Diprediksi Lawan PDIP-Gerindra di 2024, Golkar Tegaskan Bisa Merangkul Siapapun
Merdeka.com - Poros PDIP-Gerindra melawan Golkar-NasDem diprediksi bakal terjadi pada Pemilu 2024. Politisi Golkar Sarmuji mengatakan, bahwa konfigurasi politik masih bisa berubah. Sebab, pemilu 2024 masih tiga tahun lagi.
"Pemilu masih jauh, konfigurasi politik masih bisa berubah," katanya lewat pesan tertulis, Kamis (4/11).
Menurutnya, Partai Golkar bisa berkomunikasi baik dengan siapa saja untuk Pilpres 2024. Golkar juga terbuka jika ada partai mau bekerja sama.
-
Siapa yang akan bersaing di pemilu 2024? Dalam demokrasi yang padat modal keberpihakan adalah sebuah keniscayaan. Di sini AMSI mendorong agar media massa menghasilkan berita atau konten berdasarkan undang-undang pers.
-
Kapan Pemilu 2024 akan di gelar? Selanjutnya, Indonesia kembali akan menggelar pesta demokrasi secara besar besaran pada 14 Februari 2024.
-
Apa yang dilakukan Golkar di Pilpres 2024? 'Kesempatan bagi saya untuk menyampaikan terima kasih saya atas kerja keras Partai Golkar dalam pemilihan umum yang tentu saja kita rasakan bersama tahun 2024 ini, peran Partai Golkar sangat besar,' kata Prabowo.
-
Kapan Pemilu 2024? Mendekati Pemilu 2024, sebagai warga negara yang baik kita perlu saling mengajak satu sama lain agar merayakan hak demokratis dengan memberikan suara.
-
Kapan Pemilu 2024 akan digelar? Kesiapan Polda Jateng dalam menyambut Pemilu 2024 ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus NasDem tersebut menilai, penempatan personel kepolisian di tiap TPS dapat menjaga kondusifitas di lapangan. 'Komisi III mengapresiasi Kapolda Jateng yang sudah ‘curi start’ maksimalkan kesiapan pengamanan hari H Pemilu 2024 nanti. Lebih lanjut, hal ini Sahroni utarakan lantaran dirinya berharap agar, Pemilu 2024 dapat berlangsung kondusif tanpa adanya intrik di bawah.
-
Kapan Pemilu 2024 digelar? Pemilu 2024 kapan? Pada dasarnya, tahapan Pemilu 2024 kini telah berlangsung.
"Golkar bisa berkomunikasi baik dengan siapa saja. Yang pasti suasana Golkar yang sejuk bisa merangkul siapapun untuk bergabung," kata Ketua DPD Golkar Jawa Timur itu.
Sarmuji mengungkapkan, syarat berkoalisi dengan Golkar harus satu visi tentang Indonesia yang majemuk. Serta menjadikan Pancasila ideologi negara sekaligus perekat nasional.
"Di luar itu, harus memiliki berjuang untuk menaikkan elektabilitas capres dan memenangkan pilpres," katanya.
Prediksi Poros PDIP-Gerindra vs Golkar-NasDem
Sebelumnya, Pengamat Politik Gun Gun Heryanto melihat kemungkinan tiga poros di Pemilihan Presiden 2024. Di antaranya poros PDIP-Gerindra melawan Golkar-NasDem.
Gun Gun melihat dari pergerakan aktor-aktor partai politik yang memiliki kecenderungan akan terdapat tiga poros di Pilpres. Kemungkinan, poros pertama akan diisi PDIP dan Gerindra. Poros kedua, NasDem, Golkar, dan PKS. Sedangkan poros ketiga akan diisi oleh partai-partai menengah, seperti PKB, PPP, PAN, dan Demokrat.
Gun Gun mengatakan, poros pertama akan mencalonkan pasangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Puan Maharani.
"Secara chemistry tidak ada masalah Prabowo dan Mega. Kedua, akan diinisiasi oleh Golkar dan NasDem. Golkar akan menjadikan Airlangga sebagai kandidat yang didorong. Entah itu RI 1 atau RI 2," ucap Gun Gun saat dikonfirmasi, Rabu (3/11).
Gun Gun menambahkan, Airlangga bisa dipasangkan dengan sejumlah kepala daerah yang memiliki tingkat keterpilihan cukup tinggi. Seperti Gubernur DKI JakartaAnies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Ini akan jadi pertimbangan poros kedua, yang dimotori Golkar dan NasDem. Karena masih butuh 1 partai lagi, kemungkinan ada di PKS. Makanya kalau kita lihat beberapa komunikasi intens. Tapi masih dinamis," tutur Gun Gun.
Sedangkan, poros ketiga akan dimotori oleh partai-partai tengah. Namun, menurut Gun Gun, butuh sosok atau figur kuat yang bisa diterima oleh semua partai. "Yang paling penting soal skema masing-masing partai, keuntungan untuk kekuasaan di kemudian hari," ucap Gun Gun.
Gun Gun mengatakan, mulai bermunculan nama-nama tokoh politik yang kemungkinan akan maju di Pilpres. Ia mencontohkan, nama Airlangga dimunculkan ke publik untuk menggerakkan mesin partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Partai Golkar memunculkan nama Airlangga untuk menggerakkan mesin partai. Supaya punya soliditas. Dia menjadikan Pilpres terakhir pelajaran berharga, ketika tidak ada sosok nama, kecenderungan mesin partai itu geraknya lambat," kata Gun Gun.
Seperti diketahui, Gerindra ngotot akan kembali mencalonkan Prabowo Subianto sebagai presiden. Sementara PDIP sebagai parpol pemenang, memunculkan nama Puan Maharani.Sementara Golkar sesuai hasil Rakernas partai, mendorong Airlangga sebagai calon presiden. NasDem sendiri belum memiliki calon, namun berwacana ingin menjaring capres melalui konvensi internal.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo menilai apapun bisa terjadi sebelum ditetapkan KPU.
Baca SelengkapnyaAda keinginan dari PDIP untuk menggandeng Golkar berkoalisi di Pemilu 2024. Golkar tidak ada masalah bekerjasama dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaJK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaZulhas saat ditemui usai workshop dan Rakornas PAN mengatakan bahwa partainya berencana mengusung RK.
Baca SelengkapnyaNama KIM plus digunakan karena ketiga partai itu belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPeneliti SMRC Deni Irvani menjelaskan kursi PDIP di DPR akan turun di 2024 dibanding 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi digambarkan sedang disorot cahaya dan bayangannya tampak di kaus itu.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu PPP, Sandiaga Uno ingin mengajak Demokrat dan PKS bergabung.
Baca SelengkapnyaGolkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya, apakah lebih berpeluang berkoalisi atau bertarung di Pilgub DKI Jakarta nanti, Zaki mengatakan bahwa kemungkinan akan berkoalisi dengan PSI.
Baca Selengkapnya