Djarot sindir pengadang: Pilih nomor 2 kalau enggak rugi sampean
Merdeka.com - Kejadian kurang mengenakan kembali dirasakan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Sempat diadang beberapa kali saat melakukan blusukan, Djarot kembali diberi sambutan sinis oleh segelintir orang di Jelambar Timur, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Tidak kehabisan akal, Djarot membalas sindiran tersebut saat dia menyampaikan sambutan. Dalam kesempatan itu, mantan wali kota Blitar itu menyebutkan sejumlah perubahan yang digerakkan Pemprov DKI.
"Kalau pilih nomor 2 Alhamdulillah, kalau enggak, rugi sampean. Karena Jakarta ini ibu kota dan kita sudah mulai membangun dalam 5 tahun dan kita akan meneruskan," ujar Djarot dalam sambutannya, Jumat (6/1).
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
Dia juga mengingatkan agar warga Jakarta tidak hanya sekedar mengkritik dan banyak menuntut. Melainkan juga bekerjasama dalam membangun kota Jakarta.
"Kita juga akan memberantas korupsi yang menggerogoti APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kita sama sama ingin memiliki pemerintah yang bersih, jujur tetapi ingat warga juga bersih dan jujur," tuturnya.
"Kayak KJP (Kartu Jakarta Pintar) kalau mampu enggak usah mengurus KJP," tandasnya.
Sebelumnya, saat Djarot menyampaikan sambutan segelintir orang menyuarakan penolakan terhadap pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Tolak Ahok, tolak penista agama," ujar seorang pria yang sedang duduk di pos keamanan lingkungan (poskamling) dengan empat orang lainnya, Jumat (6/1).
"Bapak enggak usah berhenti di sini, jalan saja," sambung pria satunya lagi.
Kejadian itu sempat memancing suasana tegang antara warga pendukung Djarot dengan kelima orang tersebut. Beruntungnya, polisi yang mengamankan kegiatan Djarot saat itu segera melerai dan mengarahkan Djarot untuk terus berjalan ke titik perkumpulan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaPDIP membuka peluang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat untuk dicalonkan pada Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku kecewa dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPengumuman sejumlah wilayah terkhusus untuk Pilkada Jakarta bisa saja pada waktu-waktu terakhir atau last minute.
Baca SelengkapnyaSelain Jakarta, PDIP juga tengah menjaring nama-nama untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya