Djarot disoraki dan ditolak di Haul Soeharto, ini reaksi Ahok
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama tidak mempermasalahkan adanya aksi penolakan terhadap kedatangan pendampingnya Djarot Saiful Hidayat ke Masjid At-Tin. Di mana acara kala itu Djarot ingin menghadiri undangan perayaan zikir bersama memperingati Supersemar ke 51 dan haul Presiden ke 2 RI, Soeharto.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, seharusnya kejadian tersebut tidak perlu terjadi. Karena mantan Wali Kota Blitar itu mendapatkan undangan langsung dari pihak keluarga Soeharto untuk hadir.
"Enggaklah, yang penting kan tuan rumah yang ngundang. Tuan rumah rumah enggak nolak, mbak Titiek baik yang terima kok," katanya di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/3).
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
Sebelumnya, Djarot diteriaki karena dianggap teman dari Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta nonaktif yang menjadi terdakwa kasus penistaan agama. Tepat saat dia hendak masuk ke dalam masjid, meski akhirnya disambut anak Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau biasa disapa Titiek Soeharto.
"Saya harus tetap hadir karena niat saya, kenapa datang jama 18.00 WIB saya ingin salat Magrib di sana sekaligus disambung dengan salat Isya dan habis salat Isya kami pamit karena masih ada acara yang lain," kata Djarot soal awal mula kedatangannya ke lokasi acara.
Meski kedatangannya tak disambut baik, Djarot berusaha tetap tenang. Meskipun seorang pengawalnya sempat mendapatkan pukulan.
"Tapi saya sampaikan kepada pengawal supaya sabar, jangan dilawan. Polisi loh yang dipukuli, bawa pistol loh. Saya bilang hati-hati, jangan dilawan mereka masih belum sadar. Habis dipukul begitu kan capek dia, untuk menghibur kita ajak makan," jelasnya.
Anies Baswedan tampak hadir juga di acara itu. Sebagai calon gubernur DKI Jakarta yang bersaing dengan pasangan Ahok-Djarot, dia menilai apa yang dialami wagub DKI Jakarta nonaktif itu buah dari sifat buruk pemimpin terhadap warganya. Dia menyebut perbuatan tak baik dari seorang pemimpin akan dibalas oleh rakyatnya.
"Karena itu jangan pernah melecehkan, karena masyarakat juga akan merespon balik. Jadi kalau pemimpin menghargai rakyat, Insya Allah rakyat menghargai pemimpin," sindir Anies di Kebun Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, (12/03).
Dia mengklaim bakal menjadi pemimpin yang mengayomi warganya kelak terpilih jadi gubernur. Sebab, katanya, pemimpin yang baik akan selalu mengajak warganya berdialog.
"Kita juga berharap pada warga siapapun yang datang dihormati. Siapapun yang hadir diajak dialog. Menjunjung tinggi adab dan adabnya itu kalau ada tamu dihormati, itu adab kita. Ini yang ingin kita bangun juga, kepemimpinan yang mengayomi semua," jelas mantan Mendikbud ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, Presiden Jokowi dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaBobby masih menyembunyikan kriteria seperti apa yang bakal menjadi pasangan di Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaDjarot belum mau bicara banyak siapa kandidat yang akan diusung PDIP di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca Selengkapnya