Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditipu caleg, pengusaha percetakan di Kalteng nyaris bangkrut

Ditipu caleg, pengusaha percetakan di Kalteng nyaris bangkrut ILustrasi. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Ubaidillah (25), pemilik salah satu perusahaan percetakan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengaku usahanya terancam bangkrut karena dikibuli salah seorang calon anggota legislatif.

"Gara-gara orderan baliho tidak bayar, sekarang perputaran usaha saya macet karena uang itu saya pakai untuk modal. Awalnya janji-janji akan bayar, setelah sekarang saya cari malah menghilang," kata Ubaidillah atau akrab disapa Abi di Sampit, Selasa (4/3) seperti dikutip Antara.

Abi menyebut, caleg yang punya tanggungan utang dengannya adalah salah seorang calon anggota legislatif DPRD Provinsi Kalteng daerah pemilihan Kotim dan Seruyan. Caleg tersebut selama ini diketahui tinggal di Kotim namun juga sering beraktivitas di Palangkaraya.

Awalnya caleg tersebut memesan baliho bergambar sang caleg yang kemudian dipasang di posko di Jalan Tjilik Riwut. Namun setelah baliho selesai, berbagai alasan dikemukakan sang caleg yang intinya belum bisa membayar biaya pembuatan baliho.

Belakangan Abi makin bingung karena posko milik caleg tersebut kini tutup, sementara ketika didatangi ke kantor partai yang bersangkutan, menurut Abi, ada kesan rekan sesama kader berusaha menyembunyikan alamat caleg tersebut dengan alasan tidak tahu.

"Bagi perusahaan percetakan besar, uang Rp 2,5 juta itu memang tidak seberapa, tetapi bagi percetakan kecil seperti saya ini uang tersebut sangat penting. Uang itulah yang saya putar untuk membeli bahan keperluan percetakan, bayar kredit bank dan lainnya," ujarnya.

Sejak pertengahan Januari lalu, Abi mengaku usahanya makin terpuruk karena kesulitan membeli bahan baku percetakan. Bahkan kini satu karyawannya terpaksa dipulangkan karena tidak ada pekerjaan.

Tidak hanya itu, Abi yang sudah lima tahun menggeluti bisnis percetakan ini pun mengaku kini kesulitan bekerjasama dengan perusahaan percetakan lain karena sudah di-blacklist dan dianggap banyak utang.

Atas permasalahan ini, pihaknya berencana melaporkan caleg tersebut ke polisi dengan tuduhan penipuan karena utang biaya pembuatan baliho hingga kini belum juga dibayar sehingga berdampak besar terhadap kelangsungan bisnisnya.

"Kalau tidak juga ada iktikad baik, saya akan laporkan masalah ini ke polisi, biar jera dan tidak ada lagi pengusaha lainnya jadi korban. Saya benar-benar terpuruk karena masalah ini," ucap Abi.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pengusaha Percetakan di Jember Raup Omzet Rp400 Juta per Bulan, Rekrut Puluhan Tetangga jadi Karyawan Dadakan
Kisah Pengusaha Percetakan di Jember Raup Omzet Rp400 Juta per Bulan, Rekrut Puluhan Tetangga jadi Karyawan Dadakan

Ia kebanjiran pesanan berbagai alat peraga kampanye untuk Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing
10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing

Sedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Selengkapnya
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak

Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jerit Pelaku Usaha Konfeksi Dilanda Kelangkaan Benang
FOTO: Jerit Pelaku Usaha Konfeksi Dilanda Kelangkaan Benang

Kelangkaan benang sudah berlangsung selama tiga pekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Para Perajin Tahu di Dusun Kanoman Boyolali, Makin Tercekik Harga Kedelai yang Mahal
Melihat Kehidupan Para Perajin Tahu di Dusun Kanoman Boyolali, Makin Tercekik Harga Kedelai yang Mahal

Industri tahu di Dusun Kanoman muncul sejak tahun 1956. Kini mereka mengalami masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya
Bukan Soal Upah, Ternyata Ini Biang Keladi PT Sritex Bangkrut
Bukan Soal Upah, Ternyata Ini Biang Keladi PT Sritex Bangkrut

KSPI telah membentuk Posko Orange untuk mengadvokasi ribuan karyawan Sritex.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, Usaha Percetakan di Surabaya Kebanjiran Pesanan Omzetnya Naik Puluhan Juta Rupiah
Jelang Pemilu, Usaha Percetakan di Surabaya Kebanjiran Pesanan Omzetnya Naik Puluhan Juta Rupiah

Berkah kampanye Pemilu dirasakan pengusaha percetakan sejak 1,5 bulan terakhir

Baca Selengkapnya
VIDEO: Timses Caleg Stres Kalah, Sudah Ngutang Jual Harta Hingga Sebar Amplop Rp 20 Ribu
VIDEO: Timses Caleg Stres Kalah, Sudah Ngutang Jual Harta Hingga Sebar Amplop Rp 20 Ribu

Padepokan Anti Galau milik ustaz kondang asal Cirebon, Jawa Barat, Ujang Bustomi belakangan ramai didatangi caleg dan tim sukses yang gagal di masa pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit

Bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan kini menghantui puluhan ribu pekerja pabrik tekstil terbesar tanah air.

Baca Selengkapnya
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan

Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.

Baca Selengkapnya
Dulu Kaya Raya, Pengusaha Ini Mendadak Bangkrut dan Hidup Miskin
Dulu Kaya Raya, Pengusaha Ini Mendadak Bangkrut dan Hidup Miskin

Holmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.

Baca Selengkapnya
Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024
Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024

Data BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.

Baca Selengkapnya