Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinilai langgar etika politik, ini jawaban Jokowi

Dinilai langgar etika politik, ini jawaban Jokowi Jokowi rapat internal. ©2014 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Koalisi pemenangan gubernur dan wakilnya, Joko Widodo ( Jokowi ) dan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) mulai goyah. Dimana dalam koalisi ini terdiri dari dua partai, PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Koalisi yang awalnya bersatu mendukung Jokowi-Ahok, kini sudah tidak lagi. Alasannya, Partai Gerindra menyayangkan sikap Jokowi yang mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan. Dan ini telah melanggar janji politik, untuk memimpin Jakarta selama lima tahun.

Jokowi menilai, dirinya hanya perlu berpegang kepada konstitusi, dan tidak perlu memperhatikan etika politik. Sebab secara undang-undang, konstitusi dan aturan hukum, tidak ada yang melarangnya untuk menjadi presiden dan meninggalkan posisinya sebagai gubernur DKI Jakarta.

"Yang kita pegang itu konstitusi, undang-undang dan aturan. Kalau aturan memperbolehkan, undang-undang memperbolehkan, konstitusi memperbolehkan, pegangannya ke sana," kata dia di rumah dinas, Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3).

Jokowi menilai, kekecewaan terhadap dirinya yang menjadi bakal calon presiden PDI-Perjuangan merupakan hal biasa. Bahkan, dia yakin pandangan tersebut adalah bentuk demokrasi di Indonesia.

"Kemarin sudah disampaikan ini demokrasi, ada yang tidak senang, ada yang senang, ada yang mendukung, ada yang tidak mendukung, ada yang muji, ada yang kritik, biasa aja demokrasi," tegas dia.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi mengatakan tidak ada perubahan dalam sikap partainya dengan PDI-Perjuangan. "Koalisi kami koalisi Pilgub. Jadi pasca itu ya rasional aja, selama itu juga buat kepentingan warga jakarta, tidak masalah," jelasnya saat dihubungi, Sabtu (15/3).

Jika benar Jokowi menjadi presiden, maka kemungkinan Ahok akan menjadi gubernur DKI Jakarta. Sanusi mengatakan, ini tidak ada masalah dengan Partai Gerindra. Namun, ia menyayangkan, pencalonan Jokowi sebagai calon presiden.

"Gerindra jalan sendiri tidak masalah. Sejauh ini komunikasi fraksi ke fraksi lain di DPRD bagus-bagus aja. Cuma kita mnyayangkan (pencapresan Jokowi) karena beberapa program Pak Jokowi yang kita nilai masih bermasalah," ungkapnya.

Sanusi mencontohkan program Jokowi yang bermanfaat masyarakat tapi masih bermasalah. Pertama adalah pengadaan bus Transjakarta. Ia menilai, Jokowi yang ngotot untuk mengadakan 300 bus, ternyata masih terganjal dengan adanya kasus bus karatan. Sebab, pengadaan bus ternyata masih berkarat.

"Kedua, kampung deret. Ini sudah mulai kelihatan masalahnya kayak apa. Jadi kami menyayangkan itu," pungkas dia. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Analisis Pakar soal Efek Buruk Secara Politik atas Ucapan Jokowi Presiden Boleh Kampanye dan Memihak
Analisis Pakar soal Efek Buruk Secara Politik atas Ucapan Jokowi Presiden Boleh Kampanye dan Memihak

Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menyoroti penyataan Jokowi soal Presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Anies Soal Jokowi Tak Akan Kampanye, Singgung Soal Etika
VIDEO: Respons Anies Soal Jokowi Tak Akan Kampanye, Singgung Soal Etika

Anies Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang tak akan berkampanye.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan
TPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan

Menurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bantahan Jokowi Soal Tudingan Cawe-Cawe Munaslub Golkar
VIDEO: Bantahan Jokowi Soal Tudingan Cawe-Cawe Munaslub Golkar

Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Singgung Modus Politisi Soal Restu Pak Lurah
Jokowi Singgung Modus Politisi Soal Restu Pak Lurah

Jokowi blak-blakan ada politikus yang memanfaatkan namanya dan mengklaim mendapat restu.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  KERAS! Jokowi Geram Disebut Lurah Ungkap Saya Presiden Indonesia!
VIDEO: KERAS! Jokowi Geram Disebut Lurah Ungkap Saya Presiden Indonesia!

Presiden Jokowi gregetan disebut dengan julukan Lurah oleh banyak politisi.

Baca Selengkapnya
Ketum ProJo Sebut Anies Tak Pantas Sindir Etika ke Prabowo: Bukan Ranahnya Capres
Ketum ProJo Sebut Anies Tak Pantas Sindir Etika ke Prabowo: Bukan Ranahnya Capres

"Bukan ranahnya capres bicara etika. Mengimbau boleh, tapi bukan pada tempatnya," jelas Budi Arie

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, NasDem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, NasDem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Anies: Sebelumnya Kami Dengar Netral dan Mengayomi Semua
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Anies: Sebelumnya Kami Dengar Netral dan Mengayomi Semua

Reaksi Anies Tanggapi Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak: Sebelumnya Kami dengar Netral dan Mengayomi Semua

Baca Selengkapnya
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi

Menurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi soal Anwar Usman Diberhentikan Jadi Ketua MK
Reaksi Jokowi soal Anwar Usman Diberhentikan Jadi Ketua MK

Jokowi enggan berkomentar banyak soal putusan MKMK. Ternyata ada alasan khusus kenapa Jokowi irit bicara.

Baca Selengkapnya
Megawati Ungkit Wacana 3 Periode, Istana: Presiden Jokowi Taat pada Konstitusi!
Megawati Ungkit Wacana 3 Periode, Istana: Presiden Jokowi Taat pada Konstitusi!

Hal itu dikatakan Megawati dalam acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada seluruh gubernur se-Indonesia di Balai Samudra, Jakarta

Baca Selengkapnya