Di Balik Makna Keris Prabowo untuk Agum Gumelar dan Hendropriyono

Merdeka.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh senior TNI dalam fokus group discussion tentang lingkungan strategis dan kontijensi ancaman di Kemhan, Jakarta pada Senin (10/1) lalu. Para tokoh TNI itu memberi masukan bagi Kemhan dalam menghasilkan produk-produk strategis di bidang penyelenggaraan pertahanan negara.

Para tokoh purnawirawan Jenderal TNI yang hadir adalah A.M Hendropriyono, Agum Gumelar, Endriartono Sutarto, serta Laksamana TNI (Purn) Widodo Adi Sucipto yang hadir secara virtual. Pejabat dari Kemhan, perwakilan Mabes TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara serta Universitas Pertahanan juga hadir dalam diskusi tersebut.

"Kemhan mengundang tokoh sejarah TNI yang memiliki pengalaman dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Terima kasih atas kesediaan para senior unik hadir meluangkan waktunya," ucap Prabowo dikutip di akun instagram Kemhanri, Rabu (12/1).

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga memberikan keris kepada tokoh senior TNI. Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pemberian keris merupakan kebiasaan Prabowo.

"Semua tokoh diberikan keris. Pak Agum, Pak Hendro, Pak Endriartono Sutarto dan Pak Widodo AS juga diberikan keris Itu kebiasaan Pak Prabowo memberikan cinderamata kepada tokoh-tokoh dan tamu-tamu Kemhan dan militer dari luar negeri," kata Dahnil lewat pesan tertulis, Selasa (12/1).

"Beliau-beliau di undang untuk didengar masukannya terkait dengan kondisi lingkungan strategis serta pandangan-pandangan beliau-beliau terkait strategi pertahanan RI," sambungnya.

Dahnil mengungkapkan makna Prabowo memberikan keris tersebut. Dia bilang, keris adalah simbol senjata pertahanan para pendekar Indonesia.

"Keris adalah senjata khas dan tradisional Indonesia, simbol senjata pertahanan yang digunakan para satria atau pendekar-pendekar pejuang Indonesia," ungkapnya.

Prabowo Bertemu Senior TNI

mengundang sejumlah tokoh senior TNI dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang Lingkungan Strategis dan Kontijensi Ancaman. Pertemuan dihadiri Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar dan Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto, dan Laksamana TNI (Purn) Widodo Adi Sucipto di Kementerian Pertahanan, Senin (11/1).

Prabowo menjelaskan pertemuan itu dilakukan untuk menggalang masukan untuk Kemhan. Sehingga bisa menghasilkan produk-produk strategis di bidang penyelenggaraan pertahanan negara.

"Kemhan mengundang tokoh senior TNI yang memiliki pengalaman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penyelenggaraan pertahanan negara," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/1).

Sementara itu ada pula pejabat dari Kemhan dan perwakilan dari Mabes TNI dan TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, dan Universitas Pertahanan juga hadir dalam diskusi tersebut.

"Terima kasih atas kesediaan para senior untuk hadir meluangkan waktunya," pungkasnya.