Djan Faridz ikhlas meninggal tak disalati karena dukung Ahok-Djarot
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar Jakarta, Djan Faridz menyatakan komitmennya untuk berjuang habis-habisan memenangkan pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI Jakarta. Bahkan, Djan mengaku siap tidak disalatkan saat meninggal dunia karena pilihannya itu.
"Saya ikhlas kalau meninggal enggak disalatin. Yang salatin ibu-ibu saja, mau enggak?" kata Djan dalam acara Jakarta Bersalawat di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/4).
Ternyata, sikap politik Djan juga berimbas pada usahanya. Djan bercerita, proyeknya di BUMN banyak dicoret karena mendukung Ahok-Djarot. Namun, mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) ini tidak menjelaskan pihak yang mencoret proyek-proyeknya.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Mengapa PDIP yakin Ganjar-Mahfud akan menang? 'Dukungan terhadap Bapak Ganjar dan Prof Mahfud Md sebagai pemimpin yang sangat lengkap. Memiliki komitmen bagi daya unggul Indonesia anti korupsi, ini benar-benar dipahami oleh masyarakat Bali. Sehingga konsolidasi ini dilakukan untuk memastikan kemenangan yang semakin besar untuk Ganjar dan Mahfud Md,' kata Hasto.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana cara PDIP memastikan kemenangan Ganjar-Mahfud? 'Dukungan terhadap Bapak Ganjar dan Prof Mahfud Md sebagai pemimpin yang sangat lengkap. Memiliki komitmen bagi daya unggul Indonesia anti korupsi, ini benar-benar dipahami oleh masyarakat Bali. Sehingga konsolidasi ini dilakukan untuk memastikan kemenangan yang semakin besar untuk Ganjar dan Mahfud Md,' kata Hasto.
"Djan Faridz pengusaha jangan sombong, saya enggak kerja di DKI. Saya kerja di BUMN pegang proyek. Proyek saya gara-gara dukung Ahok dicoret, perbedaan pendapat bikin proyek saya dicoret. Saya ikhlas bantu karena saya berjuang untuk umat Islam," tutupnya.
Sebelumnya diketahui, partai-partai pendukung pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat menggelar acara 'Jakarta Bersalawat' di GOR Ciracas, Jakarta Timur siang ini. Acara ini dihadiri oleh petinggi partai-partai pendukung Ahok-Djarot, di antaranya, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, Wasekjen Golkar TB Ace Hasan Syadzily, dan Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta, Muhammad Sangaji.
Djan menuturkan, PPP telah membuat kontrak politik dengan Ahok-Djarot. Isi kontrak politik itu adalah upaya untuk kemaslahatan umat Islam. Semisal, meminta Ahok-Djarot menggaji ustaz, ulama hingga pengurus masjid.
"Saya minta gaji marbot, ustaz, habaib. Saya ini berjuang untuk umat Islam menjadikan pemimpin yang pro umat Islam kalau kagak percuma beda paham percuma," terang dia.
Djan bercerita, banyak warga di Suriah terpaksa mengungsi ke negara-negara di Eropa karena konflik yang disebabkan perbedaan pandangan. Oleh karenanya, dia menyarankan, Jakarta tetap tertib dan aman meski berbeda pilihan.
"30 Ribu warga Suriah mengungsi ke Eropa, lari karena ada perbedaan. Jakarta jangan sampai kayak gitu karena perbedaan pendapat," tutupnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, Bobby sudah secara otomatis bukan lagi menjadi kader PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku tak mau memikirkan sikap Budiman yang mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP menyatakan mendukung Ketua DPD PDIP Banten Ade Sumardi untuk menjadi cawagub mendampingi politikus Partai Golkar, Airin Rachmi Diany pada Pilgub Banten.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat seusai Rapat Kerja Nasional IV PDIP menyebut PDIP dan para partai pendukung selalu memperjuangkan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca SelengkapnyaDjarot belum mau bicara banyak siapa kandidat yang akan diusung PDIP di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaPDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaZulhas menegaskan, PAN telah menyerahkan sepenuhnya kepada Khofifah.
Baca SelengkapnyaHasto juga memastikan parpol pengusung Ganjar akan membuat strategi yang tepat dan semangat seluruh kader PDIP justru semakin berkobar.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca Selengkapnya