Doa kader Gerindra di Sidang Paripurna yang menyindir pemerintah

Merdeka.com - Sidang paripurna tahunan dan Rancangan Undang-Undang RAPBN Tahun Anggaran 2017 berakhir pada Selasa (16/8) sore di Ruang Rapat Paripurna 1, Kompleks Parlemen, Senayan. Sidang penting ini ditutup doa yang dipimpin langsung Anggota DPR-RI dari Fraksi Gerindra, Muhammad Syafi'i. Doa disampaikannya justru jadi perbincangan.
Doa Syafi'i menjadi perbincangan publik lantaran dinilai menyindir kondisi pemerintah kini. Dalam doanya, Syafi'i bermunajat agar dijauhkan dari pemimpin pengkhianat.
"Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat, yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat," ujar Syafi'i.
Menurut dia, kini rakyat di mana-mana digusur tanpa tahu ke mana mereka harus pergi. Rakyat kemudian kehilangan pekerjaan di negeri sendiri.
"Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat. Hari ini di Kota Medan di Sumatera Utara, 5.000 KK di Indonesia sengsara dengan perlakuan aparat negara. Allah, lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah," kata dia.
Syafi'i juga menyinggung kondisi hukum di Indonesia. Dia mengibaratkan hukum seperti mata pisau yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
"Hukum kami seperti mata pisau yang hanya tajam ke bawah, tapi tumbul ke atas sehingga mengusik rasa keadilan bangsa ini," sebut dia.
"Ya rahman, ya rahim tapi kami masih percaya kepada-Mu, bahwa kami masih menadahkan tangan kepadamu artinya engkau adalah Tuhan kami, engkau adalah Allah yang maha esa. Allah, kalau ada mereka (pemimpin) yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka ya Allah. tapi kalau mereka tidak bertaubat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negara ini Ya Allah," tutupnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya