Disinggung angka pengangguran, Ahok berdalih Anies salah baca data
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai berbagai data yang disampaikan pesaingnya Anies Baswedan dapat membangun opini buruk publik terhadap hasil pemerintahannya. Meski data yang disampaikan cagub nomor urut 3 itu benar, hanya saja Ahok menyayangkan cara pembacaan data yang dilakukan mantan Mendikbud itu.
"Datanya enggak salah, cuma cara penyampaiannya yang membangun opini buruk, misalnya contoh kita bicara pengangguran, pengangguran di Jakarta memang 2016 lebih tinggi sedikit daripada nasional. Kita 5,7, nasional itu 5,5 tetapi dia lupa menyampaikan nasional itu 2014 5,7 turun jadi 5,5," kata Ahok di Jakarta, Kamis (16/12) malam.
"Sedangkan kami DKI pengangguran waktu kami masuk itu masih tinggi 2014 8,4 atau 8,5. Lalu kami turun jadi 5,7. Artinya secara progress kami turunkan jauh sekali dengan melakukan banyak subsidi-subsidi," sambung Ahok.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi informasi hoaks tentang partainya? 'Saya tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,' ujar Anies dalam videonya, seperti dikutip dari akun X @aniesbaswedan
-
Kenapa Anies jadi target hoaks? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang sebarkan hoaks Anies? Merdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies: 1. Anies Diusung PKB Maju di Jakarta Beredar di media sosial undangan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
Tak hanya itu, Ahok juga tampak gerah saat pasangan yang diusung Partai Gerindra dan PKS itu menilai selama menjadi pejabat, Ahok-Djarot hanya melakukan pembangunan fisik saja. "Lalu mengatakan seolah-olah kami tidak mau membangun manusia, orang dari awal kok. Kalau mau bilang bangun manusia harus terukur dengan indeks pembangunan manusia," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan indeks pembangunan manusia yang dimaksud adalah berapa lama orang nikmati pendidikan, berapa usia harapan hidup, dan daya beli. Sehingga dalam visinya membangun Jakarta dapat diukur dan terbukti.
"Jadi IPM di Indonesia tertinggi siapa? DKI, kita hanya kurang 1,01 untuk mencapai batas terendah dari IPM dunia 80. Negara maju 93,94, kita kurang 1,01 sampai 80," papar Ahok.
"Makanya saya bilang cara penyampaian seperti itu,ya nanti orang di tv salah pikir ini canggih kan penyampaiannya, dosen kan ngomongnya juga enak. Mau enggak mau sebagai mahasiswanya saya mesti ngebantah. Pak dosen datanya bukan begitu bacanya, kasih progressnya," tutup Ahok
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaAnies mengakui data lahan Prabowo bersumber dari Jokowi saat debat Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan ditanya Prabowo Subianto soal pengendalian polusi selama menjadi Gubernur DKI.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Anies Baswedan menyoroti masalah Undang-Undang Cipta Kerja yang sejauh ini dikritik publik
Baca SelengkapnyaAnies mendapatkan sentimen positif oleh warganet Twitter sebesar 76 persen.
Baca SelengkapnyaViral hoaks rekaman omongan antara Anies dengan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaSentimen negatif tersebut diungkapkan oleh lembaga analis media sosial Drone Emprit di Twitter atau X yang diterbitkan hari ini (14/12).
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan tidak khawatir mengenai elektabilitasnya yang selalu berada di urutan terbawah di antara capres lainnya
Baca SelengkapnyaAnies menilai, realisasi investasi tak sejalan dengan penurunan angka pengangguran.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaWaketum Gerindra Habiburokhman menilai Anies akan kalah melawan Ridwan Kamil
Baca Selengkapnya