DPR minta pemerintah pertahankan diplomasi untuk bebaskan 4 WNI
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid merespon positif atas keberhasilan berbagai pihak mendorong pembebasan 10 WNI yang ditawan kelompok Abu Sayyaf. Menurutnya hal ini merupakan kemenangan diplomasi sebab berhasil bebas tanpa uang tebusan.
"Ini kemenangan diplomasi. Saya apresiasi pemerintah dan semua yang terlibat. Menlu, Panglima TNI, BIN dan semua pihak dari jalur non formal yang telah berhasil melakukan negosiasi," kata Meutya saat dihubungi, Jakarta, Senin (2/5).
Meutya minta pemerintah mempertahankan diplomasi agar segera membebaskan 4 WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf. Dia berharap bebasnya 10 WNI mampu memberikan kepercayaan kepada pemerintah. Dengan begitu, 4 WNI yang masih disandera bisa dibebaskan segera.
-
Siapa yang beri apresiasi ke Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik. 'Kami dari DPP PMPI sangat mengapresiasi hasil rilis dari survei dari rilis Litbang Kompas terkait dengan citra positif lembaga negara,' ujar Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Khusniyati, Sabtu (22/6).
-
Bagaimana cara DPR agar WNA jera? Terakhir, Sahroni juga meminta agar WNA tersebut langsung dideportasi usai menjalankan hukuman. Menurutnya hal tersebut dapat menunjukkan ketegasan negara dalam menyikapi WNA arogan yang kerap meresahkan masyarakat.'Yang terpenting jangan langsung dideportasi, keenakan. Biarkan dia bertanggung jawab dulu atas perbuatannya di sini. Jerat hukuman jikalau memenuhi unsur-unsur pidana lainnya. Setelah selesai menjalani semuanya, baru boleh dideportasi. Biar ada efek jera dan kapok. Kalau nggak begitu mereka bakal bawa pulang cerita bahwa mereka ‘bebas’ berbuat aneh-aneh di Indonesia. Dan kita tidak ingin begitu,' tutup Sahroni.
-
Kenapa DPR RI apresiasi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Kenapa DPR mengapresiasi Polri? 'Pilkada serentak ini pastinya tidak kalah ‘panas’ dari Pemilu kemarin. Dan salah satu ruang pertarungan ide itu adanya di ruang digital, media sosial. Nah peran Polri di sini yaitu memastikan agar tidak adanya hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Konten-konten ujaran kebencian dan fitnah juga harus dipantau. Jangan sampai ada pihak yang sengaja menggiring dan menyesatkan masyarakat. Saya yakin polisi bisa 100% menjaga kondusifitas keamanan sepanjang Pilkada,' ujar Sahroni dalam keterangan (11/9).
-
Siapa yang memuji keputusan Polri? Keputusan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
-
Kenapa DPR apresiasi Jaksa Agung? Komisi III mengapresiasi sikap tegas Jaksa Agung dalam menghadapi oknum Kajari yang ditangkap oleh KPK. Semuanya berlangsung cepat, transparan, tidak gaduh, dan tidak ada upaya beking-membeking sama sekali, luar biasa. Memang harus seperti ini untuk jaga marwah institusi dan kepercayaan masyarakat. Kejagung harus selalu zero tolerance terhadap oknum!
"Saya titip kepada pemerintah agar kemenangan diplomasi ini dipertahankan, dan agar warga negara yang masih disandera dapat segera dibebaskan," tuturnya.
Meutya tidak mempermasalahkan jika ada salah satu partai politik yang mengklaim telah berkontribusi besar pada pembebasan sandera. Sebab menurutnya dalam situasi semacam itu, semua pihak harus menyatu dan saling menguatkan.
"Upaya kemanusiaan dapat melibatkan semua pihak termasuk civil society. Menurut saya tidak ada masalah (klaim partai politik), yang utama adalah pembebasan berhasil," ujarnya.
Dia juga menceritakan bila dirinya pada tahun 2005 sempat menjadi korban sandera teroris di Irak. Namun semua pihak membantunya, yang utama ialah mantan presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur.
"Almarhum Gus Dur juga salah satu yang berperan besar membuka komunikasi dengan jaringan-jaringan di Irak. Dalam upaya diplomasi, memang jarang satu faktor saja menjadi penentu. Semua faktor mendukung dan saling berkaitan, semua yang turut membantu perlu kita apresiasi. Namun tentu semua harus dalam koordinasi pemerintah agar tidak terjadi tumpang tindih," pungkasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dijamin keluar
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca Selengkapnya“Saya kira tidak, tidak ada tekanan sama sekali," tegas Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Kemenko Polkam Imipas, Ahmad Usmarwi Kaffah.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu menemukan lebih dari 50 demonstran yang menolak RUU Pilkada ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaTernyata, dari enam orang tersebut, tiga orang diantaranya tetap untuk memilih berada di Gaza. Mereka diketahui relawan dari MER-C.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.
Baca SelengkapnyaDalam demo kemarin, sejumlah anggota DPR menemui massa yang menolak RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca Selengkapnya