Diwacanakan duet dengan Ahok, Haji Lulung sebut Dimyati bercanda
Merdeka.com - Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah berniat menyandingkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung dengan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2017.
Haji Lulung menilai pernyataan Dimyati yang berencana menduetkannya dengan Ahok sekadar gurauan. Dia memastikan wacana yang dilontarkan Dimyati bukan sikap resmi partai, melainkan baru sebatas pernyataan pribadi.
"Kemarin bercanda itu Dimyati pasti. Enggak ada omongan apa-apa. Bukan pernyataan Sekjen tapi pribadi karena ada mekanisme," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
Dia menjelaskan, untuk memutuskan kader yang akan diusung sebagai kontestan pemilihan kepala daerah, PPP memiliki mekanisme melalui Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil). Selain itu, partainya terlebih dulu melakukan survei ke masyarakat untuk menjaring kader yang tepat berdasarkan beberapa penilaian. Semisal tingkat popularitas, kapabilitas dan elektabilitas kader itu.
"Harus ada mekanisme melalui Mukerwil. Itu hasil dari survei. Ini survei, kapabel, popularitas sama elektabilitasnya. Pencalonan itu tergantung partai. Muskerwil diajukan ke DPP kemudian dibahas dirapat pimpinan DPP kemudian baru diputuskan," ucapnya.
Meski demikian, Haji Lulung mengapresiasi pernyataan Dimyati yang menilai dirinya pantas memimpin Ibu Kota. Jika dipercaya, baik disandingkan atau tidak dengan Basuki, Lulung mengaku siap untuk maju menjadi Gubernur. "Saya apresiasi kalau itu keputusan partai saya oke-oke saja. Saya siap kalau dimajukan," jelasnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPW PPP DKI Jakarta Maman Firmansyah menuturkan, Mukerwil Partai berlambang Kabah akan digelar bulan depan atau Februari 2016. Dalam mukerwil juga akan dibahas perihal calon yang akan diusung PPP dalam Pilgub DKI. "Insya Allah Mukerwil akan dilakukan pada Februari mendatang," imbuh Maman.
Sebelumnya, Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah mengakui jika Ahok menjadi salah satu calon gubernur DKI yang masuk radar. Di sisi lain, pihaknya juga ingin kader PPP, Haji Lulung maju di Pilgub DKI. Oleh sebab itu, PPP mewacanakan Ahok-Lulung di Pilgub DKI nanti. "Ya biar nyatu, biar damai," kata Dimyati di kanto Kemenkum HAM, Jakarta, Senin (4/1).
Dimyati mengaku kenal dengan sosok Ahok sewaktu sama-sama menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Dia juga mengaku terpikat dengan gaya prularisme Ahok tentang agama. "Ya kan dulu Ahok sahabat saya kan. Dulu saya pimpinan di Baleg. Ahok anggota Baleg. jadi biar damai lah Republik ini. Ahok juga bagus kan. Mudah-mudahan Ahok ini, dia kan sudah bicara bagusnya Islam, Kristen gimana. Ahok sudah bicara itu. Berarti ini tanda-tanda, Ahok udah dapat hidayah," kata Dimyati.
Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz mendukung wacana duet Basuki Tjahaja Purnama dengan Abraham Lunggana di Pemilihan Gubernur DKI 2017 mendatang. Duet itu bisa saja direalisasikan, tapi ada syaratnya. "Kalau seandainya ada duet tersebut, pasti dari kader kita dulu dong, Haji Lulung yang jadi Gubernur dan Ahok yang jadi Wakilnya," cetus Djan di Gedung Pengadilan Tipikor Jakarta, Kemayoran, Senin (4/1).
PPP tidak akan menutup kemungkinan jika duet itu benar-benar diwujudkan. Tapi sekali lagi, syaratnya, Lulung yang jadi gubernurnya. "Kan kalau gitu pasti kader pertama yaitu haji Lulung yang jadi Gubernur dan Ahok yang jadi wakilnya. Kalau itu kita pertimbangkan. Haji Lulung jadi gubernur," tandasnya.
Seperti diketahui, selama ini publik kerap dipertontonkan dengan perseteruan antara Ahok dan Haji Lulung. Keduanya kerap kali saling tuding terkait sejumlah hal di DKI khususnya kasus dugaan korupsi UPS.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mengaku belum ada sama sekali komunikasi dengan Sandiaga Uno terkait wacana berduet di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok buka suara soal wacana menjodohkan dirinya dengan Anies.
Baca SelengkapnyaJika wacana itu serius, Ganjar menantang Anies dan Ahok untuk bersama-sama mendaftarkan diri di Pilkada serentak 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan munculnya koalisi Anies dan Ganjar merupakan hal yang lumrah dalam politik.
Baca SelengkapnyaRapat Demokrat membicarakan urusan Pilpres 2024. Salah satunya ajakan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno untuk membentuk poros alternatif.
Baca Selengkapnya"Dalam sebuah kontestasi demokrasi, kita tentunya ingin upayakan apa yang jadi aspirasi masyarakat. Itu bisa kita perjuangkan," kata Sandiaga.
Baca SelengkapnyaMeski pernah mendampingi Prabowo di Pilpres 2019, kini Sandiaga berpeluang menjadi pesaing di 2024.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyambut baik jika diduetkan dengan AHY untuk Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan munculnya koalisi Anies dan Ganjar merupakan hal yang wajar dalam politik.
Baca Selengkapnya