Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dimyati bantah ubah kepengurusan PPP hasil muktamar Jakarta

Dimyati bantah ubah kepengurusan PPP hasil muktamar Jakarta Dimyati Natakusumah. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah membantah semua tuduhan koleganya yang menyebut telah mengubah hasil keputusan muktamar PPP di Jakarta Oktober 2014 lalu. Menurut dia, pengurus yang didaftarkan ke Kemenkum HAM dengan akta notaris sesuai dengan hasil muktamar Jakarta.

Sebelumnya, Politikus PPP Epyardi Asda menyebut Ketum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz dan Sekjennya Dimyati mengubah kepengurusan PPP di Kemenkum HAM. Keputusan ini disebut dilakukan dengan sepihak tanpa sepengetahuan pengurus.

Dimyati menegaskan, baru dua kali ke Kemenkum HAM. Menurut dia, tidak ada perubahan pengurus yang dilakukan di PPP.

"Saya baru dua kali, pertama setelah muktaamar Jakarta kemudian kemarin tanggal 4 saya menyerahkan kepengurusan, termasuk aktanya sesuai dengan putusan MA, tidak ada yang membatalkan kepengurusan muktamar Jakarta," kata Dimyati saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (8/1).

Dimyati membantah jika menunjuk menantu Suryadharma Ali (SDA), Rendhika sebagai bendahara umum. Namun, dia mengakui jika istri SDA dan istri mantan Ketua DPR Marzuki Alie jadi wakil ketua umum PPP. Akan tetapi, hal itu sesuai dengan muktamar PPP di Jakarta, tidak ada perubahan.

"Jadi gini ya ketum itu Pak Djan, Wakteum Epyardi, Pak Humphrey Djemat, Nu'man Abdul Hakim, Habil Marati, Asmawati Marzuki Alie, Wardhatul Asriyah Suryadham Ali, Fernita (Darwis), Sekjennya saya," kata Dimyati.

Sekali lagi dia menegaskan, tidak ada perubahan kepengurusan dan semua dibahas bersama dengan pengurus PPP hasil muktamar Jakarta. Soal nama mantan Ketua MK Hamdan Zoelva, dia menuturkan, memang ada niatan memasukkan nama itu.

"Rencana ingin memasukan Pak Hamdan, tapi baru rencana, Rendhika jadi bendum kalau bendum yang sekarang jadi wakil ketua umum," kata dia.

Dimyati mengatakan tidak ada perubahan pengurus karena baru tanggal 4 Januari lalu didaftarkan ke Kemenkum HAM. Sesuai hasil formatur muktamar PPP Jakarta," imbuhnya.

Dimyati juga memastikan jika PPP hasil muktamar Jakarta solid tidak ada perpecahan. Dia menolak untuk mengomentari tudingan-tudingan Epyardi lebih jauh.

"Tidak ada permasalah, di pihak kami tetap kompak dan bersatu menunggu pengesahan (Kemenkum HAM)," tegas Dimyati.

Sebelumnya, Politikus PPP Epyardi Asda menuding Sekjen PPP Dimyati Natakusumah menjadi biang kerok tambah kisruh internal PPP. Menurut dia, Dimyati yang main memasukkan orang sembarang menjadi petinggi di PPP.

"Dimyati ini biang kerok, dia tunjuk orang yang tidak mengerti organisasi, sementara orang yang berdarah-darah di partai dibuangin semua," kata Epyardi saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (8/1).

Menurut dia, apa yang dilakukan Djan dan Dimyati dengan mendaftarkan kepengurusan baru otomatis membatalkan hasil muktamar PPP Jakarta. Padahal muktamar Jakarta sudah dimenangkan MA dan mengalahkan PPP kubu Romahurmuziy (Romi).

"Ini menabrak anggaran dasar, banyak tokoh senior PPP dibuangin semua," tutur Epyardi.

Dia juga mengkritik Djan yang berlatarbelakang pengusaha tidak mengerti organisasi. Dia menyebut PPP bisa hancur di era kepemimpinan Djan.

"Itulah akibat pilih pemimpin pedagang bukan politisi, enggak ngerti organisasi. Sampai sekarang belum pernah ada rapat untuk merubah tidak ada rapat, main ubah sendiri saja, kamu buat ini kamu buat ini tanpa rapat," terang Epyardi yang juga Ketua Fraksi PPP di DPR kubu Djan Faridz.

Epyardi mengaku sudah berkali-kali ingin protes tapi tak didengar, rapat pun tidak pernah digelar sebelum menentukan sikap. Kendati begitu, dia sudah bertemu dengan Djan untuk membahas ini.

"Enggak pernah ada rapat gimana kita mau bicara, Pak Djan ini bukan orang politik, dia tidak tahu apa itu sejarah PPP, dia enggak ngerti ini partai Islam, organisasi yang didirikan para ulama. Makanya saya juga lebih banyak diam belakangan ini," ungkap dia.

Siapa saja pengurus PPP baru yang didaftarkan Djan Faridz menurut Epyardi?

"Ketum Djan faridz, Wakil ketua umum Humphrey Djemat, itu orang baru masuk enggak jelas, abis itu Habil Marati, Nu'man Abdul Hakim, ini aktif enggak pernah rumahnya di Bandung, muktamar enggak pernah hadir, Asmawati, istrinya Marzuki Alie (mantan ketua DPR), Wardatul Asriyah (istri SDA)," terang Epyardi.

"Setelah itu, Sekjennya Dimyati, habis itu bendahara umum Rendhika, mantunya SDA, orang ini enggak tahu tiba-tiba dimasukkan ada nama dia. Dia bahkan sudah nolak, ini anak masih sangat muda," terang dia.

Epyardi juga mengatakan bahwa Hamdan Zoelva juga dimasukkan ke ke dalam struktur PPP, tapi Hamdan menolak. Majelis Syariah, kata dia, ketuanya Mbah Maemun Zoebair, Wakil ketua Nur Iskandar, Majelis Pakar, ketua Epyardi, wakilnya Fernita Darwis.

"Sementara orang yang berdarah-darah perjuangkan konstitusi pasang badan justru dibuang oleh Djan Faridz dan Dimyati," terang dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengurus DPW PPP Bali Mengaku Dipecat Plt Ketum Mardiono Secara Sepihak
Pengurus DPW PPP Bali Mengaku Dipecat Plt Ketum Mardiono Secara Sepihak

Plt. Ketua Idy Muzayyad PPP Bali menilai, pemecatan tersebut dilakukan secara sewenang-wenang.

Baca Selengkapnya
Juwairiyah Fawaid Mengaku Tokoh PPP & Ikut Kampanye Cak Imin, Mardiono: Tak Ada Dalam Struktural
Juwairiyah Fawaid Mengaku Tokoh PPP & Ikut Kampanye Cak Imin, Mardiono: Tak Ada Dalam Struktural

Mardiono menegaskan jika ada kader tidak mentaati aturan, maka dianggap mengingkari.

Baca Selengkapnya
Masinton PDIP Protes RUU Pilkada: Kita Bisa Akali Aturan dengan Buat Aturan, tapi Kebenaran Tak Bisa Dibutakan!
Masinton PDIP Protes RUU Pilkada: Kita Bisa Akali Aturan dengan Buat Aturan, tapi Kebenaran Tak Bisa Dibutakan!

PDIP menilai, pembahasan RUU Pilkada mengabaikan suara masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menkum HAM Akui Sudah Tandatangani Kepengurusan PKB Hasil Muktamar Bali: Kalau Tidak Salah Ya
Menkum HAM Akui Sudah Tandatangani Kepengurusan PKB Hasil Muktamar Bali: Kalau Tidak Salah Ya

Dia mengatakan prinsipnya Kemenkum HAM tidak mungkin menahan jika ada permohonan dari partai politik.

Baca Selengkapnya
Wasekjen soal Surat Dewan Majelis PPP Dorong Muktamar: Cuma Salah Paham, Tak Ada Desakan Mardiono Mundur
Wasekjen soal Surat Dewan Majelis PPP Dorong Muktamar: Cuma Salah Paham, Tak Ada Desakan Mardiono Mundur

PPP memastikan surat dari Majelis Pertimbangan juga menyebutkan tak ada permintaan agar Mardiono mundur dari jabatan Plt Ketum.

Baca Selengkapnya
Lukman Edy cs Bakal buat Muktamar PKB Tandingan di Jakarta, Agendanya juga Memilih Ketum
Lukman Edy cs Bakal buat Muktamar PKB Tandingan di Jakarta, Agendanya juga Memilih Ketum

Muktamar PKB di Jakarta pada tanggal 2 hingga 3 September 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
PDIP: Ada 11 Kader yang Disidang Mahkamah Partai, Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo Dipecat
PDIP: Ada 11 Kader yang Disidang Mahkamah Partai, Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo Dipecat

Komaruddin mengatakan mahkamah partai tidak hanya memecat Tia Rahmania, tetapi juga Rahmad Handoyo.

Baca Selengkapnya
SK Kepengurusan PDIP Digugat ke PTUN, Komarudin: Parpol Lagi Kena DBD, Cek Siapa di Balik Mereka
SK Kepengurusan PDIP Digugat ke PTUN, Komarudin: Parpol Lagi Kena DBD, Cek Siapa di Balik Mereka

Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun merespons soal gugatan ke PTUN terkait SK Kepengurusan PDIP.

Baca Selengkapnya
Bantah Pindahkan Suara ke Partai Garuda, KPU Minta MK Tolak Gugatan PPP
Bantah Pindahkan Suara ke Partai Garuda, KPU Minta MK Tolak Gugatan PPP

PPP menyebut, telah terjadi perpindahan suara partainya secara tidak sah kepada Partai Garuda yang menyebabkan PPP tak lolos ambang batas parlemen 4 persen.

Baca Selengkapnya
PKB DIY Dukung Cak Imin Kembali Jadi Ketum, Ini Tiga Alasannya
PKB DIY Dukung Cak Imin Kembali Jadi Ketum, Ini Tiga Alasannya

Langkah tersebut diputuskan dalam rapat pleno DPW PKB DIY yang dihadiri para pengurus baik jajaran Dewan Syuro maupun Tanfidz, badan otonom dan lembaga.

Baca Selengkapnya
Kader PPP Witjaksono Membelot Dukung Prabowo-Gibran, Mardiono: Kita Pecat!
Kader PPP Witjaksono Membelot Dukung Prabowo-Gibran, Mardiono: Kita Pecat!

Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono memecat Kader PPP Witjaksono yang membelot dukung Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
SK Kepengurusan PDIP Digugat ke PTUN, Komarudin Watubun: Harus Dicek Siapa di Balik Penggugat
SK Kepengurusan PDIP Digugat ke PTUN, Komarudin Watubun: Harus Dicek Siapa di Balik Penggugat

Empat kader PDIP menggugat SK kepengurusan partainya ke PTUN.

Baca Selengkapnya