Di debat capres, Jokowi dan Prabowo harus hati-hati ungkap data
Merdeka.com - Direktur Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG), Fadjroel Rahman mengatakan, dua pasang capres-cawapres harus hati-hati dalam mengungkap data saat debat capres berlangsung. Utamanya saat menyebut angka dan nilai.
Sebab, jika keliru dalam menyebutkannya maka akan menjadi sasaran empuk bagi lawannya. Dia mencontohkan, pernyataan capres Prabowo Subianto mengenai jumlah kabupaten di Indonesia saat debat terbuka capres-cawapres pertama.
"Berapa jumlah kabupaten atau kota 500 itu bohong. Masa mau jadi presiden itu kalau sudah dalam kelompok debat, mengutip angka salah jadi sasaran paling empuk. Mau pimpin kabupaten kota yang mana kalau cuma 500. Yang benar 845," ungkap Fadjroel di Media Center Jokowi-JK, Jl Cemara nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/6).
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Fadjroel menilai, pada debat kedua yang akan diadakan pada Minggu (15/6) mendatang pasangan Jokowi-JK akan lebih tenang. Sebab, mereka akan menggunakan pengalaman kerjanya sebagai materi dalam diskusi.
"Tenang saja, sampaikan apa yang sudah dikerjakan, sudah, itu sikap Jokowi menyampaikan pikiran sederhana. Sedangkan Prabowo-Hatta akan bekerja dan Jokowi-JK telah bekerja, selesai. Itu perbedaan. Debat lima kali yang kelihatan itu aja," tegasnya.
Dia mengungkapkan, perbedaan Jokowi dan Prabowo dalam empat debat selanjutnya akan sangat terlihat. Jokowi sudah melakukan pekerjaan secara nyata di Solo dan Jakarta, sedangkan Prabowo baru merencanakan. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengingatkan tidak semua data keamanan negara bisa dibuka sembarangan.
Baca SelengkapnyaJokowi nilai debat capres ketiga justru serang pribadi tak bahas substansi
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai banyak pihak kecewa melihat debat capres kedua
Baca SelengkapnyaPenggunaan singkatan untuk bertanya kepada lawan digunakan Jokowi saat debat capres 2014 menghadapi Prabowo.
Baca Selengkapnya"Narasi yang disampaikan oleh paslon yang lain menurut saya mereka datanya banyak yang salah, keliru," tutur Prabowo.
Baca SelengkapnyaSaling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihak tersebut berbicara tanpa data dan tidak sesuai dengan realita.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, dirinya hanya membutuhkan jawaban.
Baca SelengkapnyaKaesang bersyukur acara debat ketiga Pilpres dalam berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaPrabowo merasa disudutkan karena tidak memiliki banyak waktu untuk membuka data sebenarnya
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai banyak pihak kecewa melihat debat capres kemarin
Baca Selengkapnya