DPD-DPD Golkar ingin ketum mendatang bisa diterima Jokowi
Merdeka.com - Masing-masing calon ketua umum Partai Golkar sudah melakukan safari politik ke daerah-daerah pemilik suara dalam Munas Golkar mendatang. Tak terkecuali calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin (Akom)
"Kita sudah 18 provinsi terakhir kami ke Kalteng, Sulteng, Palembang, dan Medan," kata Timses Akom, Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (29/2).
Menurut Bamsoet, selama melakukan safari politik ke 18 provinsi, baik DPD 1 atau DPD 2, pihaknya lebih banyak mendengarkan dan menyerap aspirasi. Kata dia, ada tiga hal utama yang disampaikan DPD-DPD terkait calon ketua umum Partai Golkar yang ideal ke depannya.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang berhasil mengelola potensi konflik di Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
"Mereka DPD-DPD sudah capek dengan konflik. Pertama perlu figur yang dapat diterima semua pihak," tegas Bamsoet.
"Kedua, mereka ingin calon itu bisa diterima pemerintah (Jokowi), sehingga tak terulang lagi peristiwa digantung pengesahan SK Golkar oleh pemerintah," imbuhnya.
Menurut Bamsoet, Ketua Umum Partai Golkar mendatang harus bisa berkomunikasi dengan pemerintah secara baik dan pemerintah nyaman terhadapnya. Apalagi Golkar kalau dilihat dari sejarahnya, tidak pernah Golkar menjadi partai oposisi.
Ketiga, lanjut Bamsoet, DPD-DPD menghendaki agar ketua umum Partai Golkar mendatang haruslah orang bersih. Tidak memiliki potensi-potensi hukum ke depannya.
"Agar parpol tak terbebani atau orang yang bersangkutan tidak menjadi beban partai Golkar," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.
Baca SelengkapnyaPDIP bahkan sudah berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN.
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaAda keinginan dari PDIP untuk menggandeng Golkar berkoalisi di Pemilu 2024. Golkar tidak ada masalah bekerjasama dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaPada Munas sebelumnya, Bamsoet mengaku tidak masuk gelanggang demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSebab tidak ada hubungan yang buruk antara PDIP dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPDIP Ingin terus mengumpulkan dukungan untuk Ganjar Pranowo. PKB juga masuk bidikan PDIP. Upaya merayu PKB tengah dilakukan.
Baca SelengkapnyaEnam parpol di Depok bergabung dalam Koalisi Sama-Sama yang menginginkan perubahan kepemimpinan di kota itu.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.
Baca Selengkapnya