Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disurvei berpotensi tak lolos parlemen, Ketum Hanura minta tak kerdilkan partai

Disurvei berpotensi tak lolos parlemen, Ketum Hanura minta tak kerdilkan partai Hanura daftar bakal calon legislatif di KPU. ©2018 Liputan6.com/JohanTallo

Merdeka.com - Hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menempatkan Partai Hanura sebagai salah satu parpol yang berpotensi tak lolos parlemen di Pemilu 2019. Dari survei itu, elektabilitas Hanura hanya 0,6 persen.

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) angkat bicara terkait hasil survei yang menyatakan partainya berpotensi tak lolos ambang batas parlemen. Ambang batas parlemen yang ditetapkan pemerintah saat ini sebesar 4 persen.

"Jadi pertanyaannya cuma satu, sederhana. Yang mensurvei itu siapa? Dan yang nyuruh survei itu siapa?," kata OSO di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/9).

Orang lain juga bertanya?

Dia meyakini, kinerja dan semangat kadernya sudah sangat berbeda. Karena itu dia berharap pihak lainnya tidak melakukan rekayasa dalam bentuk hasil survei.

"Jadi tidak usah kita merekayasa sendiri. Biarkan satu pertarungan harus secara demokrasi. Jangan juga dihambat dihalangi atau ada kelompok-kelompok tertentu mengkerdilkan partai-partai khusus atau partai lain. Dan membesarkan partai-partai lain itu juga tidak fair," ungkapnya.

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia Denny JA merilis elektabilitas partai jelang Pemilihan Umum 2019 mendatang. Hasilnya, jika pemilu dilaksanakan hari ini, PDI Perjuangan unggul dengan dana suara 24,8 persen disusul Partai Gerindra 13,1 persen. Sedang Partai Golkar , hanya mampu bertengger di urutan ketiga dengan peroleh suara 11,3 persen.

Survei ini dilakukan sejak tanggal 12-19 Agustus 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling yang melibatkan 1.200 responden dan margin of error 2,9 persen.

Berikut perolehan suara lengkap partai peserta Pemilu 2019:

1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 24,8 persen

2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 13,1 persen

3. Partai Golkar 11,3 persen

4. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,7 persen

5. Partai Demokrat 5,2 persen

6. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,9 persen

7. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,2 persen

8. Partai Nasional Demokrat (NasDem) 2,2 persen

9. Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 1,7 persen

10. Partai Amanat Nasional (PAN) 1,4 persen

11. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0,6 persen

12. Partai Bulan Bintang (PBB) 0,2 persen

13. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,2 persen

14. Partai Berkarya 0,1 persen

15. Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) 0,1 persen

16. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,1 persen

17. Undecided voter 25,2 persen

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Oso soal Hasil Quick Count Pilpres 2024: Banyak Kejanggalan Dan Pelanggaran
Oso soal Hasil Quick Count Pilpres 2024: Banyak Kejanggalan Dan Pelanggaran

Hasil quick count dapat menyebabkan kebohongan di publik.

Baca Selengkapnya
Terpilih Aklamasi, OSO Kembali Pimpin Partai Hanura
Terpilih Aklamasi, OSO Kembali Pimpin Partai Hanura

Oesman Sapta Odang (OSO) terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Hanura 2024-2029 secara aklamasi dalam Munas Hanura.

Baca Selengkapnya
Hanura Belum Berikan Dukungan untuk Pilkada DKI 2024
Hanura Belum Berikan Dukungan untuk Pilkada DKI 2024

Hanura masih membuka peluang kepada siapa saja untuk didukung dalam pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Gelar Rapimnas, Hanura Tidak Pasang Target di Pilkada 2024
Gelar Rapimnas, Hanura Tidak Pasang Target di Pilkada 2024

Hanura telah berkomunikasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Buka Munas IV Hanura, OSO: Agenda untuk Introspeksi Bersama
Buka Munas IV Hanura, OSO: Agenda untuk Introspeksi Bersama

Salah satu agenda Munas ini adalah pemilihan Ketua Umum Partai Hanura Periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya
PSI Diprediksi Tak Lolos ke Senayan, Kaesang: Kami Harus Bekerja Lebih Keras
PSI Diprediksi Tak Lolos ke Senayan, Kaesang: Kami Harus Bekerja Lebih Keras

Meski meraih hasil minor dalam survei, Kaesang meyakini bahwa elektabilitas PSI terus menanjak dari waktu ke waktu.

Baca Selengkapnya
OSO: TNI-Polri Wajib Netral, Kalau Berpihak Pengkhianat
OSO: TNI-Polri Wajib Netral, Kalau Berpihak Pengkhianat

OSO menginginkan Pemilu 2024 berjalan jujur, adil dan tidak ada intimidasi.

Baca Selengkapnya
Ikrar Nusa Bhakti Sindir ‘Framing’ Lembaga Survei Unggulkan Capres Tertentu
Ikrar Nusa Bhakti Sindir ‘Framing’ Lembaga Survei Unggulkan Capres Tertentu

Kredibilitas lembaga survei dipertanyakan jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
OSO Soal Ganjar-Mahfud Kalah di Quick Count: Ada Banyak UU yang Dilanggar, Ngerti Enggak?
OSO Soal Ganjar-Mahfud Kalah di Quick Count: Ada Banyak UU yang Dilanggar, Ngerti Enggak?

Ketum Hanura OSO menilai, banyak undang-undang yang dilanggar di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ketum Hanura OSO: Calon Tunggal di Pilkada 2024 itu Lebih Berbahaya
Ketum Hanura OSO: Calon Tunggal di Pilkada 2024 itu Lebih Berbahaya

"Tapi hati-hati tentang calon tunggal, itu lebih bahaya dari calon tidak tunggal," kata OSO

Baca Selengkapnya
AHY Tak Percaya Hasil Survei Tempatkan Demokrat Hanya Dapat 4 Persen
AHY Tak Percaya Hasil Survei Tempatkan Demokrat Hanya Dapat 4 Persen

Demokrat memiliki survei internal, dan AHY yakin perolehan suara akan lebih dari survei eksternal.

Baca Selengkapnya
PPP Minta Kader Awasi Rekapitulasi Suara, Jangan Sampai Berkurang
PPP Minta Kader Awasi Rekapitulasi Suara, Jangan Sampai Berkurang

Terjadi anomali perolehan suara PPP yang mengalami penurunan bukan peningkatan dalam real count KPU.

Baca Selengkapnya