Dipimpin Setya Novanto, Golkar dinilai perlu 'branding' baru
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menilai partai Golkar memerlukan 'branding' baru di tengah kepemimpinan baru Setya Novanto. Maksudnya, partai beringin tersebut harus memiliki gagasan atau program baru yang segar dan menjanjikan rakyat.
"Golkar tak hanya melakukan pergantian ketua umum dan kepengurusan saja. Golkar perlu branding baru, roh baru, strategi baru yang lebih besar ketimbang pergantian kepengurusan biasa," kata peneliti LSI Ardian Sopa, di Gedung LSI Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur, Rabu (18/5).
Menurut dia, Golkar sekarang ini bukan hanya sekedar kepada kepengurusan baru atau 'repositioning' di pemerintahan saja, tetapi branding baru juga sangat diperlukan.
-
Apa tujuan utama Partai Golkar saat ini? Kata dia, seluruh kader agar fokus terhadap kemenangan tersebut, dan mengabaikan isu perlunya Munaslub Partai Golkar yang dimunculkan pihak-pihak tertentu.
-
Apa yang sedang disusun Golkar untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024. Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Siapa yang mau mendirikan partai baru? 'Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,' kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
"Ini lebih kepada kepengurusan Golkar yang sekarang ini, mulailah dengan membuat gagasan baru yang bisa ditawarkan kepada publik. Publik itu penting karena dari merekalah akan menentukan keberlangsungan partai yang ada di Indonesia," kata dia.
Dari penelitian LSI, ada sekitar 64,5 persen publik yang menyatakan Golkar perlu branding baru untuk dapat berjaya kembali.
"Branding baru ini yang berarti image publik terhadap Golkar. Kemarin itukan masyarakat menilai Golkar ini tempatnya orang konflik semua atau penilaiannya bahwa pragmatisme-nya tinggi, serta di mata orang kan Golkar disebut mata duitan. Rebranding ini terhadap hal hal itu. Hal- hal baru itulah yang harus dirumuskan oleh pengurus yang sekarang," tutupnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewan Pakar meminta Golkar membentuk poros baru di luar bakal koalisi.
Baca SelengkapnyaMaman menjelaskan, buzzer ini berbeda dengan buzzer nonorganik. Sebab, buzzer nonorganik tak diketahui asal-asul atau sosok di belakangnya.
Baca SelengkapnyaPerubahan AD/ART bukan untuk satu orang saja. Melainkan, untuk menyesuaikan situasi dan kondisi ke depan.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog secara resmi meluncurkan logo baru pada malam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menegaskan Isu Munaslub Golkar Ditunggangi Penumpang Liar
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menargetkan Prabowo-Gibran menang di atas 50 persen dan Golkar menang 20 persen suara di Bali.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara terkait pasangan Prabowo-Gibran disebut sebagai 'neo orde baru'.
Baca SelengkapnyaBerbagai upaya dilakukan Golkar untuk mencapai target suara di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKementerian Hukum (Kemenkum) telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) pengesahan kepengurusan Partai Golkar periode 2024-2029 di bawah kendali Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaIni Kata Airlangga Soal Posisi Golkar pada Kabinet Mendatang
Baca SelengkapnyaPrabowo mengumumkan penggantian nama koalisi pada HUT ke-25 PAN.
Baca SelengkapnyaNama koalisi Prabowo itu sama dengan koalisi yang membawa Joko Widodo di Pemilu 2019.
Baca Selengkapnya