Dipecat dari Golkar, Doli pertimbangkan ambil langkah hukum
Merdeka.com - Ahmad Doli Kurnia dipecat dari keanggotaannya di Partai Golkar. Doli dinilai DPP Golkar tak taat aturan karena bertentangan dengan partai.
Ketua Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) itu mengakui telah menerima surat peringatan dari DPP Partai Golkar tiga hari sebelumnya. Dia lantas mengritik Sekjen Partai Golkar Idrus Marham sudah tak bisa membedakan mana yang bersih dan korup. Hal ini terkait komentar Idrus soal 'Gerakan Golkar Bersih' yang diprakarsai Doli.
"Saya dapat surat peringatan tiga hari sebelum isu pecat kemarin. Idrus memang sudah tidak bisa membedakan mana yang bersih mana yang korup. Mungkin karena dia merasa korupsi sesuatu yang biasa saja dilakukan," katanya kepada merdeka.com, Kamis (31/8).
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
-
Mengapa Golkar meminta Bahlil tak mengklaim sebagai kader? Sahmud Ngabalin mengingatkan, Bahlil bukan lagi sebagai kader partai berlambang pohon beringin. Ia meminta Bahlil tak menjilat ludah sendiri dengan mengaku sebagai kader Golkar. Sebab, Bahlil sendiri sudah mengakui bukan menjadi bagian dari Partai Golkar sejak lama.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
Menurutnya, apa yang dialaminya saat ini adalah hal yang biasa dalam perjuangan. Sebab dia mengaku apa yang dilakukannya bersama GMPG demi kepentingan Golkar.
"Jadi kami tidak akan berhenti, kami akan jalan terus dengan agenda-agenda kami. Soal pemecatan yang sewenang itu kami akan lawan," katanya.
Sebagai kader Golkar, dia menyatakan memiliki hak pembelaan atas apa yang sudah dituduhkan kepadanya. Pihaknya juga saat ini sedang mempertimbangkan langkah hukum yang akan ditempuh. Namun demikian, dia tak menjelaskan lebih detail soal langkah hukum apa yang akan diambilnya.
"Sebagai anggota partai, saya punya hak pembelaan. Itu adalah bagian dari gerakan politik bersama gerakan politik lainnya. Saya juga sedang mempertimbangkan langkah hukum," katanya.
Perbedaan pendapat antara Doli dengan para elite Golkar di DPP dimulai sejak Setya Novanto ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP oleh KPK. Saat itu Ketua GMPG itu membuat 'Gerakan Golkar Bersih' yang mendesak agar Setnov lengser dari posisi ketua umum Partai Golkar.
Doli bahkan mengklaim ada 17 nama yang mendukung GMPG dalam gerakan 'Golkar Bersih'. Doli mengklaim, anggota DPP yang tergabung itu memiliki visi-misi yang sama yaitu mendorong pembaharuan untuk Partai Golkar serta tidak memberikan dukungan pada Setnov.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Doli tak mau terlalu percaya diri jika Presiden Jokowi dan Gibran akan ke Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar menyatakan Airlangga sudah merekomendasikan kepada 22 bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk ikut kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil mengaku tidak perlu menanggapi lebih informasi yang dianggapnya hoaks tersebut.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku siap menjadi calon ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar menjelaskan awal mula pembahasan lima kursi menteri dari pertemuan dengan kader.
Baca SelengkapnyaGolkar mengakui tidak mudah menghadapi kondisi di mana DPP memutuskan tidak mengusung Airin di Pilgub Banten.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaKabar Jokowi dan Gibran menjadi calon Ketum Golkar mencuat setelah Airlangga Hartarto mengumumkan mundur.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka tak secara lugas menjawab pihak yang menzalimi Airlangga.
Baca SelengkapnyaUU MD3 Masuk Prolegnas 2024, Revisi untuk Beri Jalan Golkar Ambil Jatah Ketua DPR?
Baca Selengkapnya