DPR dukung Menhan bangun pangkalan militer di Laut China Selatan
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mendukung langkah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang memprioritaskan Anggaran tahun 2016 untuk pembangunan landasan pesawat di pulau terluar sekitar Laut China Selatan. Pembangunan tersebut, kata dia, diperlukan guna memudahkan mobilitas TNI untuk menjaga wilayah yang disebut rawan konflik itu.
"Itu upaya antisipatif kalau diwilayah itu terjadi konflik yang tidak diuntungkan kita. Karena ada pendapat ahli bahwa wilayah yang berpotensi terjadi kerusuhan dunia di Laut Cina Selatan ketika Tiongkok bentrok dengan negara lain seperti Amerika misalnya. Itu berada di beranda kita. Kita harus siap," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/9).
Dalam RAPBN tahun 2016 Kemenhan yang semula berjumlah Rp 102 triliun kini turun menjadi sekitar Rp 90 Triliun itu juga akan diperuntukkan untuk membangun pangkalan militer. Namun, anggaran tersebut, kata Tantowi, sesungguhnya jauh dari kata ideal.
-
Apa saja yang diusulkan ke Kemenpan-RB? Anas menyebut proses pengumuman sempat tertunda karena beberapa kementerian dan lembaga belum menyampaikan formasi yang diperlukan.
-
Apa yang diusulkan Mentan Amran ke Presiden? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengusulkan kepada presiden penambahan kuota pupuk bersubsidi.
-
Apa tugas Kemenhan RI? Kementerian Pertahanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pertahanan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
-
Apa yang Kemenkumham terima dari Menpan RB? Kemenkumham menerima penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KPAN-RB) sebagai Instansi Pemerintah dengan Tata Kelola Pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Terbaik.
-
Bagaimana Kemenhan RI mengelola kekayaan negara? Kemudian, fungsi pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kemenhan.
-
Kenapa Mentan diapresiasi? 'Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan,' ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
"Apa yang diusulkan Kemenhan jauh dari kategori ideal dalam rangka pertahankan keamanan, tapi sesuai kemampuan APBN," ujarnya.
Apalagi, Politikus Golkar ini menilai usulan pembangunan pangkalan militer di Kepulauan Natuna yang berbatasan dengan Laut China Selatan bukanlah sebuah upaya provokatif terhadap negara lain. Namun, sebagai wujud peningkatan menjaga pertahanan negara.
"Kemudian juga kalau penjelasan dari penjelasan Kemenhan kemarin itu kan soal pelatihan rakyat yang ada di situ dalam rangka bela negara, tapi itu harus ada payung hukumnya. Tapi penjelasan Menhan logis, karena wilayah itu jauh sekali. Payung hukumnya nanti UU bela negara," tukasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut anggaran pihaknya untuk tahun 2016 akan diprioritaskan untuk membangun landasan pesawat terbang di Pulau terluar sekitar Laut China Selatan. Pembangunan landasan tersebut, kata dia, guna memudahkan mobilitas TNI menjaga daerah tersebut yang ia sebut rawan terjadi konflik.
"Kita perlu landasan baru. Penting. Landasan yang sudah ada perlu diperbaiki," kata Ryamizard usai rapa tertutup dengan Komisi I DPR, Senin (21/9).
Anggaran tang diperuntukkan untuk Kementerian Pertahanan, lanjut dia, juga akan digunakan untuk membeli alutsista yang baru. Di antaranya untuk pembelian kapal selam dan juga pesawat sukhoi.
"Sukhoi kita akan ganti, sudah 45 tahun sesuai dengan perintah Presiden. Perintah presiden beli juga beli baru kapal selam. Kita sudah jajaki sebelum beli, kapal selam Rusia itu paling lama menyelam, paling dalam selamnya dan bisa tembak dari dalam laut," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaChina benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca SelengkapnyaBPK temukan permasalahan Laporan Keuangan tahun 2023 dalam realisasi belanja barang dan belanja modal belum sepenuhnya efektif, efisien, dan taat azas.
Baca SelengkapnyaGolkar mengatakan penilaian Capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terhadap kinerja Menhan Prabowo bentuk kontradiksi politik.
Baca SelengkapnyaKomite Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap meminta Kementerian BUMN untuk membuat skema pengawasan keuangan di tubuh PT KAI.
Baca SelengkapnyaLuhut menyadari, luasnya batas negara Indonesia membutuhkan angkatan laut yang tangguh.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Dave Laksono mendukung rencana pemerintah melanjutkan proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall)
Baca SelengkapnyaMahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa
Baca SelengkapnyaResponden mengharapkan bentuk kerja sama dengan negara Asean sebanyak 47,0 persen untuk membuat aliansi Pertahanan.
Baca Selengkapnya