Di mata Dedi Mulyadi: Golkar terserang kudis, tumbang dan nyaris kiamat
Merdeka.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi salah satu 'aktor' yang gencar mendorong Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Menurutnya, ini satu-satunya jalan menyelamatkan Partai Golkar setelah sang ketua umum, Setya Novanto, ditetapkan tersangka dugaan korupsi e-KTP dan kini dijebloskan ke tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berulang kali Dedi Mulyadi menyerukan agar dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Golkar segera menggelar Munaslub dan memilih ketua umum yang baru. "Menurut saya Munaslub langkah terbaik," ujar Dedi dalam Diskusi bertajuk 2019 Paska SetNov: Kontestasi Ketum GOLKAR dan Reposisi Pimpinan DPR di Kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (24/11).
Penyelamatan yang dimaksud Dedi adalah menjauhkan Partai Golkar dari kehancuran. Sebab, kondisi partai saat ini tengah kritis. Sebagai langkah awal, DPP Partai Golkar disarankan menjalin dialog dan komunikasi dengan pengurus partai di tingkat Provinsi yang ada di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan langkah Munaslub itu. Lewat Munaslub akan muncul figur-figur dianggap sebagai sosok terbaik menjadi orang nomor satu memimpin partai ke arah lebih baik.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Apa yang akan dilakukan Dedi Mulyadi? Dedi menyampaikan berterima kasih kepada jajaran pengurus Partai Golkar, terutama Ketum Airlangga Hartarto. 'Saya mengucapkan terima kasih ya buat Mas Singgih dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, khususnya buat Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto bahwa utusannya sudah datang ke Jawa Barat untuk ajak ngomong serius masalah tunangan di Provinsi Jawa Barat,' kata dia.
"Kalau tidak diselesaikan, saya kira kepercayaan publik terhadap Partai Golkar akan hilang dan Golkar bisa kiamat," ujar Dedi.
Kasus yang menimpa Setya Novanto membuat Dedi tak segan mengakui buruknya kondisi Partai Golkar. Kasus dugaan korupsi yang kini memasuki babak baru yakni penahanan terhadap Setya Novanto, menunjukkan ada yang salah dalam proses perekrutan pemimpin Golkar. Kasus ini menjadi peringatan bagi partai Golkar untuk berbenah diri.
Dedi mengibaratkan, Golkar hanya tengah diserang penyakit. Namun tidak mematikan. "Kalau diibaratkan penyakit. Golkar ini hanya terkena kudis. Itu mudah (disembuhkan) dikasih obat sedikit lepas," kata Dedi.
Menurutnya, masalah yang dihadapi Golkar saat ini tak seberapa dibanding yang dialami ketika pasca reformasi. Kala itu, publik tak menaruh simpati dengan partai berlambang pohon beringin ini. Bahkan, kala itu, tak sedikit yang berharap agar Golkar lebih baik dibubarkan saja.
Dia mengakui, selama ini Golkar cenderung tertutup dengan kader baru yang segar dan lebih mengutamakan 'kelompok sendiri' dalam menentukan struktur jabatan maupun keanggotaan. Tidak hanya itu, dia melihat ada hal mendasar yang kini tak lagi menjadi jati diri partai. Salah satunya, mekanisme kepartaian yang berjalan kini justru lebih banyak dipengaruhi bisikan dari pihak lain, bukan sistem yang seharusnya dijalankan. Ini juga terjadi dalam sistem pengkaderan di partai.
Serangkaian kondisi yang menerpa petinggi Golkar berimbas pada anjloknya citra partai. Khususnya di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Ada 2 Pohon Beringin yang tumbang saat ini, di Jawa Timur dan Jawa Barat. Jabar ini saya pimpin naik 14 persen, sekarang ini turun 6 persen, karena ada gonjang ganjing di Jakarta," kata Dedi.
Dalam pandangannya, Partai Golkar merupakan partai masa depan yang modern. Karena itu dia menyayangkan bila partainya hanya dikuasai satu orang. "Cuma ada 'satu orang' kader Golkar yang takut hilang kekuasaan," singgung Dedi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu keputusan KIM Plus adalah mengusung mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebagai bakal calon gubernur untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMeski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar telah memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Lapangan Lagoon di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (24/8) sore.
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyatakan mendukung KDM di Pilgub Jabar tahun ini.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaPartai Golkar resmi mendukung Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Baca Selengkapnya