Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dituduh berkhianat oleh SBY, ini pembelaan Golkar

Dituduh berkhianat oleh SBY, ini pembelaan Golkar Koalisi Merah Putih tanggapi putusan MK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengungkap alasan partainya menolak Perppu Pilkada warisan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Padahal sebelumnya, Golkar ikut meneken kesepakatan mendukung Perppu Pilkada saat baru saja diterbitkan oleh SBY saat masih menjadi presiden.

Tantowi beralasan, Golkar hanya mengikuti aspirasi daerah saat pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar beberapa waktu lalu. Sebab, kata Tantowi, Munas adalah forum tertinggi di partai.

Menurutnya, dalam Munas muncul keinginan mayoritas pengurus daerah agar dilakukan Pilkada melalui DPRD.

"Ini aspirasi. Salah satu aspirasi itu adalah agar pemilihan kepala daerah tidak langsung. Itu aspirasi Munas, tidak mungkin pimpinan Munas menafikan keinginan peserta Munas. Aspirasi itu ditampung jadi rekomendasi dan keputusan Munas," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/12).

Dia menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan paripurna DPR soal pembahasan Perppu Pilkada pada Januari 2015 nanti. Dia menjanjikan bakal memperjuangkan aspirasi pengurus Golkar daerah di paripurna nanti.

"Wewenang menerima atau menolak Perppu itu bukan ranah DPP. Artinya usulan tersebut diperjuangkan di DPR," tegas dia.

Ihwal sikap Koalisi Merah Putih (KMP), Tantowi menegaskan, belum punya sikap akan hal itu. Dia mengatakan, keputusan KMP akan dibahas bersama dengan para ketua umum parpol KMP.

"Belum ada keputusan secara utuh dari KMP. KMP akan rapat dan akan membuat keputusan bersama," pungkasnya.

Sebelumnya, mantan Presiden SBY kecewa dengan kebijakan hasil Munas IX Partai Golkar yang menolak Perppu Pilkada. Padahal, seluruh anggota KMP telah menyatakan setuju untuk mendorong Perppu yang ditandatanganinya itu menjadi undang-undang.

"Kini, secara sepihak PG menolak Perppu, berarti mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini amat prinsip," tegas SBY dalam akun Twitter resmi miliknya, Kamis (4/12).

SBY menceritakan, kesepakatan untuk menggolkan Perppu Pilkada lewat kesepakatan yang ditandatangani sebelum tanggal 1 Oktober lalu. Mereka yang bertanda tangan terdiri dari enam partai anggota KMP, termasuk Ketum Golkar Aburizal Bakrie dan Sekjennya Idrus Marham.

"Nota Kesepakatan ini saya terima tgl 1 Oktober 2014 sore hari di Jakarta, sebelum dilaksanakan pemilihan Pimpinan DPR RI. Waktu itu PD bersedia bersama KMP dalam kepemimpinan DPR & MPR, dgn syarat (mutlak) KMP harus menyetujui & mendukung Perppu," tegas SBY.

Dengan keputusan sepihak yang dibuat Golkar, SBY menyatakan PD tidak akan bisa melanjutkan kerja sama dengan pihak yang dianggap telah mengingkari janji, dan meninggalkan komitmen bersama.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Dikhianati Anies, SBY Sebut Ada Ajakan Bergabung
VIDEO: Dikhianati Anies, SBY Sebut Ada Ajakan Bergabung "Ganjar dan Prabowo Baik & Tulus"

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.

Baca Selengkapnya
SBY Ungkap Dua Prahara Guncang Demokrat, Kudeta Moeldoko dan Ditinggal Anies
SBY Ungkap Dua Prahara Guncang Demokrat, Kudeta Moeldoko dan Ditinggal Anies

Artikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.

Baca Selengkapnya
Mimpi SBY Satu Kereta dengan Megawati dan Jokowi, Firasat Sebelum 'Tragedi Pengkhianatan'?
Mimpi SBY Satu Kereta dengan Megawati dan Jokowi, Firasat Sebelum 'Tragedi Pengkhianatan'?

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.

Baca Selengkapnya
SBY Ungkap Ganjar dan Prabowo Ajak Demokrat Gabung: Tulus dan Serius, Dibanding Manuver Misterius
SBY Ungkap Ganjar dan Prabowo Ajak Demokrat Gabung: Tulus dan Serius, Dibanding Manuver Misterius

SBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik

Baca Selengkapnya
Benny Harman Demokrat: Ibu Megawati Tidak Pernah Jahat dengan Kami
Benny Harman Demokrat: Ibu Megawati Tidak Pernah Jahat dengan Kami

Demokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY

Baca Selengkapnya
Ada Karma SBY di Balik Isu Pengkhianatan Anies-Cak Imin? Begini Faktanya
Ada Karma SBY di Balik Isu Pengkhianatan Anies-Cak Imin? Begini Faktanya

Apakah SBY terkena karma akibat peristiwa 2009? Cek faktanya

Baca Selengkapnya
Golkar Bandingkan Penjajakan ke PDIP dan Gerindra: Akhirnya Pilih Prabowo
Golkar Bandingkan Penjajakan ke PDIP dan Gerindra: Akhirnya Pilih Prabowo

Golkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Golkar Minta Gubernur Bengkulu Rohidin Ikuti Semua Proses Hukum di KPK
Golkar Minta Gubernur Bengkulu Rohidin Ikuti Semua Proses Hukum di KPK

Golkar mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa Rohidin.

Baca Selengkapnya
SBY Sebut Tiga Pasangan Capres-Cawapres Baik: Kami Yakin Prabowo-Gibran Lebih Cakap dan Siap
SBY Sebut Tiga Pasangan Capres-Cawapres Baik: Kami Yakin Prabowo-Gibran Lebih Cakap dan Siap

SBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia

Baca Selengkapnya
SBY Instruksikan Seluruh Kader Demokrat: Dukunglah Pemerintahan Presiden Prabowo!
SBY Instruksikan Seluruh Kader Demokrat: Dukunglah Pemerintahan Presiden Prabowo!

Dia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Kekecewaan SBY Merasa Demokrat Dikhianati usai Anies Baswedan Pilih Cak Imin Dibanding AHY
FOTO: Ekspresi Kekecewaan SBY Merasa Demokrat Dikhianati usai Anies Baswedan Pilih Cak Imin Dibanding AHY

SBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.

Baca Selengkapnya
SBY Sebut Demokrat Ditelikung dan Ditinggalkan
SBY Sebut Demokrat Ditelikung dan Ditinggalkan

SBY sebut Demokrat ditelikung dan ditinggalkan atas terjadinya kejadian pada 3 hari yang lalu.

Baca Selengkapnya