DPR minta Polri kaji senapan laras panjang saat dampingi KPK geledah
Merdeka.com - Komisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Dalam rapat itu, salah satu yang dipertanyakan soal standar operasional prosedur (SOP) saat mendampingi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan termasuk jenis senjata yang dibawa.
Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil, meminta peninjauan khusus dari Polri terkait pemberian keamanan pada penyidik KPK saat melakukan penggeledahan.
"Sebenarnya kami tidak ingin soal ini ada SOP KPK. Makanya meninjau ulang SOP. Meninjau kemudian mungkin ada masukan dari Polri terkait penggunaan senjata saat penggeledahan. Polisi tidak harus mencampuri urusan SOP KPK," tutur Nasir, dalam rapat tersebut di ruangan Komisi III Gedung DPR, Senin (25/1).
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang diminta DPR untuk KPK dan Polri? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi 'Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,' tambah Sahroni.
-
Kenapa KPK geledah rumah kader PDIP? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Kenapa DPR khawatir dengan tindakan polisi? 'Ini berbahaya sekali kalau benar terjadi. Jangan sampai ada jajaran di bawah melakukan intimidasi terhadap siapa pun, apalagi ada kaitannya dengan konteks kepemiluan.'
-
Siapa yang menjadi Ketua DPR RI? Bahkan, lanjut dia, sudah diputuskan dan menjadi sebuah resolusi untuk mengapresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani atas kepemimpinannya sebagai Chair dan Presiden AIPA 44th.
Ditambahkan Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond Junaidi Mahesa, dia menilai ke depan perlu ada MoU dengan KPK agar Polri bisa mengontrol bantuan keamanan yang diminta KPK. "Memang ada catatan yang harus kita kasih, saya menyarankan MoU itu kan kesepakatan bisa diubah atau tidak. Keberatan kita adalah KPK datang ke sini bawa laras panjang. Itu DPR merasa terganggu. Bisa enggak Pak Kapolri catatannya bapak kalau khusus lembaga negara tidak perlu itu," ujar Desmond.
Hal serupa juga diungkapkan Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB Abdul Kadir Karding. Karding menjelaskan bahwa MoU bisa mengontrol pelaksanaan teknis dalam SOP KPK yang tidak bisa diubah.
"Menurut saya tidak sesempit ini. Justru MoU ini momentum untuk meminta dukungan kepolisian ke KPK ditinjau secara menyeluruh yang prinsipnya menjaga marwah atau institusi simbol negara. Tidak hanya masalah penggeledahan. Namanya MoU kerjasama kalau ada salah satu pihak tidak mau ya tidak bisa. Terserah KPK SOP seperti apa tapi kalau Polri tidak bisa ya tidak memberi," jelasnya.
Atas penjelasan dari beberapa anggota dewan itu, Badrodin menyepakati akan meninjau ulang pemberian bantuan keamanan pada KPK tanpa mengubah SOP saat melakukan penggeledahan. Khususnya akan mempertimbangkan apakah cocok di lokasi tertentu tersebut membawa senjata laras panjang dan seragam khusus perang.
"Kalau SOP KPK kita tidak bisa kontrol. Kalau SOP tidak diubah, yang berlaku SOP KPK. SOP tidak bisa dimasukkan. SOP dipisahkan kesimpulan tidak pada rapat ini. Terkait penggunaan senjata laras panjang untuk penggeledahan di tempat khususnya yang menjadi simbol negara," kata Badrodin.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaMenariknya, dalam rapat Baleg kali ini terlihat sejumlah anggota Brimob dilengkapi senjata laras panjang
Baca SelengkapnyaDalam rapat Baleg kali ini terlihat sejumlah anggota Brimob dilengkapi senjata laras panjang menjaga luar ruang rapat.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaTerlihat, AKP Dadang tidak diborgol dan dikawal seperti pejabat
Baca SelengkapnyaPintu utama steril setelah polisi dilengkapi senjata api laras Panjang ikut menjaga pintu utama dari dalam gedung Kesekjenan DPR.
Baca SelengkapnyaAnggota Fraksi PDIP DPR RI Masinton Pasaribu mengatakan pembahasan Revisi UU Pilkada di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI pada Rabu (21/8) sampai dijaga Brimob.
Baca SelengkapnyaGedung Sekretariat DPR RI digeledah penyidik Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK) pada Selasa (30/4) sore.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Kusnadi di KPK bukan atas sebuah panggilan melainkan mendampingi Hasto yang diperiksa penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan masih berlangsung, belum diketahui terkait kasus apa
Baca SelengkapnyaAksi penembakan dilakukan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar terhadap Kasat Reskrim Polres Solok AKP Ulil Ryanto Anshari
Baca Selengkapnya