Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dituding ngemis jabatan, Azis ngaku terlalu lemah buat intervensi

Dituding ngemis jabatan, Azis ngaku terlalu lemah buat intervensi Rakernas PAN. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pernyataan petinggi PAN soal mendapatkan jatah dua menteri di Kabinet Jokowi membuat mereka menjadi bulan-bulanan partai pendukung pemerintah. Bahkan, politikus Partai NasDem menyebut PAN pengemis jabatan.

Ketua DPP PAN, Azis Subekti menjawab tudingan beberapa partai politik yang menyatakan dia sedang mengemis jatah menteri. Dia mengaku hanya menyampaikan wacana analisis, dan menyangka banyak orang melihat posisinya terlalu lemah untuk mengintervensi presiden.

"Itu di luar konteks. Dia enggak memahami esensi berita. Tak pernah saya bilang minta jatah menteri. Kalau dia mempersepsikan bahwa saya orang yang bisa mendikte (presiden) dan kemudian mengintervensi perombakan kabinet, ya saya senang sekali, hebat dong saya," kata Azis saat dihubungi merdeka.com, Rabu (30/12).

Azis mengakui bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Hanya Jokowi yang bisa memutuskan, sedangkan pihak lain bisa menyampaikan pandangannya, bukan malah bungkam.

"Itu lebih pada istilahnya dia seolah-olah mau membela presiden tapi menurut saya tidak tepat. Terlalu paranoid, ketakutan dengan keadaan. Padahal ini kan wacana biasa, kalaupun saya tidak menyampaikan ada orang lain yang akan menyampaikan hal itu. Presiden tentu lebih tahu kapan mengumumkan itu," ungkapnya.

Menurut analisisnya, reshuffle itu kan kebutuhan publik. Hal tersebut bisa dilihat dari kondisi negara yang dipengaruhi kinerja menteri.

"Mestinya ya memang segera kalau reshuffle. Ini bukan mendesak, hanya pandangan saya pribadi. Karena reshuffle itu bagian dari momentum untuk ada pergerakan baru di dalam tim untuk mendukung pencapaian kinerja presiden," tuturnya.

Sebagai orang biasa, Azis menyampaikan bahwa membahas isu reshuffle sebenarnya tak masalah, bukan sesuatu yang sakral. Menurutnya Jokowi sendiri juga butuh wacana dari publik.

"Kalau orang kecil seperti saya bicara reshuffle tak masalah, itu bagus sebenarnya. Itu wujud bahwa soal reshuffle walaupun hak prerogatif presiden, itu adalah bukan hal yang sakral. Desakralisasi terhadap isu reshuffle itu baik. Karena ya semua pejabat publik itu akan membuat negara ini makin sehat," ujarnya.

Azis juga menjelaskan bahwa tak ada upaya mendesak dari dirinya. Jabatannya tak akan memberikan tekanan agar Jokowi segera memberi keputusan.

"Mengintervensi itu kalau ada seseorang duduk bersama presiden, lalu presiden ditekan, itu baru mendikte. Kalau orang kayak saya ini ya berwacana namanya," pungkasnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Istana Balas Anies Baswedan: Tidak Dapat Tiket Partai, Menyalahkan Kekuasaan
Istana Balas Anies Baswedan: Tidak Dapat Tiket Partai, Menyalahkan Kekuasaan

Istana tidak pernah ikut campur dengan urusan pencalonan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Reaksi Zulhas Usai PAN Disebut Ugal-Ugalan oleh PKB
Reaksi Zulhas Usai PAN Disebut Ugal-Ugalan oleh PKB

Sebelumnya Zulhan menyebut Cak Imin belok tanpa sein karena memilih menjadi cawapres Anies.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tudingan Keras Hasto PDIP Sebut Aparat Negara Lakukan Tekanan ke Ganjar-Mahfud
VIDEO: Tudingan Keras Hasto PDIP Sebut Aparat Negara Lakukan Tekanan ke Ganjar-Mahfud

Sekjen PDIP Hasto merasa pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan banyak tekanan dari aparat negara

Baca Selengkapnya
PAN Tak Gentar Lawan Anies di Pilkada Jakarta 2024: Pilpres Saja Menang
PAN Tak Gentar Lawan Anies di Pilkada Jakarta 2024: Pilpres Saja Menang

Saleh menyindir sikap Anies Baswedan yang getol maju kontestasi politik, baik Pilpres maupun Pilkada.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anies Blak blakan Surya Paloh & NasDem Banyak Dapat 'Tekanan' Sejak Usung Capres
VIDEO: Anies Blak blakan Surya Paloh & NasDem Banyak Dapat 'Tekanan' Sejak Usung Capres

Anies Baswedan mengisi dialog kebangsaan digelar Institut Madani Nusantara (IMN) Sukabumi

Baca Selengkapnya
Anies Anggap Partai Tersandera Kekuasaan, PKB: Tantangan untuk Memperkuat Internal
Anies Anggap Partai Tersandera Kekuasaan, PKB: Tantangan untuk Memperkuat Internal

Luluk menilai jika hal yang disampaikan Anies merupakan pengetahuan umum sebaiknya diabaikan saja.

Baca Selengkapnya
PAN Ajukan Anak Zulhas Syarat Dukung Anies di Pilgub Jakarta, PKB Nilai Menghambat Koalisi Ambil Putusan
PAN Ajukan Anak Zulhas Syarat Dukung Anies di Pilgub Jakarta, PKB Nilai Menghambat Koalisi Ambil Putusan

PKB menilai apabila ada partai mengajukan kader sebagai syarat mutlak mendukung Anies bakal menghambat koalisi mengambil keputusan.

Baca Selengkapnya
PAN Usung Anak Zulhas Maju Pilkada Jakarta 2024, Siap Tawarkan ke Parpol Koalisi
PAN Usung Anak Zulhas Maju Pilkada Jakarta 2024, Siap Tawarkan ke Parpol Koalisi

PAN masih terus berkomunikasi dengan partai lain untuk membahas sosok yang nantinya akan diusung di Pilkada.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anies Blak-blakan Surya Paloh & NasDem Banyak Dapat 'Tekanan' Sejak Usung Capres
VIDEO: Anies Blak-blakan Surya Paloh & NasDem Banyak Dapat 'Tekanan' Sejak Usung Capres

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan menceritakan tantangan ketua umum Nasdem Surya Paloh saat mendukung dirinya menjadi calon presiden (capres) 2024.

Baca Selengkapnya
PAN Sindir Anies: Tidak Punya Partai Kok Mencalonkan, Ini Aneh
PAN Sindir Anies: Tidak Punya Partai Kok Mencalonkan, Ini Aneh

PAN mendorong kadernya Zita Anjani untuk Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Irma Nasdem Bongkar Posisi PDIP: Oposisi Banci Semua
VIDEO: Irma Nasdem Bongkar Posisi PDIP: Oposisi Banci Semua

Irma mengatakan semua partai politik saat pemilu tidak ada yang tak melakukan kecurangan.

Baca Selengkapnya
NasDem Serang Balik Demokrat Bikin Gaduh Anies-Cak Imin: Mestinya Jangan Kepedean, Belum Ada Tanda Tangan
NasDem Serang Balik Demokrat Bikin Gaduh Anies-Cak Imin: Mestinya Jangan Kepedean, Belum Ada Tanda Tangan

Di sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.

Baca Selengkapnya