Di Hari Lahir Pancasila, Wapres keluhkan politik uang
Merdeka.com - Wapres Boediono berpidato dalam upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 di Gedung MPR. Boediono berbicara panjang lebar soal bagaimana berkali-kali Pancasila menyelamatkan bangsa ini dari perpecahan.
Boediono juga membeberkan masih banyak permasalahan yang dihadapi bangsa ini di bidang keamanan, sosial, politik dan ekonomi.
"Kita juga masih harus meningkatkan mutu demokrasi kita. Kita masih tertinggal dalam membangun politik yang tidak dikuasai uang," ujar Boediono dalam sambutannya, Jumat (1/6).
-
Kapan Pancasila disampaikan sebagai pidato? Tanggal tersebut dipilih karena Presiden Soekarno menyampaikan pidato berjudul lahirnya Pancasila.
-
Apa itu politik uang? Politik uang (money politic) adalah sebuah upaya memengaruhi pilihan pemilih (voters) atau penyelenggara pemilu dengan imbalan materi atau yang lainnya. Dari pemahaman tersebut, politik uang adalah salah satu bentuk suap.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Bagaimana kita bisa merayakan Hari Lahir Pancasila? Perayaan Hari Lahir Pancasila menjadi kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk merefleksikan makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan meneguhkan komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
-
Apa makna Hari Lahir Pancasila? Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila untuk mengenang kelahiran Pancasila, yang berkaitan langsung dengan perumusan Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Apa makna dari kata-kata mutiara Pancasila? 'Pancasila adalah kompas moral yang menuntun kita menuju persatuan dan keadilan.'
Boediono pun mengeluhkan korupsi yang masih mengakar. Selain itu media juga yang dikuasai pemodal.
"Dan tidak kalah penting, kita masih harus belajar banyak untuk mengelola perbedaan dan konflik antara sesama kita, yang tidak jarang berbentuk kekerasan dan pengrusakan," kata Boediono.
"Izinkanlah di sini saya mengutip kata-kata Martin Luther King Jr, seorang pejuang hebat persamaan hak bagi kaumnya. Beliau berkata: 'We must learn to live together as brothers or perish together as fools.' Kita harus belajar hidup bersama sebagai saudara, atau kita semua akan binasa sebagai orang-orang bodoh," tutup Boediono.
Acara peringatan itu juga dihadiri oleh Mantan Presiden RI BJ Habibie dan Megawati Soekarno Putri. Turut hadir juga mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno, Hamza Haz dan Jusuf Kalla, serta pimpinan lembaga tinggi negara lainnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia konsiten dengan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Baca SelengkapnyaMenurut Megawati, politik yang ada saat ini tidak lagi sejalan dengan Ideologi Pancasila dan Undang-Undang RI 1945.
Baca SelengkapnyaAda makna mendalam di balik peringatan Harlah Pancasila yang digelar di Blok Rokan Riau.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Prabowo menyinggung masih maraknya korupsi hingga kolusi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaHasto berharap, dalam peringatan hari lahir Bung Karno semakin mendorong tekad untuk meluruskan arah masa depan bangsa.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi contoh pentingnya dukungan unsur pimpinan dalam pemberantasan korupsi melalui peribahasa soal ikan yang busuk.
Baca SelengkapnyaIndonesia saat ini memiliki utang luar negeri sebesar Rp8.400 triliun.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, setiap pemimpin harus bekerja untuk rakyat. Bukan bekerja untuk kepentingan pribadi atau kerabat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Wayan Sudirta mengkritik pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD. Dia menilai, pidato Jokowi terlalu irit.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, dia menyinggung masih maraknya praktik korupsi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah anggota DPR dari PDIP seketika berdiri dan memberikan tepuk tangan atau standing ovation saat Prabowo menyinggung pihak bekerja untuk kerabat.
Baca Selengkapnya