Disebut cocok jadi presiden, Ridwan Kamil dilirik jadi gubernur DKI
Merdeka.com - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta masih dua tahun lagi. Namun lembaga survei Cyrus Network mencoba mengukur siapa tokoh-tokoh yang bakal menjadi pesaing incumbent Basuki Tjahaja Purnama. Sejumlah nama kepala daerah disurvei. Hasilnya, nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi kandidat pesaing terkuat.
"Kami coba mengkaji siapa yang menjadi saingan kuat Ahok dalam pemilukada 2017 nanti. Sebagai calon incumbent, Ahok masih di atas. Namun Risma dan Ridwan juga punya suara. Survei ini pada dasarnya berangkat dari rasa penasaran kami mengenai Ridwan Kamil yang menjadikan KAA sebagai momentum. Dia dikira presiden lho," terang Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Alfianto.
Hal itu dia sampaikan dalam pemaparan hasil survei bertajuk 'Menakar Peluang Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini di Restoran The Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakpus (7/5).
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa yang ajukan Ridwan Kamil maju di Jakarta? 'Silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil,' klaim Dasco.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
Cyrus menggelar survei pada tanggal 23-27 April 2015 lalu dengan menggunakan nama dan foto para calon. Eko memaparkan, dari sepuluh nama yang disodorkan kepada pemilih, Ahok memperoleh 35,5 persen, Ridwan 14,8 persen, dan Risma 13,8 persen.
Sedangkan dari empat nama yang disodorkan, Ahok memperoleh suara 37,3 persen, Ridwan 23,8 persen, Risma 18,3 persen dan Djarot Saiful Hidayat 6,3 persen. Dari segi popularitas, Ahok unggul dengan 96 persen, Risma 74 persen, dan Ridwan 73 persen.
"Sedangkan elektabilitas secara head to head, antara Ahok dan Ridwan, Ahok peroleh 42,5 persen dan Ridwan 38,6 persen dan yang belum memutuskan 3,8 persen. Antara Ahok dan Risma, Ahok peroleh 42,8 persen dan Risma 37,3 persen," lanjut Eko.
Peneliti CSIS Philips J Vermonte yang hadir dalam diskusi itu mengatakan, hasil survei dapat memperlihatkan bahwa masyarakat sudah memiliki kecenderungan tentang pemimpin yang diinginkan.
"Masyarakat sudah punya pola tentang pemimpin yang bisa memimpin, bukan pejabat yang sekadar bisa politik. Dengan demikian masyarakat DKI sebenarnya punya spesifikasi tentang orang yang bisa memimpin DKI," ujar Philips.
Di sisi lain, survei ini juga menunjukkan, belum ada tokoh lokal yang bisa bersaing. "Ini juga kritik atas (warga) DKI Jakarta mau (pemimpin) ambil yang sudah jadi saja. Ini tak lepas dari cermin sentralisasi pemikiran bahwa di luar bisa pimpin DKI. Juga bisa jadi karena pemimpin Jakarta brengsek semua," kata Philips.
Ucapan Philips terbukti dengan hasil survei terhadap nama Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Politikus PPP itu hanya mendapatkan elektabilitas 4,6 persen suara saja.
Peneliti Cyrus Network, Eko David mengatakan, rendahnya tingkat keterpilihan Lulung memperlihatkan kecenderungan warga Jakarta tak melulu memilih putra-putri lokal sebagai pemimpin mereka.
"Bisa jadi publik sudah punya frame soal tokoh yang layak memimpin Jakarta. Meski dari luar daerah, yang penting mempunyai prestasi. Tokoh politik dan pengusaha bukan model pemimpin DKI," kata Eko dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (6/5). (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil mengungkapkan ada pesan presiden terpilih, Prabowo Subianto tentang majunya ia di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTak hanya di KIM, Doli mengaku, nama Ridwan Kamil di Jakarta direspons positif oleh partai politik di luar KIM.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin sosok Ridwan Kamil sangat kompetitif untuk menghadapi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar akan memperhitungkan matang-matang untuk memajukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDito menyebut, KIM akan mengusulkan nama dari internal koalisi sebagai calon gubernur.
Baca SelengkapnyaGolkar yang menjadi salah satu partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga kini belum memutuskan kadernya; Ridwan Kamil untuk maju Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil masuk radar bacawapres Ganjar dan Prabowo
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra memasukkan nama politikus Golkar Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa yang berkeinginan untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta adalah Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak pernah ada pembahasan duet Anies-Kaesang di internal koalisi.
Baca SelengkapnyaGerindra yakin RK merupakan sosok yang bisa mengalahkan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijagokan partai koalisi Indonesia Maju di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya