DPP Golkar Tak Tutup Kemungkinan Pemilihan Ketua Umum Secara Aklamasi
Merdeka.com - Wakil Bendahara Umum DPP Golkar Satya Widya Yudha menyebut, tidak tertutup skenario ketua umum Golkar dipilih secara aklamasi dalam rapat pleno. Hal itu tergantung pada pemilik suara, yakni DPD tingkat satu dan dua.
"Semuanya mungkin, jadi kita tidak boleh mengatakan bahwa itu tidak mungkin. Jadi, aklamasi mungkin, tidak aklamasi pun juga mungkin," ujar Satya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Sejauh ini, calon Ketua Umum Partai Golkar yang sudah resmi mendeklarasikan diri adalah petahana Airlangga Hartarto. Nama lain yang kuat adalah Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
Menurut Satya, nama calon ketum lain bisa muncul. Asal terpenuhi dukungan DPD sekitar 30 persen dari pemegang suara 556. Atau minimal 150 suara.
"Nah sekarang siapa orang yang mencalonkan diri, mampu memenuhi treshold itu. Kita tunggu," kata dia.
Satya mengatakan, pleno untuk membahas Musyawarah Nasional (Munas) sedang dirumuskan. Kata dia, pleno segera dilaksanakan.
"Nanti kesekjenan Golkar akan merumuskan pada waktu yang tepat," kata Satya.
Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mencium ada upaya merancang aklamasi dalam proses pemilihan calon Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) Desember 2019 mendatang. Padahal, kata dia, tidak boleh ada aklamasi dalam pencalonan ketua umum di partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Ya kita melihat ada indikasi ke arah sana (aklamasi), menurut saya seperti praktik yang terjadi sebelumnya. Ini enggak boleh di Golkar tidak terbiasa itu ketua umum lahir dari rapat pleno atau aklamasi, tetapi lahir dari Munas Golkar biasanya panas tapi kemudian bersatu kembali," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7).
Bamsoet menuturkan, ada beberapa indikasi aklamasi. Salah satunya adalah membawa pendukung sebanyak-banyaknya ke rapat pleno partai.
"Ini kan pernah terjadi kemarin ya, jadi ini enggak boleh lagi. Ketua umum Partai Golkar itu harus lahir dari Munas yang demokratis," ungkapnya.
Sedangkan terkait rencananya maju dalam bursa ketua umum, Bamsoet juga tengah menggalang dukungan sebanyak-banyaknya. Dia mengklaim mendapatkan dukungan dari 400 kader.
"Jadi saya bersyukur sekali, mereka-mereka sangat berani untuk mencegah terjadinya mobilisasi dukungan untuk praktik aklamasi. Sehingga kalau klaim sana 400, sini 400, ya enggak bisa dikatakan itu sebagai dukungan penuh untuk mengarah ke aklamasi," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPD Partai Golkar dan kader ingin Airlangga kembali menjabat.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar tidak pernah memiliki skenario untuk merebut kursi ketua DPR RI.
Baca SelengkapnyaAgus Gumiwang mengenakan jas Partai Golkar berwarna kuning.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya Bahlil menyindir seniornya di Partai Beringin soal olah mengolah
Baca SelengkapnyaSeluruh kader partai berlambang pohon beringin tersebut telah sepakat memilih Bahlil.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menggelar rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (13/8).
Baca SelengkapnyaMeutya optimis partainya dapat menduduki posisi Ketua DPR.
Baca SelengkapnyaPenetapan Bahlil dilakukan pada Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pagi ini.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar segera menentukan pelaksana tugas (Plt) ketua umum dalam rapat pleno
Baca SelengkapnyaBahlil terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi dengan dukungan pengurus DPD tingkat I, II dan Organisasi Hasta Karya.
Baca SelengkapnyaDia menyebut tak menjamin Airlangga akan terpilih menjadi ketua umum kembali.
Baca SelengkapnyaKabar Jokowi dan Gibran menjadi calon Ketum Golkar mencuat setelah Airlangga Hartarto mengumumkan mundur.
Baca Selengkapnya