Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Digeruduk massa FOKAS, ini tanggapan DPP PKS

Digeruduk massa FOKAS, ini tanggapan DPP PKS demo kantor PKS. ©2018 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menanggapi santai demontrasi yang dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Aktivis (Fokas). Menurutnya, penyampaian aspirasi yang dilakukan massa dari Fokas bagian dari demokrasi.

"PKS sebagai institusi publik selalu terbuka dengan masukan. Termasuk demo, ini bagian sah dari demokrasi," kata Mardani saat dihubungi, Senin (14/5).

Massa dari Fokas mengkritik pernyataan petinggi PKS yang menyebut rentetan teror bom, mulai dari Mako Brimob, Depok sampai Surabaya hanya rekayasa pemerintah. Mardani menyerahkan penilaian terkait tuntutan yang disampaikan itu kepada rakyat.

PKS, kata Mardani, tidak merasa terganggu dengan kritikan dari massa Fokas. Saat ini PKS tengah fokus melakukan langkah-langkah politik untuk mengganti Presiden di Pemilu Serentak 2019 mendatang.

"Publik monggo menilai tuntutannya masuk akal atau tidak. Berdasar fakta atau tidak. Kami akan fokus kerja melayani rakyat dan fokus #2019GantiPresiden," tegasnya.

Wakil Ketua Komisi II ini mengakui sempat mengeluarkan pernyataan berisi kekhawatiran teror bom di sejumlah tempat bakal menjadi celah bagi pihak tertentu untuk dipolitisasi. Hal itu terjadi jika polisi lamban mengusut dalang dibalik teror bom yang belakangan terjadi.

Mardani menjelaskan, maksud dari ucapannya itu merupakan dugaan kasus teror bom yang terjadi untuk menyerang kubu oposisi seperti PKS dan Gerindra.

"Mengarahkan kasus teror untuk menekan salah satu pihak. Khususnya untuk oposisi dan yang menjadi kompetitor petahana," tandas Mardani.

Puluhan orang yang tergabung dalam forum Komunikasi Aktivis (Fokas) menggelar aksi di depan kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jalan Tb. Simatupang, Jakarta Selatan pukul 14.00 WIB siang ini. Mereka geram dengan pernyataan petinggi PKS yang menyebut sejumlah kasus di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok hingga di Surabaya merupakan rekayasa pemerintah.

Salah seorang orator, Gunawan Albina menegaskan Presiden PKS Sohibul Iman harus bertanggungjawab atas pernyataannya tersebut. Menurutnya, pernyataan Sohibul berpitensi memecah belah bangsa.

"Bahwa terjadi pemboman di Surabaya itu rekayasa. Itu yang kami minta presiden PKS untuk tanggungjawabkan. Kami menilai pernyataan presiden PKS ini akan timbulkan pecah belah kesatuan negara RI," kata Gunawan.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Orasi Keras Pendemo Depan MK, Singgung Pesan Rasul Soal Hakim Hingga Anies Baswedan
VIDEO: Orasi Keras Pendemo Depan MK, Singgung Pesan Rasul Soal Hakim Hingga Anies Baswedan

Para pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.

Baca Selengkapnya
Demo Apdesi Ricuh, Polisi Buru Pelaku Perusakan Gedung DPR
Demo Apdesi Ricuh, Polisi Buru Pelaku Perusakan Gedung DPR

Polisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Tuding Sekjen PDIP Hasto Aktor di Balik Gaduh Ucapan 'Bajingan-Tolol'
Rocky Gerung Tuding Sekjen PDIP Hasto Aktor di Balik Gaduh Ucapan 'Bajingan-Tolol'

Padahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Polda Jabar Bentuk Tim Selidiki Dugaan Personel Arogan Saat Bentrok dengan Warga Dago Elos
Polda Jabar Bentuk Tim Selidiki Dugaan Personel Arogan Saat Bentrok dengan Warga Dago Elos

Kericuhan pada Senin (16/8) malam dipicu penolakan laporan soal dugaan pemalsuan dokumen yang disampaikan warga Dago Elos ke Mapolrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Orasi Eks Danjen Kopassus Soenarko Pimpin Demo di KPU Soal Kecurangan Pemilu
VIDEO: Keras Orasi Eks Danjen Kopassus Soenarko Pimpin Demo di KPU Soal Kecurangan Pemilu

Eks Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen (purn) Soenarko turun memimpin massa.

Baca Selengkapnya
PDIP Minta Rocky Gerung Dijerat Pasal Penyebaran Hoaks Buntut Kritik Jokowi Depan Buruh
PDIP Minta Rocky Gerung Dijerat Pasal Penyebaran Hoaks Buntut Kritik Jokowi Depan Buruh

Beberapa pernyataan Rocky yang menjadi catatan Johannes, diantaranya soal penundaan pemilu.

Baca Selengkapnya
Ragam Protes di Depan MK, Mulai dari Mahkamah Keluarga hingga 'Bocah Kosong jadi Cawapres'
Ragam Protes di Depan MK, Mulai dari Mahkamah Keluarga hingga 'Bocah Kosong jadi Cawapres'

Beberapa isinya seperti, 'Hakim MK adalah wakil tuhan bukan wakil setan'.

Baca Selengkapnya
Puluhan Baliho PKS Dirusak, Ketua DPD Sebut Ada Pihak Tak Siap Bersaing Sehat di Depok
Puluhan Baliho PKS Dirusak, Ketua DPD Sebut Ada Pihak Tak Siap Bersaing Sehat di Depok

Sekitar 47 baliho yang dirusak di sekitar Kecamatan Bojongsari dan sawangan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Padati Depan Gedung MK, Massa dari Forum Guru Besar hingga Aktivis 98 Rapatkan Barisan Kawal Konstitusi dan Demokrasi
FOTO: Padati Depan Gedung MK, Massa dari Forum Guru Besar hingga Aktivis 98 Rapatkan Barisan Kawal Konstitusi dan Demokrasi

Rombongan massa aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada mulai berdatangan ke Gedung MK.

Baca Selengkapnya
Belum Resmi Mulai Dibuka, Muktamar PKB Sudah Didemo Massa Bawa Spanduk 'Tangkap Muhaimin'
Belum Resmi Mulai Dibuka, Muktamar PKB Sudah Didemo Massa Bawa Spanduk 'Tangkap Muhaimin'

Tempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang

Baca Selengkapnya
Polisi Datangi TKP Ricuh Diskusi Generasi Muda Golkar: Tidak Boleh Ada Keributan, Jelas!
Polisi Datangi TKP Ricuh Diskusi Generasi Muda Golkar: Tidak Boleh Ada Keributan, Jelas!

Massa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tuntut Jokowi Dimakzulkan, Pengunjuk Rasa Tolak Pemilu Curang Bakar Ban di Gedung DPR
FOTO: Tuntut Jokowi Dimakzulkan, Pengunjuk Rasa Tolak Pemilu Curang Bakar Ban di Gedung DPR

Massa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.

Baca Selengkapnya