Dicecar hakim, saksi kubu Agung sebut Munas Bali tidak demokratis
Merdeka.com - Hakim Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara Lilik Mulyadi melanjutkan sidang kasus perkara Golkar Munas Bali dan Golkar Munas Ancol, pada Senin (29/6) dengan agenda yang sama yaitu saksi fakta kubu Munas Ancol (Agung Laksono) seperti Kamis (25/6) lalu.
Dalam sidang ini, Lilik yang didampingi oleh hakim anggota Ifa Sudewi dan Dasma mencecar saksi kubu Agung Laksono salah satunya Kader Partai Golkar di Kabupaten Kotawaringin Timur, Supriadi, terkait pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Bali dan Munas Ancol Partai Golkar yang waktu pelaksanaannya cukup berdekatan.
"Emang dalam AD/ART diatur pelaksanaan Munas yang berdekatan?" tanya Lilik saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (29/6).
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Kapan Golkar akan mengadakan Munas? Posisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ramai menjadi perbincangan, terlebih soal rencana musyawarah nasional (Munas) partai tersebut akhir tahun ini.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Apa tujuan pertemuan PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Mengapa Susno Duadji hadir di sidang? Susno Duadji menghadiri sidang Saka Tatal terkait kasus pembunuhan Vina di PN Cirebon.
"Tidak tahu Pak, karena saya dari daerah," kata Supriadi.
Dulu pernah Munas yang berbarengan?" tanya Lilik kembali
"Tidak pernah," jawab Supriadi.
Supriadi mengungkapkan tidak puas dengan pelaksanaan Munas di Bali sehingga hadir juga di Munas Ancol. Menurut dia pelaksanaan Munas Bali tidak lagi Demokratis.
"DPD kota merasa tidak nyaman, hadir-hadir begitu saja. Munas Bali itu ada intimidasi yaitu kami dipaksa menandatangani materai di atas Rp 6.000, apabila itu tidak kami lakukan, maka kami di Plt langsung dengan sekretaris. Dan tidak demokratis karena kami tidak diberi keleluasaan untuk memilih maupun protes. Jika kami tidak menuruti perintah, maka kami dipecat," tuturnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan apel kesetiaan itu tidak ada kaitannya dengan Muktamar PKB meski waktunya bersamaan.
Baca SelengkapnyaIa juga menegaskan, bahwa dengan adanya kegiatan tersebut bisa menimbulkan gesekan antara ormas dan masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaHakim Konstitusi Arief Hidayat menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak serius usai kedapatan absen di sidang sengketa Pileg 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK)
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Lapangan Lagoon di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (24/8) sore.
Baca SelengkapnyaDalam kesaksiannya yang berapi-api, dia meminta hakim tidak banyak pertanyaan.
Baca SelengkapnyaKoster mengimbau simpatisan I Nyoman Mulyadi agar mengikuti dan melaksanakan apa yang menjadi keputusan partai.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menduga ada kecurangan penggelembungan suara yang dilakukan oleh paslon lainnya di Bali
Baca SelengkapnyaSidang lanjutan gugatan Pilpres 2024 kembali digelar Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin, 1 April 2024
Baca SelengkapnyaAnwar dinilai turut serta mendukung dan mengkampanyekan calon gubernur-wakil gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Nataksumah.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun meminta kepada seluruh kader agar menjadi kader NU yang tidak pengecut.
Baca Selengkapnya"Mba Puan sebagai Ketua DPR tidak pernah menutup mata dengan apapun enggak pernah," Adian Napitupulu
Baca Selengkapnya