Dituding Penggerak Demo UU Cipta Kerja, SBY Sebut Tuduhan Tak Berdasar dan Fitnah
Merdeka.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara mengenai isu yang menyudutkan Partai Demokrat sebagai penggerak massa penentang UU Omnibus Law Cipta Kerja. SBY bercerita, tudingan yang menyerang Partai Demokrat dan pribadinya bukan kali ini terjadi. Saat 2016, SBY mengaku pernah dituduh menggerakkan massa aksi 411.
"Saya ini orang tua ya. Pernah berjuang sebagai prajurit selama 30 tahun pernah juga di pemerintahan 15 tahun. Juga mengerti pemerintahan menghadapi masalah, masalah itu mesti dipecahkan. Saya juga mengalami itu. Jadi kalau kemarin saya dituduh seperti itu tidak baik, tidak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan tak berdasar," ujarnya dalam sebuah dialog yang diunggah akun YouTube SBY, Senin (12/10).
SBY menegaskan, tidak memiliki niat maupun pikiran untuk menggerakkan massa. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini merasa menjadi korban fitnah dan tuduhan
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
"Andai kata saya ini punya kemampuan menggerakkan gerakan massa yang begitu luas di tanah air kemarin. Andai kata saya punya uang banyak menggerakan aksi begitu, saya tidak punya niat, tidak berpikir untuk melakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat saya lakukan. Dan begini memfitnah itukan sebenarnya menuduh seseorang saya dalam hal ini tidak mengandung kebenaran. Saya menjadi korban," tegasnya.
Lebih lanjut, SBY juga menilai, massa yang menolak UU Cipta Kerja juga pasti merasa terhina jika gerakannya disebut ditunggangi atau diberi uang.
SBY menyayangkan pihak yang melakukan fitnah dan mempermainkan kebenaran. Menurutnya, itu sama saja mempermainkan Tuhan. SBY mengaku hanya bisa bersabar dengan segala tuduhan yang menyerangnya.
"Jadi saya prihatin makin berkembang seperti ini tetapi yang jelas lagi-lagi saya mesti bersabar. Dulu waktu almarhum ibu Ani masih ada saya sering mengalami seperti ini tetapi nampaknya Allah masih meminta saya untuk bersabar. Mudah-mudahan negara kita makin baik dan tidak berkembang fitnah atau tuduhan yang tidak berdasar seperti itu," ucapnya.
Demokrat Kesal
Sebelumnya, Demokrat merasa difitnah atas tuduhan bahwa partainya mendanai aksi penolakan UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10) kemarin. Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan mengatakan, upaya fitnah dan berita bohong itu dilancarkan oleh akun-akun buzzer untuk mendiskreditkan Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Majelis Partai.
"Bahwa pernyataan Aksi dan Gerakan besar penolakan UU Ciptaker 8 Oktober 2020, diinisiasi dan didanai oleh Partai Demokrat atau Cikeas adalah pernyataan fitnah dan hoaks serta tidak berdasar. Pernyataan tersebut juga melecehkan kaum buruh, mahasiswa, dan elemen masyarakat lain yang turun ke jalan, yang murni menyuarakan penolakan UU Ciptaker," kata Ossy lewat keterangannya, Jumat (9/10).
Demokrat kesal difitnah danai demo mahasiswa dan buruh tolak UU Cipta Kerja di berbagai daerah Indonesia, Rabu (7/10) dan Kamis (8/10) lalu. Bahkan, Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief sampai ingin mengusulkan Presiden keenam RI, SBY ikut aksi bareng rakyat.
Politikus PDIP Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan, yang memfitnah SBY sama saja melukai keadaban politik.
"Pak SBY adalah negarawan, Presiden RI ke-6, yang sama-sama kita hormati. Jadi siapa pun yang meremehkan atau memfitnah Pak SBY, akan melukai siapa saja yang berusaha mempromosikan keadaban politik dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara," kata Hendrawan kepada wartawan, Minggu (11/10).
Dia mempertanyakan pihak yang menuduh Demokrat sebagai dalang demo UU Cipta Kerja. Hendrawan menduga hal itu karena persepsi masyarakat.
"Siapa yang menuduh Demokrat sebagai sponsor demo? Jangan-jangan hanya perasaan saja. Atau itu persepsi yang berkembang di masyarakat karena video yang viral bertolak belakang," kata dia.
Anggota Baleg ini bilang, muncul persepsi demikian karena video viral Demokrat membela UU Cipta Kerja saat pembahasan tapi tiba-tiba berbalik menolak.
"Logika rakyat sederhana. Sulit diajak zig-zag atau ikut-ikutan salto politik," ucap Hendrawan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Roy Suryo menegaskan telah menyiapkan tim hukum untuk mengkaji laporan terhadap dirinya.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaReplik itu menjawab pleidoi SYL yang menuding jaksa mencari sensasi dalam penuntutan perkara suap dan gratifikasi yang menyeretnya
Baca Selengkapnyaperistiwa bermula ketika Rocky Gerung menghadiri konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB). Di acara itu pernyataan Rocky dianggap hoaks dan hasutan.
Baca SelengkapnyaKader Nasdem dan Anggota Komisi III, Ahmad Sahroni berniat, melaporkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaTindakan itu mengganggu proses pekerjaan para jurnalis yang ingin meliput momen SYL keluar ruangan.
Baca SelengkapnyaPelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih baru akan digelar pada 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut saat ini masih dalam proses penjaringan ide-ide.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaRoy Suryo dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Perwakilan Pilar 08.
Baca Selengkapnya