Didukung Golkar, suara Ahok-Heru lampaui kemenangan Jokowi di DKI
Merdeka.com - Hasil Musda DPD Partai Golkar DKI Jakarta merekomendasikan untuk mendukung incumben Basuki T Purnama (Ahok) dalam Pilgub DKI 2017 nanti. Dengan demikian, bertambah satu partai lagi pasca dukungan NasDem dan Hanura bagi Ahok.
Ahok telah memiliki modal yang lebih dari cukup untuk maju lewat jalur independen sesuai dengan aturan KPU. Ahok telah berhasil melampaui batas dukungan 7,5 persen KTP dukungan dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada di DKI Jakarta.
Jumlah DPT pemilih DKI berdasarkan hasil Pemilu 2015 yakni 7.260.168 pemilih. Sehingga Ahok yang memilih berpasangan dengan Heru Budi Hartono sebenarnya hanya wajib mengumpulkan KTP sebanyak, 532.213 orang saja.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa hasil Quick Count Pilkada DKI 2017? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Namun, relawan TemanAhok justru memperoleh hampir dua kali lipat dari ambang batas persyaratan maju melalui jalur independen. Berdasarkan data terakhir, KTP dukungan yang berhasil dikumpulkang TemanAhok mencapai 1.024.632 orang.
Jumlah ini terbilang fantastis untuk seorang calon independen. Sebab, jumlah ini hanya kalah dari PDIP, partai pemenang pemilu yang sukses mengumpulkan suara 1.231.843 suara dalam Pemilu 2014 lalu.
Menurut peneliti JPPR, Masykurudin Hafidz mengatakan, bahkan pemenang kedua di DKI Jakarta yakni Gerindra kalah dengan perolehan KTP dukungan yang dilakukan oleh TemanAhok. Pada Pemilu 2014 lalu, Gerindra hanya memperoleh 592.568 suara.
"Dengan rata-rata harga satu kursi di DKI Jakarta 41 ribu suara, maka jumlah KTP Ahok setara dengan 25 kursi di DPRD DKI Jakarta (belum termasuk dukungan parpol buat Ahok), cukup untuk mengusung pasangan calon sendirian tanpa koalisi," kata Masykurudin dalam pesan singkat, Senin (20/6).
Dia juga menjelaskan, jumlah KTP yang dikumpulkan oleh TemanAhok juga mengalahkan torehan calon independen sebelumnya yakni pasangan Hendardji Soepandji- Riza Patria sebanyak 579.719 dan Faisal Basri-Biem Benjamin sebesar 422.939 suara pada saat pendaftaran awal dalam Pilgub DKI 2012.
"Bila didasarkan pada hasil Pilkada Jakarta 2012, jumlah tersebut (KTP dukungan TemanAhok) sebesar 55 persen daru perolehan pasangan Jokowi-Ahok yang waktu itu memperoleh suara 1.847.157 atau 69 persen daru perolehan suara Fauzi Bowo-Nahrawi Ramli yang memperoleh suara 1.476.648 suara pada putaran pertama (Pilgub DKI 2012)," kata dia lagi.
Pada Pemilu 2014 lalu, NasDem sendiri di DKI Jakarta memperoleh suara sebesar 211.117, sementara Hanura 335.960 suara dan Golkar mencapai 376.190 suara.
Sehingga jika ditotal hitung-hitungan kasarnya, dukungan Ahok melalui TemanAhok, Golkar, Hanura dan NasDem, maka muncul angka 1.947.899 suara. Sehingga perolehan ini sudah melampaui kemenangan Jokowi-Ahok pada Pilgub DKI 2012 lalu.
Kendati demikian, keputusan Golkar untuk mendukung Ahok masih bisa berubah. Sebab, hal ini baru diputuskan tingkat DPD I Golkar DKI Jakarta. Keputusan akhir berada di tangan DPP Golkar pimpinan Setya Novanto.
Meskipun Setya Novanto telah mengisyaratkan dukungan ke Ahok. Akan tetapi, Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie (Ical) lebih ingin partai beringin mendukung Yusril Ihza Mahendra. Ical memang diketahui memiliki hubungan dekat dengan Yusril. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Golkar meraih 23.208.654 atau 15,28 persen suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Meutya Hafid menilai ada empat faktor yang membuat suara Partai Golkar naik signifikan di Pileg 2024.
Baca SelengkapnyaSelain memperoleh peningkatan suara yang signifikan, Partai Golkar juga turut mengantarkan Prabowo-Gibran menang Pilpres.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan statistik, sebanyak 78 hingga 80 persen para pemilih Golkar menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.
Baca SelengkapnyaDhani Ahmad Prasetyo mendapatkan suara 40,551. Sedangkan cucu Presiden Pertama Indonesia Soekarno, Puti Guntur Soekarno memperoleh 38,510 suara.
Baca SelengkapnyaHasil suara sah ini diketahui setelah adanya rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara.
Baca SelengkapnyaAirlangga memprediksi Partai Golkar akan mdndapatkan 102 kursi di parlemen.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di Provinsi Bali dengan perolehan 1.454.640 suara.
Baca SelengkapnyaHasil rekapitulasi penggunaan hak suara di Provinsi DKI Jakarta adalah sebanyak 6.558.734 pemilih.
Baca SelengkapnyaUntuk suara partai, Golkar ada di peringkat pertama dengan perolehan suara 366.052 kemudian diikuti PKS yang berada di peringkat kedua dengan perolehan 360.248
Baca Selengkapnya