Djarot Saiful Hidayat: DKI 1, DKI 2 siap
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menepis kabar yang mengatakan Ketua Umum DPP PDIP telah memilih dirinya dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai pasangan cagub dan cawagub di Pilgub DKI Februari 2017 mendatang.
"Enggak tahu saya," ucap Djarot saat dikonfirmasi di Balai Kota Jakarta, Senin (8/8).
Politisi PDIP ini juga tak tahu tentang partai-partai yang akan menghadiri acara pertemuan membahas rencana koalisi melawan petahana Gubernur DKI Basuki alias Ahok.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa keputusan politik yang akan diambil oleh PDIP? Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan, partainya siap berada di dalam pemerintahan ataupun mengambil jarak dengan pemerintah sebagai oposisi.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
"Tanyakan mereka saja (DPD PDIP). Aku enggak ngikutin," ujar Djarot.
Djarot menuturkan, biasanya pembahasan pilkada harus dilakukan secara bersamaan. Tak hanya satu wilayah. Termasuk bila pihak DPD telah menentukan pilihan.
"Tapi keputusan kan DPP," ucap Djarot.
Mantan walikota Blitar itu mengatakan apapun keputusan partai, dirinya akan mengikuti. Sebab hal tersebut telah diatur oleh AD/ART partai. Termasuk bila partai menginginkan dirinya untuk maju di Pilgub DKI dan dipasangkan dengan Risma.
"Loh apapun itu, saya sudah sampaikan berkali-kali, saya ini kader partai, diatur dalam AD/ART. Kemudian siapapun yang ditugaskan dan diputuskan dalam rapat pleno partai ya harus siap dong, DKI satu, DKI dua siap," pungkas Djarot.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Djarot, sama dengan Pilpres, Jokowi akan cawe-cawe kembali.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan tak ada instruksi khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait hak angket
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPengumuman sejumlah wilayah terkhusus untuk Pilkada Jakarta bisa saja pada waktu-waktu terakhir atau last minute.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaSelain Jakarta, PDIP juga tengah menjaring nama-nama untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Wali Kota Solo, dalam sebuah kompetisi atau kontestasi seperti Pilkada, hanya ada dua pilihan menang atau kalah.
Baca SelengkapnyaMegawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
Baca Selengkapnya