Djarot sebut spanduk larangan salatkan jenazah buat tolak Ahok
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyayangkan adanya spanduk atau tulisan yang menolak menyalatkan jenazah warga yang mendukung penista agama. Djarot yang juga cawagub dari cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu menilai hal itu ditujukan buat menolak Ahok.
"Itu kan buat nolak Pak Basuki tujuannya, hanya tidak ditulis saja (namanya). Itu tidak baik. Sesuatu berlebihan tak baik. Kebencian berlebihan itu tidak baik. Saya bukan pendukungnya, saya pasangan Basuki. Masa begitu?," kata Djarot usai menghadiri acara ulang tahun Pos Pemenangan Rakyat (Pospera), di Jalan Basuki Rahmat Cipinang Muara, Jakarta Timur, Minggu (26/2).
Djarot mengatakan, tulisan spanduk itu dipastikan bertujuan politik. Namun, hal itu menurut Djarot tak akan mampu mempengaruhi pendukung setianya.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
"Mengarah ke Pilkada. Karena ada pendukung pembela penista agama pembela. Hadapi optimis, itu semua tidak akan mempan," katanya.
Dia meminta agar demokrasi yang sudah berjalan jangan dilukai dengan cara seperti itu. Lebih lanjut dia mengajak kepada seluruh warga untuk lebih berpikir jernih.
"Tolonglah jaga persatuan. Tidak baik, tidak bagus seperti itu. Jangan demi kekuasaan Pilkada timbul perpecahan. Kita harus saling menghargai hak masing-masing. Kalau enggak setuju enggak apa-apa, kan ada di bilik suara," katanya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDjarot belum mau bicara banyak siapa kandidat yang akan diusung PDIP di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaHeru mengatakan kewenangan untuk menindak spanduk tersebut ada pada trantib atau Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Baca SelengkapnyaMenjelang Pemilu 2024, alat peraga kampanye (APK) bertebaran hampir di setiap sudut Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok dengan tegas menolak wacana kepala daerah dipilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Baca SelengkapnyaBaliho berukuran cukup besar bergambar foto Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertebaran di sejumlah basis suara PDIP.
Baca Selengkapnya"Kalau yang stiker besar di angkot ya, sepanjang yang saya ketahui ya di peraturan KPU tidak ada larangan itu," kata Hasyim
Baca SelengkapnyaDMI juga melarang lingkungan sekitar masjid dipakai untuk memasang alat peraga kampanye hingga baliho.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaMuncul spanduk penolakan terhadap Gibran yang bertuliskan ‘Solo Bukan Gibran’.
Baca Selengkapnya