Dirayu dua kubu, Yenny gagas Silatnas Gusdurian untuk adu gagasan Jokowi dan Prabowo
Merdeka.com - Putri Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid masih mengunci rapat arah dukungan jaringan Gusdurian dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019. Dua calon presiden, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto, sudah sowan ke keluarga Gus Dur.
Kedua kubu sama-sama yakin Yenny Wahid bakal mendukung dan masuk timses mereka. Namun Yenny mengatakan, keputusan tidak bisa datang sepihak.
"Saya kan tidak sendirian, barisan kader Gus Dur ini banyak, kami akan buat silaturahmi nasional (Silatnas), mendengar aspirasi mereka, jadi nanti tanggal 23 September kita mendengar dulu visi misi para calon seperti apa," kata Yenny di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (13/8).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Kenapa Yenny yakin Gusdurian mendukung Ganjar-Mahfud? Yenny mengatakan kader Gus Dur itu selalu mengedepankan nilai-nilai perjuangan dalam perjuangan politiknya. Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Ganjar Pranowo-Mahfud Md. meyakini Gusdurian atau kader Abdurrahman Wahid atau Gus Dur akan memenangkan pasangan calon tersebut.
-
Siapa yang mendukung Prabowo-Gibran? Gibran juga mendapat dukungan dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Dia menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan APPSI untuk Prabowo-Gibran.'Terima kasih sekali,' ucap Gibran.
Yenny mengakui, dalam tubuh jaringan Gusdurian, dukungan terbelah. Sebagian ada yang mendukung Prabowo, yang lainnya mengarahkan dukungan ke Jokowi.
"Nah nanti kita adu pendapat dan keputusannya akan keluar setelah itu (Silatnasnya). Kita lakukan silaturahmi dengan semua calon untuk mendengarkan komitmen mereka terhadap bangsa, itu hal penting perlu kami dengar," jelas Yenny.
Yenny menggarisbawahi, dukungan tidak diartikan sebagai sikap politik. Alasannya, secara kelembagaan Gusdurian tidak berpolitik. Namun ada bagian yang bernama barisan barikade Gus Dur yang menjadi penyalur hasrat berpolitik.
"Jadi itu secara organisasi dan kelembagaan tidak boleh berpolitik, tidak boleh dukung, tapi nanti ada namanya barisan kader gus dur alias barikade, itu politiknya," tutup Yenny.
Reporter: Muhammad RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saidiman juga tidak yakin soal peluang Yenny bakal dijadikan cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaYenny mengingatkan, jangan sampai Pilpres menjadi ajang pecah belah di antara anak bangsa.
Baca SelengkapnyaDiakui Yenny, pembicaraan antara kubu 01 dan 03 masih di belakang layar dan belum formal.
Baca SelengkapnyaJadi Kandidat Cawapres Anies, Yenny Wahid Blak-Blakan Dekat juga dengan Prabowo dan Ganjar
Baca SelengkapnyaKalau mampu mendapatkan basis massa dukungan NU yang beririsan dengan partai lain, itu sangat menentukan bagi kemenangan
Baca SelengkapnyaYenny mengatakan yang berada dibelakang Prabowo bukan Gus Dur melainkan Nusron Wahid.
Baca SelengkapnyaNusron mengatakan, banyak saksi yang mendengar ‘ramalan’ Gus Dur bahwa Prabowo menjadi presiden di masa tua.
Baca SelengkapnyaYenny menyebutkan, kedekatan Mahfud Md dengan Gus Dur lah yang memantapkan Barikade Gus Dur mendukung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaNusron menyampaikan istilah cebong dan kampret bukan dicetuskan Jokowi ataupun Prabowo.
Baca Selengkapnya"nanti kita jangan sampai kita perang klaim-klaiman seperti itu," Ketua DPP PKB Cucun Ahmad
Baca SelengkapnyaKPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka jadi salah satu kandidat kuat cawapres Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya