Dipecat, tiga politisi Golkar pertanyakan aturan partai
Merdeka.com - Tiga politisi Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Poempida Hidayatullah dan Nusron Wahid angkat bicara terkait soal pemecatan dirinya oleh partai karena mendukung Jokowi-JK. Menurut mereka, pemecatan ini telah melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO).
"Kami sudah mendapatkan surat barangkali Poempida juga bawa, saya punya suratnya. Ternyata isi suratnya yang kami terima sama, hanya bedanya nomor dan nama yang beda. Kalau saya nomor suratnya 333, Pak Nusron 334, dan Pak Poempida 335 yang kami terima," ujar Agus Gumiwang saat konferensi pers di Senopati Suites Apartment, Jalan Senopati Raya, No 41, Jakarta, Selasa (24/6) malam.
Sesuai mekanisme partai, kata Agus, dia dan kedua rekannya seharusnya lebih dulu diberi surat peringatan dan teguran dari DPP Partai Golkar. "Kami belum pernah menerima surat itu," ujarnya.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Kenapa PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo diakibatkan oleh tuduhan intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi yang dianggap demi kepentingan keluarganya. Tindakan ini dianggap mencederai prinsip-prinsip demokrasi dan etika yang seharusnya dijunjung tinggi dalam berbangsa. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai bahwa pemanfaatan instrumen negara untuk kepentingan pribadi telah menyebabkan dampak yang sistemik, merusak sistem hukum dan demokrasi di Indonesia.
-
Siapa saja yang dipecat selain Jokowi? Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, terdapat 27 kader lain yang juga menerima sanksi berupa pemecatan. Keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran.
-
Bagaimana PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution telah diumumkan secara resmi oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) melalui Surat Keputusan dengan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
-
Apa alasan PDIP memecat keluarga Jokowi? Anggota tersebut dinilai telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Selain itu, mereka juga memberikan dukungan kepada calon yang tidak sesuai dengan keputusan resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Presiden 2024.
-
Kenapa PDIP baru pecat Jokowi setelah Pilpres? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk menunda pengumuman terkait pemecatan. Langkah ini diambil demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai Presiden dan untuk menghindari munculnya spekulasi negatif yang bisa berpengaruh selama masa kontestasi politik.
"Oleh sebab itu karena, kami menganggap pemecatan, ketiga ini pilihan pasangan Jokowi- Jusuf Kalla. Ini tertera surat DPP Golkar," lanjutnya.
Sementara itu, Nusron Wahid menilai sikap partai pimpinan Aburizal Bakrie terlalu berlebihan. Pasalnya, lanjut dia, selama di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie partai berlogo pohon beringin itu elektabilitasnya kian menurun. "Grafik suara Golkar menurun, ini merupakan hegemoni kekuasan," ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta kepada pengurus DPP Golkar untuk mematuhi aturan partai. "Pemutusan dan pemecatan ini tidak sesuai AD/ART dan PO," katanya.
Selain itu, Poempida memberikan alasan mengapa pihaknya mendukung pasangan nomor urut 2. Menurutnya Jusuf Kalla yang juga kader Golkar merupakan salah satu kader terbaik. Dengan begitu, dia berpendapat lebih baik mendukung kadernya ketimbang partai politik lainnya.
"Pak Jusuf Kalla bagaimana pun kader Golkar yang terbaik dia adalah kader mantan ketua umum Golkar dan kader Golkar karena itu kita harus dukung. Jadi ini yakin kepentingan sesaat," ungkapnya. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemecatan Jokowi tercantum dalam Surat Keputusan (SK) dengan Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaKomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaKetiga kadernya diketahui menyerahkan dukungan kepada I Gusti Putu Parwata untuk maju Pilkada Karangasem.
Baca SelengkapnyaSekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid menyesalkan keputusan Bawaslu dan KPU terkait dengan penetapan caleg terpilih meski sudah dipecat oleh partai.
Baca SelengkapnyaPDIP memecat dua kadernya Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo.
Baca SelengkapnyaTiga Anggota Polres Metro Tangerang Dipecat dengan Tidak Hormat
Baca SelengkapnyaJelang akhir periode jabatan Presiden Jokowi, terdapat tiga kepala lemba negara diberhentikan tidak hormat dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaDalam forum klarifikasi, Dewan Etik mempersilahkan Lawrence menjelaskan latar belakang pernyataannya terkait wacana munaslub.
Baca SelengkapnyaHasyim menjelaskan surat yang dikeluarkan pihaknya itu hanya sebagai usulan ke DPP PDIP untuk memecat Bobby.
Baca SelengkapnyaRuruh menyampaikan segala usaha perbaikan perilaku akhirnya gagal. Justru malah melakukan pelanggaran sidang disiplin sampai lima kali.
Baca SelengkapnyaSekjen Projo Handoko mengatakan organisasinya siap berubah menjadi partai bila diperintah oleh Jokowi.
Baca Selengkapnya