DPD I Golkar berbondong-bondong lobi Ical bahas Munaslub
Merdeka.com - Mayoritas Ketua DPD I Golkar berbondong-bondong menemui Ketua Umum Aburizal Bakrie alias Ical untuk membahas Munaslub. Sebab, dalam rapat Komisi A, mayoritas anggota menolak DPP Golkar Bali menggelar Munaslub seperti diinginkan Ical.
"Kita kembalikan ke forum lobi, Ketua DPD I bertemu dengan Ketua Umum, dan hasilnya akan diumumkan di paripurna," kata politisi Golkar Nurdin Halid ketika menghentikan sementara sidang di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (25/1).
Ada banyak alasan yang mendasari penolakan DPD I ini, di antaranya keputusan hukum yang sebentar lagi dipegang yaitu SK Mahkamah Agung (MA). Selanjutnya, masalah legal standing Munaslub, legal standing Munas Ancol, dan sebagiannya.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Kenapa Golkar dukung Prabowo? “Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo Subianto? tidak lain, tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Mengapa Partai Golkar eksis hingga sekarang? Partai Golongan Karya (Golkar) salah satu partai tertua yang tetap eksis hingga kini, keberhasilannya tidak lepas dari soliditas kader hingga simpatisan untuk terus tampil dalam setiap Pemilu sejak 1971.
Wacana Munaslub ibarat lempar bola api. Ical menginstruksikan Munaslub, namun tetap berdasarkan pada putusan Rapimnas. Di luar dugaan, mayoritas DPD I menolak adanya Munaslub dengan alasan-alasan di atas.
Pendapat sedikit berbeda datang dari DPD perwakilan Propinsi Maluku Utara (Malut) yang cenderung menyetujui langkah Ical untuk mengakhiri konflik.
Jubir DPD I Malut, Hamed Usman mengatakan, Munaslub adalah langkah baik untuk mengakhiri konflik. Hal ini dibuat agar Golkar tidak semakin berjalan di ambang kehancuran.
"Kita semua sudah salah bawa partai ini ke arah salah. Salah, kenapa kita akui munas Ancol. Di sana hanya tokoh politik. Saya dukung Munaslub. Kalau tidak mereka akan buat Munaslub lagi. Partai akan semakin parah," kata Hamed.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan ini, isu Munaslub berembus kencang untuk melengserkan Airlangga dari kursi Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca Selengkapnya“Dari 38 ketua DPD Provinsi se-Indonesia menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Ketua Umum Partai Golkar dan menolak wacana munaslub,” jelas Ace Hasan
Baca SelengkapnyaSebanyak 38 ketua DPD juga menegaskan taat pada satu komando di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDPD Golkar seluruh Indonesia menyatakan tak ingin Munaslub.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSeluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.
Baca SelengkapnyaAlasan DPD-DPD Golkar Dorong Airlangga Hartarto Merapat ke Koalisi Prabowo
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaAkbar meminta seluruh pengurus dan kader Golkar menjaga kekompakan dan soliditas partai.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaIcal berpesan kepada Ketua Umum Golkar terpilih untuk mempertimbangkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat ambang batas pilkada.
Baca Selengkapnya