Diserang kanan kiri, PDIP tetap pede menang pemilu
Merdeka.com - Setelah memutuskan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres, kubu PDIP tak henti-hentinya mendapat serangan dari lawan politik. Kendati begitu, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini tetap percaya diri bisa menang Pemilu 2014.
Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga menilai wajar di tahun politik banyak pihak saling serang dan menjatuhkan. Dia pun memahami kondisi politik yang ada saat ini.
"Wajar-wajar saja di tahun politik. Masyarakat sudah memahami dan cerdas, memahami realitas politik yang ada," ujar Eriko kepada merdeka.com, Kamis (3/4).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
Menurut dia, serangan terhadap PDIP tidak berdampak bagi targetnya di Pemilu legislatif yang akan digelar 9 April nanti. Sesuai rakernas PDIP, kata dia, pihaknya memiliki target 27,02 persen perolehan suara legislatif.
"Target kita 27,02 persen untuk pileg sesuai hasil keputusan Rakernas 3 di Ancol," imbuhnya.
Dia menjelaskan, cara untuk meraih target suara yang terbilang tinggi itu salah satunya mendekatkan diri ke masyarakat. Dengan begitu, lanjut dia, rakyat akan mengenal lebih dekat siapa calon legislatifnya yang akan dipilih nanti.
"Tentu untuk mencapai dengan cara semua kader bergerak dengan support dari seluruh caleg di wilayah masing-masing dengan blusukan, bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat yang akan diwakili," pungkasnya.
Diketahui, Partai Gerindra salah satu partai yang paling sering menyerang PDIP maupun tokohnya seperti Megawati dan Jokowi. Salah satunya tentang puisi dan sajak Prabowo dengan Fadli Zon yang menyindir Mega dan Jokowi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku bersyukur saat ini Capres jagoannya Ganjar Pranowo dikeroyok banyak parpol.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan pencapaian partainya di ajang pesta demokrasi merupakan buah dari kerja keras dan konsistensi menjaga ideologi.
Baca SelengkapnyaMegawati meyakini Ganjar-Mahfud akan menang satu putaran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengucap terima kasih kepada masyarakat pemilih yang membuat PDIP bisa menang pemilu tiga kali berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak masalah menghadapi koalisi besar di Pilpres.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan mengapresiasi kepercayaan rakyat Jakarta di tengah narasi agar Pramono-Rano tak menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaUtut mengatakan, tiap siklus Pemilu pasti bakal ada yang kalah.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut terjadi perubahan sikap pendukung Ganjar setelah Golkar dan PAN bergabung ke kubu Prabowo.
Baca SelengkapnyaMegawati justru meminta semua kader berjuang untuk memenangkan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak hanya mengandalkan kekuatan kolektif semata
Baca SelengkapnyaSandiaga mengaku mendapatkan intimidasi dan tekanan politik saat 2017 dan 2019.
Baca Selengkapnya