Di Pemilu 2014, pemilih lebih suka coblos caleg ketimbang parpol
Merdeka.com - Pol-Tracking Institute kembali mengeluarkan hasil survei nasional dengan tema 'Membaca Kecenderungan Sikap dan Perilaku Pemilih dalam Pemilu Legislatif 2014'. Dalam survei ini, hampir 80 persen pemilih Indonesia menyatakan berminat untuk berpartisipasi memberikan suara dalam pileg 2014.
"Artinya, ada 21 persen pemilih berpotensi tidak menggunakan hak suaranya atau golput. Itu belum termasuk golput teknis karena tak terdaftar di DPT," jelas Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda di Hotel Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/12).
Berdasarkan survei ini, perilaku memilih publik cenderung ditentukan oleh figur atau tokoh kandidat. Publik lebih memilih (mencoblos) caleg sebesar 69 persen dibandingkan partai politik peserta pemilu yang hanya 12 persen.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Kapan survei Poltracking dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Apa itu Pantarlih Pemilu? Pantarlih adalah singkatan dari Petugas Pemutakhiran Data Pemilih. Dipilihnya pantarlih ini tentu memiliki tugas dan kewajiban yang jelas. Sebagai salah satu peran penting dalam pelaksanaan pemilu, maka perlu dipahami lebih lanjut apa itu Pantarlih Pemilu.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
"Artinya, kandidat capres maupun caleg berperan penting sebagai street level politicians yang menampilkan perwajahan partainya," terangnya.
Seluruh kegiatan riset survei ini dilakukan 13 September 2013 hingga 11 Oktober 2013. Survei dilakukan secara serempak di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan sampel sebanyak 2.010 responden.
Penarikan sampel survei ini menggunakan metode multi-stage random sampling dengan margin of error sebesar 2,19 persen. Sedangkan pengambilan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar dan Gerindra memiliki catatan sejarah pernah berkoalisi di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaAda lima surat suara yang akan diterima pemilih saat mencoblos pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca SelengkapnyaGolkar dan Prabowo pernah memiliki sejarah khusus. Sebelum memimpin Partai Gerindra, Prabowo merupakan kader Golkar.
Baca SelengkapnyaPendukung Anies-Cak Imin yang menonton debat mencapai 48,9 persen, sementara Ganjar-Mahfud 48,4 persen. Pendukung Prabowo-Gibran yang menonton debat 39,1.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling
Baca SelengkapnyaKredibilitas lembaga survei dipertanyakan jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA menemukan 34,6 persen pemilih PDIP memilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaLoyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnya