Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR minta KPU evaluasi usulan anggaran Rp 11,3 T untuk Pilkada 2018

DPR minta KPU evaluasi usulan anggaran Rp 11,3 T untuk Pilkada 2018 Gedung DPR. Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Komisi II DPR meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan evaluasi atas usulan anggaran Pilkada 2018 sebesar Rp 11,3 triliun. Wakil Ketua Komisi II DPR Fandi Utomo menilai usulan anggaran tersebut cukup besar. Apalagi, KPU belum memberikan detail anggaran yang diajukan saat rapat.

"DPR meminta melakukan evaluasi usulan KPUD yang masing-masing sudah disampaikan ke KPU. Pembicaran KPUD dan Pemda, KPUD dan KPU Pusat agar efektif dan efisien," kata Fandi seusai rapat dengar pendapat (RDP) dengan KPU dan Bawaslu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/4).

Senada dengan Fandi, Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy menyebut jumlah anggaran yang diusulkan KPU tidak masuk akal. Meski begitu, angka tersebut masih sebatas usulan yang diajukan KPU daerah. Usulan itu juga dinilai masih dapat terevaluasi di tingkatan DPRD.

"Kalau pengalaman di Pilkada lalu, itu biasanya tidak sampai 60 persen dipenuhi oleh DPRD-nya. Jadi misalnya kalau ada daerah yang mengusulkan Rp 30 miliar per Pilkada kabupaten, yang disepakati DPRD Rp 20 miliar," terangnya.

Lukman menyarankan Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan edaran soal standar rincian pembiayaan Pilkada di daerah-daerah. Contohnya, Kemendagri sebaiknya menolak pengadaan sepeda motor untuk petugas Bawaslu karena membebani anggaran.

"Jadi sifatnya nanti, Mendagri bikin edaran yang boleh dibiayai apa saja di Pilkada itu. Misalnya honor KPPS jumlahnya berapa, kemudian pencetakan baliho, harus ada jumlahnya berapa," ujar Lukman.

Sementara, Ketua KPU Arief Budiman menuturkan, jumlah anggaran tersebut berasal dari rekapitulasi 171 daerah yang menyelenggarakan Pilkada 2018. Menurutnya, total anggaran itu masih harus melalui koreksi dari Pemerintah Daerah setempat.

"Jadi bisa saja disetujui semua mungkin. Tapi bisa juga dikoreksi oleh Pemda. Jadi ini usulan yang disampaikan dan sudah kita rekap. Nah saya juga sudah bertanya kenapa anggarannya begitu besar?" jelasnya.

Salah satu penyebab bengkaknya anggaran adalah letak geografis yang sulit dan jumlah pemilih yang banyak di Pilkada 2018. Wilayah itu lebih besar dan luas dibandingkan Pilkada 2015 di 269 daerah.

"Sekarang itu ada Papua, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan. Ini daerah-daerah yang pemilihnya besar-besar semua kan," papar Arief.

Dia berharap, pembahasan anggaran bisa selesai pada Juli 2017. Sehingga naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) bisa disetujui sebelum tahapan Pemilu dimulai. Tahapan Pilkada 2018 ditargetkan mulai pada September 2017.

"Juli diharapkan sudah finalisasi. Agustus satu bulan sebelum tahapan sudah bisa dilakukan penandatanganan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD)," tutupnya.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, PKB jadi Partai Pertama yang Usulkan Pemilihan Gubernur Lewat DPRD
Ternyata, PKB jadi Partai Pertama yang Usulkan Pemilihan Gubernur Lewat DPRD

Anggota Komisi II Fraksi PKB DPR RI Indrajaya mengatakan partainya yang pertama kali mengusulkan pemilihan Gubernur melalui DPRD.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ragam Reaksi Pro Kontra saat Prabowo Hidupkan Lagi Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD
VIDEO: Ragam Reaksi Pro Kontra saat Prabowo Hidupkan Lagi Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD

Presiden Prabowo mengatakan gelaran Pilkada memakan anggaran hingga puluhan triliun rupiah

Baca Selengkapnya
Alasan DPRD DKI Usul Dana Hibah Parpol Naik Jadi Rp10.000 Per Suara
Alasan DPRD DKI Usul Dana Hibah Parpol Naik Jadi Rp10.000 Per Suara

DPRD DKI Jakarta merekomendasikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk segera memproses usulan kenaikan dana bantuan parpol tersebut.

Baca Selengkapnya
Pengeluaran Dana Kampanye PSI Hanya Rp180 Ribu, Bawaslu: Tidak Logis
Pengeluaran Dana Kampanye PSI Hanya Rp180 Ribu, Bawaslu: Tidak Logis

Tidak logis lantaran PSI sudah berkampanye dimana-mana.

Baca Selengkapnya
Komisi II DPR Usul Bentuk Panja untuk Evaluasi Pemilu 2024
Komisi II DPR Usul Bentuk Panja untuk Evaluasi Pemilu 2024

Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan, Endro S Yahman mengusulkan, dibentuk panja untuk evaluasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Terima 39 Laporan PPATK, KPK Ungkap Ada soal Aliran Dana Pemilu
Terima 39 Laporan PPATK, KPK Ungkap Ada soal Aliran Dana Pemilu

Laporan tersebut dalam kurun waktu 1 Januari hingga 28 Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Suara soal Baleg DPR Bikin Aturan Baru UU Pilkada Abaikan Putusan MK
Jokowi Buka Suara soal Baleg DPR Bikin Aturan Baru UU Pilkada Abaikan Putusan MK

Presiden Jokowi buka suara mengenai rapat baleg DPR RI yang disorot karena diduga untuk menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang UU Pilkada

Baca Selengkapnya
KPU Mau Bentuk Akademi Pemilu, DPR: Mau Bisnis, Pak?
KPU Mau Bentuk Akademi Pemilu, DPR: Mau Bisnis, Pak?

Doli juga mempertanyakan niat KPU RI untuk membuat Akademi Pemilu Indonesia.

Baca Selengkapnya
DPR dan Menkumham Kompak Bantah Anulir Putusan MK: Ketika Ada Hukum Baru, Hukum Lama Tak Berlaku
DPR dan Menkumham Kompak Bantah Anulir Putusan MK: Ketika Ada Hukum Baru, Hukum Lama Tak Berlaku

Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi mengklaim DPR dan pemerintah justru telah mengadopsi sebagian putusan MK

Baca Selengkapnya
KPK Minta Tambahan Anggaran Rp117 Miliar di 2025
KPK Minta Tambahan Anggaran Rp117 Miliar di 2025

Dia menjelaskan, tambahan anggaran itu untuk rencana program dukungan manajemen.

Baca Selengkapnya
Kontroversi PSI dari Sebelum Hingga Setelah Pemilu yang Jadi Sorotan Publik
Kontroversi PSI dari Sebelum Hingga Setelah Pemilu yang Jadi Sorotan Publik

PSI pernah menjadi sorotan terkait dana kampanye. Sorotan kembali diterima PSI usai Pemilu 2024 kemarin.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ekspresi Anggota KPU Respons Putusan MK Terbaru Soal Pilkada
VIDEO: Ekspresi Anggota KPU Respons Putusan MK Terbaru Soal Pilkada "Mau Tidak Mau"

KPU akan melakukan konsultasi dengan DPR terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK)

Baca Selengkapnya