DPR berencana bangun apartemen di bekas Taman Ria Senayan
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan sebagian anggaran DPR tahun 2018 dari total Rp 5,7 triliun yang diusulkan akan dialokasikan untuk penataan kawasan DPR. Salah satu ide penataan kawasan DPR itu berupa pembangunan apartemen untuk disewakan ke anggota-anggota dewan.
Proyek penataan kawasan DPR itu akan mulai dilaksanakan pada tahun 2018 mendatang. Meski begitu, Fahri mengaku tidak mengetahui detail maket proyek penataan kawasan DPR itu.
Lokasi yang rencananya akan dipakai untuk pembangunan apartemen itu adalah Taman Ria Senayan menggantikan rumah jabatan anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan. Tanah di Taman Ria Senayan itu diketahui miliki Sekretariat Negara.
-
Dimana apartemen Pratama Arhan berada? Terletak di bagian barat Suwon, apartemen ini menjadi 'rumah' baru bagi Arhan dan Azizah di tengah lingkungan yang asri.
-
Kenapa rumah Pratama Arhan direnovasi? Namun, seiring dengan kesuksesan karir Arhan yang semakin cemerlang, rumah tersebut telah mengalami perubahan yang luar biasa.
-
Bagaimana cara Raffi Ahmad membangun kantor RANS? Tidak hanya tentang jumlah nominal yang digelontorkan, melainkan bagaimana Raffi mampu menjaga kepercayaan orang-orang yang berada di balik kesuksesannya.
-
Apa yang membuat apartemen Pratama Arhan terlihat mewah? Memasuki apartemen Pratama Arhan dan Azizah Salsha, nuansa minimalis langsung terasa. Ruang tamu luas dengan desain estetis menjadi pusat perhatian. Dominasi warna putih dan jendela kaca besar khas apartemen modern menambah kesan mewah dan elegan.
-
Kenapa Raffi Ahmad membangun kantor RANS? Selain kemewahan dan kesuksesan Raffi dan Nagita di dunia hiburan, gedung ini juga menyimpan fakta menarik.
-
Kenapa rumah dinas diubah menjadi taman rekreasi? Chacha dan suami, Dico Ganinduto, menyadari bahwa rumah dinas mereka terlalu luas untuk mereka berdua dan keluarga. Tercetuslah ide untuk membuat tempat yang menyenangkan bagi masyarakat Kendal.
"Intinya mereka menyewa di dekat DPR ini, karena itu disiapkan apartemen untuk disewakan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8).
Dengan dibangunnya apartemen di Taman Ria Senayan, Fahri meyakini dapat meningkatkan efektivitas kinerja anggota karena lokasinya dekat dengan Gedung DPR. Sekaligus menghemat anggaran operasional anggota DPR.
"Mereka tinggal dekat sini, tidak perlu tinggal di Kalibata, ongkosnya lebih mahal. Biayanya lebih besar, makan tanah yang lebih besar juga, kalau mereka di apartemen jadi lebih simple," terangnya.
Fahri menuturkan, awalnya Taman Ria Senayan bakal diproyeksikan untuk dibangun Mal. DPR menolak wacana itu dan mengusulkan agar lokasi itu dipakai untuk proyek penataan kawasan.
"Kemarin kita gagalkan karena mau bikin Mal. Di Taman ria itu, kita agak menolak. Gimana kalau itu dibiarkan menjadi bagian konsep penataan kawasan.
Karena dunia itu sebetulnya, legislatif kota mandiri," jelasnya.
Konsep apartemen atau rumah inap bagi anggota yang berdekatan dengan Gedung Parlemen, kata Fahri, meniru Gedung parlemen Amerika Serikat alias Capitol Hill.
"Kita pergi ke Capitol Hill, maka di bawahnya itu kota. Di situ ada penginapannya dan sebagainya. Kira-kira kita kalau mau serius, kita juga perlu begitu," tandasnya.
Dia mengklaim, wacana penataan kawasan DPR ini telah dibahas dan disetujui oleh pemerintah sebagai proyek prioritas.
"Setuju, enggak ada masalah. Bung anda jangan melihat sekarang dong. Kita lihat masa depan demokrasi kita. Apalagi saya bicara, Tanah Slipi kosong, itu kan negara bisa menggunakannya untuk kepentingan yang lain," ujarnya.
Lebih lanjut, Fahri membantah jika proyek penataan kawasan ini tidak memperhatikan besarnya utang negara saat ini untuk pembangunan infrastruktur. Dia menegaskan, proyek apartemen anggota DPR juga bagian dari pembangunan infrastruktur.
"Sama, itu semua dalam rangka itu. Kalau anda bilang begitu, pemerintah kekurangan uang tapi kan membangun terus. Ini infrastruktur. Emang anda kira ini apa? Emang ini milik pribadi. Ini infrastruktur demokrasi lho," tambah Fahri.
"Ini jantung persoalan kita yang kita perjuangkan. Jadi jangan dianggap main-main. Jangan dianggap tidak penting. Bahaya lho," pungkasnya.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengajukan kenaikan anggaran untuk tahun 2018. Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Anton Sihombing menyebut, pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp 5,7 triliun. Ini sekaligus meluruskan kabar yang menyebut BURT DPR mengajukan anggaran Rp 7,25 triliun untuk tahun anggaran 2018.
Rincian dari total Rp 5,7 triliun itu, anggaran untuk Satuan Kerja Dewan sebesar Rp 4 triliun. Sedangkan Rp 1,7 triliun diperuntukkan satuan kerja Sekretariat Jenderal DPR. Usulan anggaran tahun depan naik sekitar 25 persen dari anggaran DPR tahun ini yang mencapai Rp 4,26 triliun.
"Itu DPR dapat itu Rp 5.728.308.210. untuk dewan 4.024.410.881 untuk dewan. untuk sekretariat Rp 1.703.897.329," kata Anton saat dihubungi, Kamis (10/8).
Dia menyebutkan, anggaran itu tidak terlalu besar. Persentasenya hanya 0,35 persen dari total APBN.
"Semua lah, gaji, dan lain-lain. Bikin saja untuk dewan," sambungnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota DPR RI 2024–2029 tidak lagi mendapatkan fasilitas rumah jabatan anggota. Sebagai gantinya, anggota DPR akan mendapatkan tunjangan perumahan.
Baca SelengkapnyaBesaran tunjangan perumahan anggota DPR RI akan disesuaikan dengan harga sewa rumah di kawasan Senayan, Semanggi, hingga Kebayoran.
Baca SelengkapnyaWalaupun begitu, sejauh ini dia belum menyebut nominal tunjangan rumah dinas yang akan diberikan dan otomatis menambah gaji para Anggota DPR RI tersebut.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI periode 2024-2029 tidak akan mendapatkan fasilitas rumah jabatan anggota (RJA).
Baca SelengkapnyaTunjangan itu akan masuk dalam komponen gaji tiap bulan semua anggota.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR akan mendapatkan tunjangan perumahan yang mulai berlaku sejak mereka dilantik sebagai anggota dewan terpilih pada 1 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengecek langsung kondisi perumahan rumah dinas Anggota DPR di Kalibata.
Baca SelengkapnyaSemua anggota DPR RI memiliki hak dan kewajiban yang sama sesuai Undang-Undang.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR yang sudah masa habis jabatan (2019-2024) atau yang terpilih kembali (2024-2029) harus mengosongkan RJA pada akhir Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen DPR mengakui 45 persen rumah dari sekitar 596 rumah yang ada di Kompleks Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR RI masih dalam kategori layak untuk dihuni.
Baca SelengkapnyaTernyata tidak semua rumah dinas DPR bisa disebut tidak layak huni, sebab kondisinya masih terbilang kokoh.
Baca SelengkapnyaIndra menyebut besaran dana tunjangan perumahan untuk anggota DPR masih dikonsultasikan.
Baca Selengkapnya