Dorong Pilkada Digelar 2022 dan 2023, NasDem Sebut Bukan untuk Anies
Merdeka.com - Partai NasDem mendukung penyelenggaraan Pilkada dinormalisasi pada tahun 2022 dan 2023. Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI Saan Mustofa mengatakan, pertimbangan Pilkada dipisah dari Pilpres dan Pileg di 2024 adalah hal teknis kepemiluan, hingga, kualitas elektoral hingga beban penyelenggaraan.
"Kita murni bahwa pertimbangan teknis kepemiluan, kedua pertimbangan kualitas elektoral. Ketiga mempertimbangkan dari segi keamanan. Keempat dari sisi masa jabatan kenapa pilkada 2022 itu dinormalisasi perlu dilakukan dalam kerangka itu semua," kata Saan di DPR, Rabu (27/1).
Saan membantah dugaan bahwa partai yang mendorong Pilkada 2022 dan 2023 digelar demi memberikan panggung bagi calon alternatif di Pilpres 2024. Salah satu tokoh itu adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
-
Siapa yang dituduh menghalangi Anies di Pilgub? Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara karena dianggap mempengaruhi batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub 2024. Jokowi bicara dirinya yang sering dituding hingga menjegal.'Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding,' ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Kenapa PKS siap menangkan Anies di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,“ harap Syaikhu.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Bagaimana PKS mendukung Anies di Pilpres 2024? Relawan dari berbagai simpul diharapkan bisa saling mendukung dan bekerja sama memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai alasan mengapa harus memilih Anies Baswedan.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi informasi hoaks tentang partainya? 'Saya tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,' ujar Anies dalam videonya, seperti dikutip dari akun X @aniesbaswedan
Saan mengatakan, NasDem tidak berpikir normalisasi Pilkada ini demi mendorong Anies di Pilkada DKI 2022. "Jadi enggak ada kita NasDem itu terbersit ini DKI, enggak. Kan Pilkada 2022 bukan hanya DKI secara nasional hampir 100 lebih ada pilkada di 2022. Itu pertimbangan kita," jelas Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.
Lebih lanjut, Saan menjelaskan, jika Pilkada digelar di 2024 waktunya berdekatan dengan penyelenggaraan Pilpres dan Pileg. Hal ini akan membebani penyelenggara Pemilu maupun partai politik. Sebab, saat penyelenggaraan Pilpres dan Pileg belum selesai, sudah dihadapkan lagi dengan Pilkada. Apalagi Pilkada digelar di 500an kabupaten/kota dan 34 provinsi.
"Tahapan Pileg-Pilpres belum selesai ini sudah masuk tahapan Pilkada. Jadi dari sisi beban penyelenggara, dari sisi beban parpol ke depan, belum selesai kontestasi Pileg-Pilpres sementara dia harus menyiapkan kontestasi Pilkada," jelas Saan.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai, ada alasan politik Pilpres 2024 di balik dorongan normalisasi pilkada. Yaitu untuk mempersiapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang digadang-gadang maju di Pilpres 2024.
Qodari mengatakan, partai yang mendorong Pilkada dinormalisasi pada 2022 dan 2023 demi mendorong Anies menjadi Capres 2024.
"Mungkin partai-partai yang ingin Anies jadi capres itu mendorong agar Pilkada 2022 dan 2023 itu tetap ada. Dengan kata lain meminta agar Pilkada atau Pilkada serentak itu mundur di 2024 menjadi 2027," kata Qodari kepada wartawan, Rabu (27/1).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem berusaha menghormati PKS sebagai partai pemenang di Jakarta dalam pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem menegaskan kepada Anies untuk tidak menunjuk calon wakil gubernur dari kadernya.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mencalonkan Anies Baswedan kembali bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Hermawi, banyak yang menginginkan Anies menjadi orang nomor 1 di Jakarta kembali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Puan mengaku sosok Anies menarik untuk diusung di Jakarta.
Baca SelengkapnyaIbas berharap koalisi pada Pilkada 2024 menghasilkan calon kepala daerah yang mumpuni.
Baca SelengkapnyaWilly mengatakan, tak dipungkiri Anies Baswedan saat ini banyak dilirik oleh partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98' itu menjelaskan bahwa partai politik sedang menjalankan amanat konstitusi dengan mengusung salah satu calon untuk maju dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAnies mengingatkan proses Pilpres 2024 masih belum selesai.
Baca SelengkapnyaSaat ini sejumlah kepala daerah tengah melakukan tes kesehatan, salah satunya di Jakarta.
Baca Selengkapnya"Kalau membaca data, sejauh ini Bro Kaesang cukup diterima di Jawa Tengah dan Mas Anies di Jakarta," jelas Willy Aditya.
Baca SelengkapnyaDemi bisa maju di Pilkada Jakarta, Anies harus mengumpulkan sebanyak 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya