Di depan tokoh Islam, Yusril pede bisa atasi masalah Jakarta
Merdeka.com - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra menyambangi Dewan Dakwah Islam Indonesia untuk menyampaikan program-program unggulannya jika terpilih menjadi gubernur. Di hadapan mereka, Yusril menyebut ada beberapa permasalahan Jakarta yang belum terselesaikan.
"Persoalan Jakarta banyak jadi belum terselesaikan. Masalah Jakarta ini masalah yang akut seperti banjir, sampah dan permukiman kumuh," ucap Yusril, di Dewan Dakwah Islam Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (26/4).
Dia menjelaskan, masalah-masalah tersebut akan segera ditanganinya jika terpilih sebagai gubernur. Salah satunya adalah dengan menggandeng daerah-daerah penyangga untuk bekerja sama.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang menyatakan Cak Imin tak maju Pilkada? 'Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim),' ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
"Masalah banjir tidak akan selesai kalau tidak ada kerja sama antara dua pemerintahan yaitu Jakarta dan Jawa barat (Bogor). Permasalahan sampah harus kerja sama antar Bekasi dengan Jakarta. Jadi harus ada koordinasinya antara Gubernur Jakarta dan Gubernur lainnya. Sedangkan masalah permukiman kumuh, kita harus benahi, bukannya disuruh pindah (gusur)," kata dia.
Dia menjelaskan, kawasan kumuh harus dipertimbangkan keberadaannya dari aspek sejarah, salah satunya Luar Batang.
"Saya harus mempertimbangkan aspek sejarahnya kampung-kampung tersebut. Bagi saya aspek sejarah harus kita pertahankan seperti makam luar Batang. Di situ ada makam penyebar Islam, kita hormatilah. Kultur masyarakat juga perlu dipertahankan, kenapa kita tidak benahi rumah-rumahnya? Kita bikin bersih. Bangun misalnya 6 lantai dengan di bawahnya nanti ada pasarnya," ucapnya.
Terkait permasalahan Jakarta yang dinilai akut oleh Yusril, dia menyatakan dirinya akan mengatasi sampah di ibu kota. Dalam mengatasi sampah, dirinya sudah memiliki ide agar masyarakat bisa peduli dengan sampah.
"Saya punya ide untuk membeli sampah masyarakat. Nanti Masyarakat bisa mengumpulkan sampah di rumahnya. Kemudian dikelompokkan, mana sampah yang organik dan anorganik. Mana sampah plastik, kertas, kaca, mana sampah dari sisa makanan, sayuran, buah. Makin banyak sampah, kita beli. Dengan begitu kan tidak ada orang yang buang sampah sembarangan. Warga sayang buang sampah sembarangan, lebih baik dikumpulkan dan dijual," tuturnya.
Maka dari itu dia berharap Jakarta sebagai kota Kosmopolitan modern tetapi tetap religius dan menjadi kota yang produktif. "Saya menginginkan semua kebudayaan ada di sini (Jakarta). Jadi ke depan yang saya bayangkan kota yang kosmopolitan modern tapi tetap religius dan menjadi kota yang tetap produktif," ucapnya.
Bahkan dia juga menambahkan jika dirinya terpilih menjadi Gubernur DKi Jakarta 2017, Yusril tidak berkeinginan adanya Pemerintah Daerah. Jadi hanya Pemerintah pusatlah yang memiliki kewenangan dalam sudut tata negara.
"Saya juga pikirkan ke depan, Jakarta tak ada lagi pemerintah daerah. Jadi pemerintah pusat yang bertanggung jawab kepada Jakarta. Jadi tidak Ada tabrakan kewenangan dalam sudut tata negara, Jakarta sebagai ibu kota tapi punya pemerintahan daerah. Bagi saya membenahi negara mau tidak mau harus dimulai dari ibu kotanya," katanya.
Dengan percaya diri, Yusril mengaku optimis dapat maju dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. "Saya optimis untuk maju Cagub DKI Jakarta di Pilkada 2017 ini," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerahan sertifikat wakaf ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi rumah ibadah yang digunakan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaNusron mengingatkan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq Riza Basalamah buka suara terkait penolakan kedatangan dalam pengajian di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya.
Baca SelengkapnyaDengan adanya aturan baru, Yaqut meyakini tak ada lagi kesulitan untuk membangun rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaUcapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.
Baca SelengkapnyaPAN meluruskan video Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait candaan salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas panas cekcok dengan pengurus PKB.
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra menyatakan kesiapannya untuk menjadi cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaPAN mengajak semua pihak untuk mengedepankan Tabayun dan Husnuzon.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya