DPR gelar rapat gabungan bahas kondusifitas Pilkada 2018
Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang diwakili Komisi II dan III akan menggelar rapat konsultasi dengan pemerintah membahas persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Dari pihak pemerintah diwakili Menteri Dalam Negeri, Jaksa Agung, Kapolri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan rapat konsultasi itu dilakukan untuk memastikan kondusifitas Pilkada Serentak 2018. Hal ini karena muncul dugaan kriminalisasi terhadap sejumlah pasangan calon yang akan bertarung Pilkada.
"Kita ketahui bahwa akhir-akhir ini banyak isu masalah calon gubernur, bupati/wali kota yang mendadak dipanggil alat penegakan hukum dalam hal ini kepolisian dan pengadilan, tentunya kita harus menjaga ini, menjaga kondusifitas," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/1).
-
Apa yang dipantau DPR terkait Pilkada? 'Pilkada serentak ini pastinya tidak kalah ‘panas’ dari Pemilu kemarin. Dan salah satu ruang pertarungan ide itu adanya di ruang digital, media sosial. Nah peran Polri di sini yaitu memastikan agar tidak adanya hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Konten-konten ujaran kebencian dan fitnah juga harus dipantau. Jangan sampai ada pihak yang sengaja menggiring dan menyesatkan masyarakat. Saya yakin polisi bisa 100% menjaga kondusifitas keamanan sepanjang Pilkada,' ujar Sahroni dalam keterangan (11/9).
-
Siapa yang mengawasi Pilkada? Diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Provinsi dan Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten/Kota.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
Contohnya, terjadi kepada Partai Demokrat di Pilgub Kalimantan Timur. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang diusung, Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat diduga mendapatkan ancaman kasus hukum.
Penyebabnya, karena Jaang tidak memilih cawagub yang diusulkan partai tertentu. Keduanya sempat menjalani pemeriksaan polisi atas sebuah kasus yang dianggap Partai Demokrat mereka tak terlibat.
"Tetapi setelah memberikan jawaban dia tidak mau, akhirnya dikasuskan, tentunya ini sesuatu hal yang memiliki nuansa tidak kondusif," tegasnya.
Oleh karena itu, Agus menyebut rapat konsultasi tersebut akan membahas masalah-masalah seperti ini dan juga membahas segala persiapan jelang Pilkada Serentak pada Juni 2018.
"Sehingga rapat pimpinan DPR dengan Bawaslu, Kepolisian dan lainnya kita sepakat untuk menjaga kondusifitas ini sehingga pilkada ini kita kawal supaya betul-betul demokratis," kata Agus.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi II DPR RI mulai memanggil penjabat (Pj) gubernur, bupati, dan wali kota seluruh daerah dalam rangka meningkatkan kesiapan pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaSetelah mendengar pandangan Mendagri dan Menkum HAM, Baleg DPR langsung menutup rapat kerja dengan membentuk panitia kerja terdiri dari 40 orang.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) sempat membenarkan pertemuannya dengan Hasto.
Baca SelengkapnyaKemenko Polhukam melakukan pemetaan untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial tersebut.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari Pilkada lalu, polisi mengevaluasi terkait pendistribusian logistik, kerusakan kotak hingga surat suara.
Baca SelengkapnyaKapolres AKBP Budi Setiyono menegaskan bahwa Rakor ini bertujuan untuk memastikan seluruh rangkaian tahapan pengundian nomor urut berjalan aman dan kondusif.
Baca SelengkapnyaDesk Pilkada didukung oleh sinergi 17 kementerian dan lembaga terkait, termasuk TNI, Polri, dan BIN.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan, Endro S Yahman mengusulkan, dibentuk panja untuk evaluasi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan Pilkada yang damai dan kondusif, serta mendukung kelancaran demokrasi di Kabupaten Bengkalis.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan itu, suasana keakraban terlihat ketika kedua bakal calon bupati turut serta dalam acara bernyanyi dan berjoget bersama.
Baca SelengkapnyaHal ini sebagai upaya untuk memastikan Pilkada serentak berlangsung aman.
Baca SelengkapnyaRakor ini dihadiri oleh 100 orang peserta mitra strategis tim kewaspadaan daerah dan mitra penyelenggara Pilkada
Baca Selengkapnya