Djarot kampanye ada penolakan: Ahok tersangka terus mau apa lagi?
Merdeka.com - Kampanye Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat kembali mendapat penolakan sekelompok orang. Kali ini, Djarot diadang oleh puluhan warga saat blusukan di Kelurahan Cipinang Sodong, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Djarot menegaskan kegiatan kampanye akan terus dilakukan. Penolakan ini, katanya, akan menjadi temuan bukti baru bagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Anda bisa melihat bahwa sebagian besar dari mereka menerima. Kita mau lewat diadang oleh sekelompok orang. Enggak apa-apa, kita tetap lewat terus. Nah ini kan tentunya temuan Bawaslu, itu masuk ranah menghalang-halangi kampanye. Mengganggu jalannya kampanye," kata Djarot di lokasi, Rabu (16/11).
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
Djarot mengatakan penolakan ini membuktikan sebagian masyarakat masih belum dewasa dalam berdemokrasi. Sebagian warga, kata dia, juga belum bisa memilah mana ranah hukum dan politik yang menyangkut tahapan Pilgub DKI.
"Ini bukti bahwa sebagian dari kita belum dewasa. Kan kasusnya tadi masalah yang tadi saya dengar masalah penistaan agama masalah Pak Ahok, Pak Ahok kan sudah diputus sebagai tersangka, terus mau apa lagi? Berarti sekarang siapa yang menghormati hukum menghargai hukum? Siapa yang memaksakan kehendak?," jelasnya.
Ditambahkannya, tujuan dari kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur justru untuk memberikan pendidikan politik, menyapa dan mengecek kondisi warga, serta menyampaikan program kerja sebagai calon pemimpin Jakarta.
"Kami berusaha di sini memberikan pendidikan politik yang baik. Pendewasaan demokrasi tetapi ingat ini semua tidak boleh terus-terusan terjadi," tegas dia.
Apalagi, lanjutnya, kegiatan kampanye pasangan calon dijamin oleh Undang-undang. Merujuk pada aturan itu, setiap pasangan calon memiliki memaparkan program kerja milik masing-masing.
"Makanya kemarin saya berikan penjelasan kepada Bawaslu dan Panwaslu, ini sudah masuk ranah pidana. Saya sampaikan bahwa kami ini Pak Ahok dan saya dilindungi oleh UU," terangnya.
Mantan Wali Kota Blitar ini akan menyerahkan masalah penolakan yang dialaminya kepada Bawaslu dan pihak kepolisian. Dia yakin Bawaslu dan polisi akan segera menindaklanjuti masalah ini karena menyangkut unsur pidana.
"Jangan karena sekelompok kecil orang memaksakan kehendak. Oleh karena itu, biarkan ini ditangani pihak kepolisian dan Bawaslu. Dan kami percaya proses hukum itu," pungkasnya (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka peluang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat untuk dicalonkan pada Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaSelain Jakarta, PDIP juga tengah menjaring nama-nama untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaSeorang nenek pendukung paslon 02 mengatakan bahwa Prabowo memiliki gagasan melanjutkan kinerja presiden sebelum-sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaJuru Bicara RIDO Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.
Baca Selengkapnya