Ditegur pasang stiker di masa tenang, caleg ini ngajak berantem
Merdeka.com - Lucu sekali tingkah laku salah seorang calon legislatif (caleg) di Yogyakarta ini. Caleg dari Partai Golkar Dapil V Mlati Gamping, Sleman ini malah menantang berkelahi warga karena tak terima diperingatkan untuk tak memasang alat peraga kampanye di minggu tenang.
Hal tersebut diceritakan langsung oleh warga yang pada saat itu kena semprot langsung dari caleg itu. Warga itu adalah Ary Lesmana. Dia mengunggah cerita tentang peristiwa konyol itu di akun jejaring sosial Facebook.
"Kejadiannya kemarin Minggu, 6 April 2014, sekitar jam 08.30 di desa Mejing Lor, Sidoarum," kata Ary kepada merdeka.com, Senin (7/4).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang dilakukan Golkar di Pilpres 2024? 'Kesempatan bagi saya untuk menyampaikan terima kasih saya atas kerja keras Partai Golkar dalam pemilihan umum yang tentu saja kita rasakan bersama tahun 2024 ini, peran Partai Golkar sangat besar,' kata Prabowo.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Apa itu Coklit Pemilu? Coklit pemilu adalah singkatan dari pencocokan dan penelitian pemilihan umum bagi daftar pemilih tetap. Melalui kegiatan coklit, petugas akan melakukan pengecekan ulang terhadap data pemilih yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), untuk memastikan keakuratan dan keabsahan data.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Apa yang sedang disusun Golkar untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024. Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!
Ary yang kebetulan sedang melintas di wilayah itu spontan mengingatkan tim caleg itu agar tidak menempelkan atribut kampanye pada saat minggu tenang. Sayangnya caleg itu tak mau diperingatkan dan malah berlagak menantang.
"Diperingatkan baik-baik, tim caleg dengan sopan menjawab, "Ini kan kami cuman menempelkan kalender". Ketika didesak bahwa yang ditempelkan bukan kalender, tetapi alat peraga kampanye, timses malah menantang, "Monggo silakan laporkan ke KPU dan Bawaslu"," ujar Ary sambil menirukan mereka.
Melihat keributan kecil, seseorang yang mengaku caleg yang gambarnya tercantum pada stiker yang ditempelkan, turun dari mobil dan terlihat sewot. Ketika Ary mengingatkan lagi bahwa pada hari itu, 6 April adalah masa Minggu tenang, caleg ini mulai sewot dan menukas, "Ini masalah Politik!! Anda mau apa? Silakan laporkan ke KPU! Anda menantang saya?".
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Lumajang bernama Agus Gemoy mengaku disomasi usai mencopot stiker caleg yang ditempel di dinding rumahnya tanpa izin.
Baca SelengkapnyaVideo dari akun Tik Tok bernama Agos Gemoy tenagh viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaWarga Kecamatan Ilir Barat I, Palembang dibuat heboh dengan adanya poster tersebut.
Baca SelengkapnyaRamai sajadah dijadikan sebagai alat kampanye, tuai sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam penurunan terhadap APK tersebut, Bawaslu dibantu TNI Polri serta Satpol PP.
Baca SelengkapnyaMelakukan pemasangan Alat Peraga Sosialisasi (APS) dengan memperhatikan tempat yang dilarang dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baca SelengkapnyaWarga diresahkan dengan aksi petugas yang mengaku dari kelurahan.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit baliho caleg juga bendera parpol mengganggu pengendara yang melintas
Baca SelengkapnyaBerbagai atribut kampanye yang bertebaran dan menyebabkan pemandangan kota terlihat kumuh akhirnya mukai ditertibkan.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial adanya sejumlah APK berbentuk baliho yang terlihat terpasang di trotoar yang mengganggu pejalan kaki.
Baca SelengkapnyaMahasiswa merusak baliho dan spanduk kampanye itu karena kecewa caleg hanya menebar janji palsu setiap 5 tahun sekali, tepatnya menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaBagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca Selengkapnya