Diadukan Warga Soal Pedagang Liar di Sekitar Pasar Klewer, Gibran Janji Menertibkan
Merdeka.com - Calon Wali Kota Solo nomor urut 01, Gibran Rakabuming Raka kembali melakukan kampanye virtual, menjelang Pilkada, 9 Desember. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menyambangi RT 1-2, RW 3, Kelurahan Mertodranan, Semanggi, Pasar Kliwon.
Selain permasalahan kampung, warga yang sebagian merupakan pedagang Pasar Klewer mengeluhkan banyaknya pedagang tidak resmi di sekitar alun-alun utara. Menurut Mustajab, warga setempat, saat ini masih banyak pedagang tidak resmi di area Pasar Klewer.
"Kalau Senin-Kamis itu, pedagang-pedagang dari luar kota pada datang, mereka berjualan di mobil. Mereka kan produsen langsung, jadi jualnya lebih murah, Mas. Akhirnya kan pedagang yang di kios-kios resmi jadi nggak laku, mohon solusinya," ujarnya.
-
Bagaimana Pasar Pakelan ramai? Pasar itu sendiri hanya ada dua kali setiap lima hari, yaitu setiap hari pasaran wage dan legi. Pasar itu biasanya ramai jam 6-7 pagi.
-
Siapa yang berdagang di Pasar Bubrah? Pasar Bubrah dikenal sebagai pasar besar di Keraton Merapi, dengan banyak warung dan penjual yang diyakini sebagai makhluk halus penunggu Gunung Merapi.
-
Kenapa Pasar Puhpelem ramai? Para pedagang dan pembelinya tak hanya berasal dari Wonogiri, namun juga dari kabupaten di dekatnya yaitu Ponorogo dan Magetan.
-
Kenapa pedagang ragu Pasar Jongke ramai? Walaupun begitu, pedagang masih ragu apakah pasar itu bisa terus ramai pengunjung. Terutama bagi pedagang yang berjualan di lantai dua.'Karena orang tua kan capek kalau naik. Yang punya penyakit nanti nggak mau naik karena tenaganya tidak mumpuni,' kata Ibu Adib, salah seorang pedagang Pasar Jongke yang berjualan di lantai 2 pasar, dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.
-
Siapa yang jualan di Pasar Puhpelem? Salah seorang ibu-ibu itu berkata, pukul 3 pagi, Pasar Puhpelem sudah ramai pedagang.
-
Kenapa pedagang enggan kembali ke Pasar Kanjengan? Penyebabnya pedagang yang biasanya berjualan di samping Masjid Agung Jawa Tengah enggan menempati kembali Pasar Kanjengan selesai direnovasi. Padahal bangunan pasar itu tergolong baik dengan fasilitas yang memadai.
Kepada Mustajab, Gibran menyampaikan jika dirinya bersama Teguh Prakosa siap menertibkan para pedagang bermobil yang meresahkan tersebut.
"InsyaAllah tahun depan akan bersih, pak, nanti akan kita atur. Ke depan alun-alun utara akan kita tata rapi sehingga bisa jadi public space, event-event bisa digelar di sana. Sehingga ini bisa berdampak pada roda ekonomi di sekitar Klewer," jelas Gibran.
Di lokasi lain, Gibran juga melakukan dialog dengan warga lainnya. Murdiyanto, perwakilan warga menyampaikan perlunya perhatian serius pada kondisi Kali Jenes.
"Mohon dikeruk area Kali Jenes Pasar Kliwon, karena banyak sampah dan masih ada limbah pabrik yang dibuang ke sungai," katanya.
Mendengar hal tersebut, Gibran turut menjelaskan keluhan yang sama sering sekali ia temui saat blusukan terutama di sekitar wilayah Laweyan.
"Sering saya dengar dari warga kalau saya blusukan ke Laweyan. Memang itu kan sungai perbatasan antara Solo dan Sukoharjo. Saya lihat kondisinya kotor, banyak sampah, limbah juga. Ini sudah saya bantu bicarakan ke pusat. Insya Allah PU nanti akan membantu, karena sungainya kan panjang maka perbaikannya membutuhkan dana yang besar," jelas pria lulusan MDIS itu.
Usulan lain disambung Hartono, warga RT 1/3 yang mengajukan permohonan pavingisasi di Jalan Miges. Gibran pun berbincang lebih detail mengenai kondisi jalanan tersebut.
"Nggih, pak. Ini sambil saya cek di map, sementara saya catat dulu," jelas Gibran.
Keluhan hampir sama disampaikan oleh warga di perkampungan lain. Permasalahan bantuan UMKM yang belum turun pun turut ditanyakan Heri Sulistyawan, warga RT 1/3. Gibran menanyakan dan berbincang lebih lanjut apakah syarat yang sudah diajukan lengkap.
Gibran juga menyampaikan komitmennya untuk menghidupkan seni di kampung-kampung. Terutama di kampung setempat yang memiliki kegiatan seni keroncong. Namun karena pandemi dan kekurangan peralatan, kegiatan tersebut sempat terhenti.
"Ini selaras dengan komitmen saya menjadikan setiap kampung sebagai destinasi wisata. Karena setiap tempat pasti ada potensi yang bisa dikembangkan," ucap Gibran.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Suswono, bangunan Pasar Serdang perlu untuk direvitalisasi usai menjumpai dua kelompok pedagang.
Baca SelengkapnyaDeretan lapak kaki lima berjejer sepanjang jalan kurang lebih 500 meter
Baca Selengkapnya"Saya belum jadi gubernur sudah diomelin," kata Pramono.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaDengan adanya kirab tersebut para pedagang berharap pasar bakal semakin ramai pengunjung.
Baca SelengkapnyaPenertiban tahap dua ini total ada 196 bangunan yang ditargetkan. Dari jumlah tersebut, 96 bangunan sudah dibongkar sendiri oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.
Baca SelengkapnyaPara pedagang mengeluhkan dampak kebakaran dan keamanan kepada polisi.
Baca SelengkapnyaKeluhan itu pun menjadi catatan baginya dan akan diteruskan ke pihak PSI di DPRD DKI Jakarta dan pihak Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaGanjar telah merevitalisasi 79 pasar dengan total anggaran yang dikucurkan senilai Rp360,6 miliar.
Baca Selengkapnya