Djarot Yakin Suara Jokowi di Banten Naik Jika Ulama dan Kader Partai Turun
Merdeka.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan wajar elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masih kalah dibandingkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Provinsi Banten. Sebab, mesin partai pendukung belum sepenuhnya turun ke bawah.
Djarot menyebut jika para ulama, kader partai, dan tokoh setempat sudah bergerak diyakini bakal menggenjot elektabilitas Jokowi. Mantan Wagub DKI Jakarta itu optimis elektabilitas Jokowi bakal naik di Januari.
"Para alim ulama dan kader pendukung belum turun ke bawah sampai ke pelosok. Coba nanti akhir Januari disurvei lagi, dengan tokoh masyarakat turun ke bawah menyampaikan keberhasilan pak Jokowi. Survei akan naik dengan sendirinya," jelas Djarot saat safari kebangsaan di Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (20/12).
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
Pada 2014, pasangan Jokowi-JK kalah suara dari Prabowo-Hatta di Banten. Prabowo memperoleh suara 57,10 persen dibandingkan, Jokowi 42,90 persen.
Djarot mengungkap, saat itu kekuatan partai pengusung kalah. Jokowi hanya diusung oleh PDIP, PKB, Nasdem dan Hanura. Pada Pilpres 2019, Jokowi mendapatkan kekuatan baru dari Partai Golkar, dan PPP.
"Insyaallah kalau bergerak turun ke bawah pasti menang," pungkasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Banten Mulyadi Jayabaya mengungkap selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo di Banten terpaut empat persen. Meski dalam survei nasional masih unggul di angka 53 persen. Namun dia meminta tidak terlena dengan hasil tersebut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaPrabowo disebut berpotensi meraup suara mayoritas di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPDIP yakin elektabilitas Capres Ganjar Pranowo akan meningkat tajam. Setelah tidak lagi menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pengaruh Jokowi masih dinilai kuat sehingga diprediksi mampu menarik ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilkada
Baca SelengkapnyaNiat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaTurunnya Jokowi untuk mendukung RIDO dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan membawa dampak yang besar.
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapatkan dukungan sebesar 33,7 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBahlil mengutip survei kepuasan publik terhadap Jokowi yang sangat tinggi. Sehingga yang berhadapan dengan Jokowi harus melawan rakyat.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca Selengkapnya“PDIP perlu waspada, karena ‘Jokowi Effect’ di Pilpres itu pernah nyata terjadi,” ungkap Luthfi.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra optimistis bisa menjadikan Jawa Barat sebagai lumbung suara partai
Baca Selengkapnya