Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditegur iklan politik berlebihan, bos TV malah ledek balik KPI

Ditegur iklan politik berlebihan, bos TV malah ledek balik KPI kpi. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) menemukan sedikitnya enam stasiun televisi tak seimbang dalam menayangkan iklan dan berita politik. Meski sudah diberi teguran tertulis, nyatanya stasiun televisi itu tetap membangkang, bahkan menambahkan jam tayangnya dua kali lipat seperti mengejek kinerja KPI.

"Kemarin saja KPI Pusat surat memberi teguran 6 televisi itu, tapi justru penayangan iklan politik naik dua kali lipat, seperti ngeledek. Seolah-olah seperti itu," keluh Ketua KPID Jakarta, Hamdani Masil, Minggu (29/12).

Hamdani menambahkan, banyak sekali laporan masuk dari publik mempersoalkan masalah ini. Maka itu, KPID dan KPI akan melakukan kajian bersama.

Orang lain juga bertanya?

"Memang enam televisi itu iklan yang muncul didominasi afiliasi partainya," katanya.

Menurut dia, KPI mempunyai kekuatan mengeluarkan teguran dan sanksi bila si pemilik televisi sebagai lembaga penyiaran publik tidak mengindahkan peringatan KPI. Pertama adalah teguran tertulis.

"Kemudian kita bisa meminta menghilangi durasi dan memperbaiki program. Serta kami bisa mencabut siaran melalui Kominfo,' tegasnya.

Selain itu, pihak KPI berencana mendatangi stasiun-stasiun televisi yang dianggap tak berimbang itu untuk menyamakan persepsi. Sebab KPI juga punya tugas tak langsung mencerdaskan publik dengan berbagai tayangan termasuk iklan-iklan layanan masyarakat yang ditayangkan stasiun televisi.

"Masyarakat kalau kita amati sekarang ini, mereka antipati terhadap partai yang sering muncul, padahal belum tentu mereka yang sering muncul diminati. Dan itu harus disadari oleh pemilik media," tegasnya.

Seperti Diketahui, ada enam stasiun tv yang pemiliknya berafiliasi terhadap partai politik tertentu. Seperti Hary Tanoesoedibjo yang merupakan cawapres Partai Hanura dengan medianya MNCTV, RCTI dan GlobalTV. Kemudian Aburizal Bakrie yang merupakan capres Partai Golkar dengan menggunakan jaringan ANTV dan tvOne. Selanjutnya Surya Paloh yang merupakan Ketua Umum Partai NasDem dengan MetroTV sebagai senjatanya untuk menarik simpati publik.

Keenam stasiun televisi tersebut telah diberikan teguran tertulis oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Pasalnya, bos-bos media itu tidak memberikan ruang secara adil terhadap partai politik lain dan justru menggunakan frekuensi publik guna kepentingan partainya sendiri.

Baca Juga:

Komisi I: Laporan Komnas Perempuan manuver seleksi KPI

Agatha Lily: Saya tidak merasa dilecehkan anggota Komisi I

Ini 4 anggota DPR yang diduga goda Komisioner KPI Agatha Lily

4 Anggota DPR ternyata goda Komisioner KPI Agatha Lily (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik

Anggota Dewan Pers Yadi Hendriana menyebut, ada perbedaan mendasar antara KPI dengan Dewan Pers

Baca Selengkapnya
Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang
Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang

Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang

Baca Selengkapnya
Viral Iklan Angka 2 di Videotron Pospol Simpang Susun Semanggi, Ini Kata Polda Metro
Viral Iklan Angka 2 di Videotron Pospol Simpang Susun Semanggi, Ini Kata Polda Metro

Kepolisian tak menampik ada pemutaran iklan yang menampilkan angka dua di videotron itu pada Kamis, 21 Desember 2023 malam.

Baca Selengkapnya
Waspada Ancaman PHK di Balik Wacana Aturan Rokok Kemasan Polos di Indonesia
Waspada Ancaman PHK di Balik Wacana Aturan Rokok Kemasan Polos di Indonesia

Fabianus menyatakan bahwa PP 28/2024 maupun RPMK memiliki potensi besar untuk mempengaruhi keberlangsungan industri media luar griya.

Baca Selengkapnya
RUU Penyiaran: Penayangan Eksklusif Jurnalistik Investigasi Dilarang
RUU Penyiaran: Penayangan Eksklusif Jurnalistik Investigasi Dilarang

Sejumlah pasal dalam RUU Penyiaran berpotensi menjadi pasal karet

Baca Selengkapnya
Terkuak, Alasan YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total
Terkuak, Alasan YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total

Peredaran rokok perlu dikendalikan di tingkat masyarakat selaku konsumen.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Tolak PP Kesehatan & RPMK Tembakau dan Rokok Elektronik
Ramai-Ramai Tolak PP Kesehatan & RPMK Tembakau dan Rokok Elektronik

Menkes Budi Gunadi Sadikin tengah membuat Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang produk tembakau dan rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Buka Suara soal Penurunan Iklan Videotron Anies Baswedan
Pemprov DKI Buka Suara soal Penurunan Iklan Videotron Anies Baswedan

Kubu Anies-Cak Imin disarankan untuk melaporkan penurunan iklan tersebut ke Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Reaksi Keras Anggota DPR Soal Tayangan Azan: Itu Terjadi setelah Perindo Dukung Ganjar
Reaksi Keras Anggota DPR Soal Tayangan Azan: Itu Terjadi setelah Perindo Dukung Ganjar

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli menilai tayangan azan yang memperlihatkan sosok Ganjar bisa diartikan sebagai kampanye.

Baca Selengkapnya
KPI Putuskan Tayangan Ganjar Pranowo Azan Bukan Pelanggaran
KPI Putuskan Tayangan Ganjar Pranowo Azan Bukan Pelanggaran

KPI mengimbau Lembaga Penyiaran tidak memihak salah satu capres.

Baca Selengkapnya
Rancangan PP Kesehatan Dikritik Karena Belum Libatkan Serikat Pekerja
Rancangan PP Kesehatan Dikritik Karena Belum Libatkan Serikat Pekerja

Dia menyayangkan sikap pemerintah yang tidak melibatkan industri periklanan maupun industri kreatif

Baca Selengkapnya
Pengusaha Periklanan Menjerit Terancam Gulung Tikar, Minta PP Kesehatan Direvisi
Pengusaha Periklanan Menjerit Terancam Gulung Tikar, Minta PP Kesehatan Direvisi

PP Kesehatan disusun tanpa melibatkan para stakeholder yang terlibat di dalamnya.

Baca Selengkapnya