Djarot disebut calon kuat ketua DPD PDIP DKI Jakarta
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pernah menceritakan dirinya ingin dicalonkan menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. Salah seorang petinggi PDI Perjuangan mengatakan, Djarot memang menjadi calon kuat dalam bursa pemilihan.
"Sebenarnya yang ingin mengusulkan namanya banyak sekali tapi gestur tubuhnya tidak mau. Padahal kalau dia maju akan banyak dukungan yang didapat," ungkap petinggi PDI Perjuangan yang tidak ingin disebutkan namanya kepada merdeka.com, Kamis (29/1).
Kata anggota DPRD DKI Jakarta ini, ada dua calon kuat dalam pemilihan. Sebab keduanya mendapatkan dukungan cukup dari DPC DKI Jakarta. "Nama Wiliyam Yani dan Djarot cukup kuat dalam bursa pencalonan ini," ujarnya.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
Sebelumnya, mantan wali kota Blitar ini menceritakan dirinya mendapatkan dorongan untuk menjadi calon Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. Sebab beberapa kader-kader partai berlambang banteng tersebut telah bertemu dengannya.
"Kalau saya bilang enggak berarti saya berdusta. Ada beberapa orang sudah datang bertemu," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, belum memutuskan apakah dirinya akan masuk dalam bursa pencalonan yang rencananya dilakukan pada akhir Februari. Sebab saat ini dirinya masih pengurus DPP PDI Perjuangan. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot belum mau bicara banyak siapa kandidat yang akan diusung PDIP di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, PDIP tidak akan membiarkan Pilkada Jakarta terjadi hanya melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaSelain Jakarta, PDIP juga tengah menjaring nama-nama untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat seusai Rapat Kerja Nasional IV PDIP menyebut PDIP dan para partai pendukung selalu memperjuangkan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPengumuman sejumlah wilayah terkhusus untuk Pilkada Jakarta bisa saja pada waktu-waktu terakhir atau last minute.
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaDico mulai saat ini mendapat tugas khusus untuk berkerja di DPP Golkar Jakarta.
Baca Selengkapnya