Dilemanya Demokrat, tak punya kader dan hanya andalkan hasil survei
Merdeka.com - Pelaksanaan pemilihan gubernur atau Pilgub DKI Jakarta waktunya semakin mepet. Bahkan, tahapan-tahapan Pilgub DKI sudah dimulai. Yakni pendaftaran calon gubernur maupun wakil gubernur melalui jalur independen atau perorangan dibuka mulai 3 Agustus hingga 7 Agustus 2016.
Sedangkan tanggal 19 September hingga 21 September 2016, KPU DKI Jakarta membuka pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur dari jalur partai politik. Hingga saat ini, semua partai politik tengah sibuk pasang kuda-kuda atau strategi agar calon yang diusungnya dapat memenangkan pertarungan di Pilgub DKI Jakarta.
Namun demikian, Partai Demokrat sampai detik ini masih terlihat santai. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu belum memiliki kader yang mumpuni untuk diusung menjadi calon gubernur. Partai berlambang segitiga Mercy ini hanya mengandalkan hasil survei.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
-
Apa keyakinan Prabowo soal PKB? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
"Pak SBY tegas menargetkan, apalagi untuk DKI kami tidak punya kader. Saya sudah tanya Pak Nachrowi. Bagi saya, siapapun mau kader kami atau bukan, ingin yang kami dukung yang menang," kata juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/8) kemarin.
Ruhut menambahkan, Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih mempertimbangkan tokoh yang bakal didukung berdasarkan penilaian hasil survei. Partai Demokrat bisa jadi mendukung tokoh yang dianggap berelektabilitas tinggi meskipun dari eksternal partai.
"SBY sangat percaya lembaga survei. Kan kita juga enggak mau mendukung untuk kalah," tegas Ruhut.
Anggota Komisi III DPR RI ini melanjutkan, masih melihat dinamika dan peta politik setelah para bakal calon gubernur resmi mendeklarasikan diri. Saat ini, baru ada 2 bakal calon yang resmi mengumumkan diri maju Pilgub DKI, yakni Ahok dan Sandiaga Uno dari partai Gerindra.
Untuk peta kekuatan partai politik berdasarkan jumlah perolehan kursi di DPRD DKI Jakarta, calon petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah mengantongi 24 kursi dukungan. Yang terdiri dari Partai Golkar 9 kursi, Partai Hanura 10 dan Partai NasDem 5 kursi.
Sedangkan Partai Gerindra 15 kursi, PKS 11 kursi dan PKB memiliki 6 kursi. Sedangkan PPP 10 kursi, dan PAN 2 kursi.
Mereka semua dengan tegas telah menyatakan tidak akan mendukung Ahok di Pilgub DKI Jakarta. Dengan demikian, total ada 42 perolehan kursi DPRD DKI Jakarta yang siap berkampanye untuk melawan Ahok.
Untuk PDI Perjuangan yang merupakan satu-satunya partai politik yang dapat mengusung pasangan calon memiliki 28 kursi. Sejauh ini, ada enam nama yang sudah ada di meja Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Salah satunya Risma, yang namanya paling santer disebut-sebut bakal menjadi lawan tangguh Ahok.
Sedangkan Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta. Tetapi yang menjadi dilema, partai besutan SBY ini belum menentukan sikap karena belum ada kader yang mumpuni.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat memiliki survei internal, dan AHY yakin perolehan suara akan lebih dari survei eksternal.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, Partai Demokrat akan mengambil peran di eksekutif hingga legislatif.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengangguk dan tersenyum saat ditanya soal isu Demokrat masuk kabinet pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaPertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM
Baca SelengkapnyaSBY berharap mimpi Demokrat dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pihaknya akan menemukan baik jalan jalan maupun tempat yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, Demokrat akan mengambil peran terbaik di eksekutif hingga legislatif.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku tidak tertarik dengan hak angket karena Pemilu sudah berjalan baik.
Baca SelengkapnyaNamun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono, menyatakan partainya tidak mendukung wacana hak angket terkait dugaan kecurangan pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaBharatayuddha dikenal sebagai perang besar antara keluarga Pandawa melawan Kurawa.
Baca Selengkapnya