Disindir partai biang kerok, PDIP sarankan ulama 212 beri imbauan menyejukkan
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah meminta para ulama dan tokoh agama yang tergabung dalam presidium alumni 212 memberikan pernyataan yang sejuk dan mempererat persatuan bangsa. Basarah menyebut para ulama tersebut sedang berpolitik jika tidak memberikan imbauan yang mempererat persatuan sesama umat Islam dan bangsa.
Pernyataan ini menyikapi sindiran dari alumni 212 yang menyebut ada satu partai penguasa berwarna merah menjadi biang kerok dari segala kekacauan di Indonesia.
"Kalau ulama-ulama tersebut tidak memberikan imbauan yang memperkuat ukhuwah Islamiyah, watoniah dan basariah itu berarti ulama-ulama tersebut sedang berpolitik," kata Basarah di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Minggu (28/1).
-
Siapa yang diingetin Ustadz Das'ad? Ustadz Das'ad Latif mengingatkan bahwa praktik suap, terutama dalam Pilkada, dapat memengaruhi keputusan hidup kita dan merusak hati. Uang haram dari suap dapat menjauhkan kita dari khusyuk dalam beribadah dan menghalangi doa agar tidak terkabul.
-
Bagaimana cara mempererat Ukhuwah Islamiyah? Salah satu tindakan yang dapat mempererat ukhuwah adalah saling mengunjungi dan berkunjung secara rutin. Dengan meluangkan waktu untuk bertemu dan berinteraksi secara langsung, kita dapat memperkuat hubungan persaudaraan.
-
Siapa partner Ning Umi Laila berdakwah? Ning Umi dan ayahnya kemudian menjadi partner dakwah yang digandrungi banyak orang.
-
Apa contoh perilaku Ukhuwah Islamiyah? Macam-macam perilaku ukhuwah mencakup gotong-royong, tolong-menolong, sambung tali silaturahmi, saling menghormati, saling mengingatkan untuk kebaikan, serta menyebarkan kebaikan.
-
Siapa yang beri saran itu? Laporan terbaru dari Tiongkok, salah satu pasar terbesar Apple, menyoroti kekhawatiran yang diajukan oleh beberapa toko resmi Apple.
-
Siapa yang perlu menjalin silaturahmi? Dengan menjaga silaturahmi, umat Muslim diperintahkan untuk memelihara hubungan baik dengan keluarga, tetangga, teman, serta masyarakat secara umum, sehingga tercipta atmosfer harmonis dan saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari.
Basarah mempertanyakan indikator yang dipakai alumni 212 menyebut PDIP sebagai sumber dari segala kekacauan di negeri ini.
"Parameternya dalam biang kerok itu dalam hal apa? Indikatornya apa? Maka tadi saya katakan, kalau pernyataan itu adalah pernyataan politik maka tentu kita tidak meletakkan pernyataan itu sebagai pernyataan tokoh-tokoh agama," ujar Basarah.
Dengan sindiran partai biang kerok, Basarah meyakini PDIP justru akan mendapat simpati dari masyarakat. Hal ini karena karakteristik masyarakat Indonesia yang cenderung mudah memberikan simpati ketika ada seseorang atau kelompok yang didzalimi.
"Nah kami percaya dengan didzalimi semacam ini simpati rakyat akan terus mengalir dan memberikan dukungan doa dan restu bagi perjuangan PDIP," tegasnya.
Ketua Fraksi PDIP di MPR ini menambahkan, pihaknya belum menentukan langkah yang akan dilakukan untuk merespons sindiran presidium 212. Namun, Basarah menyebut tidak semua persoalan akan dibawa ke ranah hukum meski mengandung unsur pidana.
PDIP, lanjut Basarah, bisa saja hanya meminta klarifikasi kepada presidium alumni 212 terkait partai penguasa yang menjadi biang kerok kekacauan di Indonesia.
"Bisa saja ada cara-cara dalam Islam itu tabayun, klarifikasi, ketemu silaturahmi," tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan para bakal calon kepala daerah yang diusung di Pilkada 2018 kembali diserang dengan berbagai isu dalam beberapa hari terakhir. Namun, Hasto tidak menjelaskan secara gamblang bentuk serangan yang ditujukan kepada bakal calon kepala daerah yang diusung PDIP itu.
"Kita kemarin baru dapat serangan berbagai serangan untuk calon-calon dari PDIP," kata Hasto.
Hasto menyebut ada pihak yang khawatir dengan konsolidasi yang dilakukan PDIP serta kedekatan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo dalam Pilkada 2018.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan ada satu partai yang menjadi biang kerok dari segala kekacauan di Indonesia. Partai itu, kata Slamet, merupakan salah satu partai penguasa di negeri ini.
"Ada satu partai yang menurut kami menjadi target utama kami untuk tinggalkan karena bagi kami partai tersebut biang kerok dari persoalan di bangsa dan negara ini," kata Slamet dalam konferensi pers hasil Musyawarah Nasional (Munas) ke I Ulama, Tokoh dan Aktivis 212 di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (27/1).
"(Partai mana?) Ya pura-pura enggak tahu. Partai yang berkuasa saat ini, bajunya sama dengan TvOne tapi hatinya berbeda," ucapnya ketika ditanya wartawan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak bicara dukungan para ulama 212 jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMasih berdasarkan informasi dari Anies, Gus Yusuf mengungkapkan, kelompok 212 belum mau memperlihatkan dukungannya.
Baca SelengkapnyaPara kiai di Cirebon serukan PKB dan PBNU segera berdamai.
Baca SelengkapnyaPKB ditegaskan olehnya justru membantu Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaPertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca SelengkapnyaPBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Baca SelengkapnyaGus Ipul heran dengan respons Cak Imin. Dia tak merasa ada kesalahan ketika mengaja PKB kembali ke pangkuan dan jalan yang sama dengan PBNU.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga setuju dengan pernyataan Gus Yahya pengurus PBNU tidak boleh mengatasnamakan organisasi dipimpinnya secara politik.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan setuju dengan PBNU tidak boleh terlibat politik praktis seperti yang disampaikan Ketum PBNU Gus Yahya.
Baca SelengkapnyaJazilul memastikan jika PKB disebutnya sebagai alat perjuangan politik warga Nahdliyin yang disebutnya hari ini namanya semakin besar.
Baca SelengkapnyaGus Yahya mengakui hubungan PBNU dan PKB memang tidak erat. Alasannya, PBNU menganggap semua kelompok sama.
Baca Selengkapnya