Didukung ibu-ibu, Djarot sebut tidak ada alasan untuk kalah
Merdeka.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat yakin bakal memenangkan pertarungan Pilgub DKI Jakarta 2017. Salah satunya karena Djarot melihat dukungan penuh warga ibu kota untuknya dan calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Djarot mengatakan, dukungan itu nyata terlihat saat dia dan Ahok membuka pintu untuk bertemu warga di rumah pemenangan Lembang.
"Saya melihat 80 persen lebih itu ibu-ibu yang datang. Kalau ibu-ibu sudah memberi dukungan full, tidak ada alasan kita untuk kalah," ujar Djarot saat melakukan kampanye di Jl. Lanji, Papanggon, Jakarta Utara, Rabu (23/11).
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Berkaca dari dukungan yang diterimanya selama ini, Djarot tidak ambil pusing dengan hasil Lingkaran Survei Indonesia yang menyebut elektabilitas pasangan Basuki-Djarot terjun bebas setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus penistaan agama. Di mata Djarot, survei itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
"Saya tidak percaya dengan survei-survei, karena itu tidak sesuai realita di lapangan," tukasnya.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melansir data yang menggambarkan tergerusnya elektabilitas pasangan cagub dan cawagub DKI no urut dua, Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Syaiful Hidayat. Berdasarkan data yang dimiliki LSI, sebelum ditetapkan sebagai tersangka, elektabilitas Ahok berada di 24,6 persen. Sedangkan setelah ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama, elektabilitas Ahok anjlok hingga berada di angka 10,6 persen.
Kasus yang menjerat Ahok justru berdampak positif bagi rival Ahok. Elektabilitas pasangan Anies-Sandi saat ini memimpin dengan 31,90 persen. Disusul Agus-Sylvi 30,90 persen. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 26,60 persen masuk dalam kategori swing voters atau belum menentukan pilihan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaPDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPengurus DPD Golkar yakin rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk calon kepala daerah tidak akan terdampak dari keputusan Airlangga mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menegaskan, pihaknya tetap solid mendukung Airlangga menjadi Ketum Golkar lagi.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja
Baca SelengkapnyaAirlangga tak khawatir JK dukung Anies. Sebab, keponakan JK Erwin Aksa berada di barisan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSederet survei yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul semakin jauh dari pasangan calon lainnya.
Baca SelengkapnyaBahlil mencontohkan ketika Jokowi dituduh memberikan bansos untuk mengarahkan masyarakat memilih salah satu capres.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca Selengkapnya